Mayu menatap kertas yang berisi penerimaan. Ya, dia diterima di Horikoshi Gakuen mengambil kelas Trait (kelas para penyanyi, aktor, idol dll).
"Bisa tidak ya aku bertahan sampai SMA?" Mayu tersenyum miris melihat surat penerimaan nya. Antara senang dan sedih.
🐙
"Selamat! Kalian semua berhasil diterima di sekolah pilihan 1 dan 2. Hebat sekali kalian bisa kembangkan pisau kedua kalian. Kalian masuk ke SMA layaknya bintang gemilang. Bapak pun merasa lega seharusnya kita ada konsultasi karier tapi ada yang ingin Bapak lakukan sebelum itu. Dihari membahagiakan ini apa yang harus kita lakukan?''
"Menyunting!" Koro-sensei sudah siap siap dengan kacamata nya menatap layar laptop.
"Apa!?"
"Tentunya membuat album kelulusan khusus kelas E!" jawab Koro-sensei
"Buat album kelulusan?" tanya Nagisa
"Oh iya, kita sudah buat yang satu sekolah dengan Karasuma-sensei sebagai wali kelas kita," ucap Kurahashi
"Rasanya sedih kalau tidak ada Koro-sensei," ucap Yada
"Justru dia muncul dibeberapa foto walau tak ketahuan. Seperti penampakan hantu saja," ucap Chiba
"Tepat! Itulah kenapa Bapak ingin gunakan foto ini. Kenangan kita selama satu tahun, Bapak yang potret kalian diam-diam. Jumlahnya ada 30.000 foto!'' ucap Koro-sensei merentangkan tangannya memperlihatkan tumpukan foto diatas mejanya.
"Mari kita pilih foto yang paling mengenang ini bersama,"
Hayami yang ada di toko hewan sedang menggendong kucing
Mimura dengan gitar anginnya saat malam hari disekolah
Kataoka sedang mencoba gaun dansanya
Muramatsu banci yang melompat karena takut kecoak.
"Cari foto kalian dan robek!"
Seluruh murid kecuali Karma dan (Name) hanya duduk di bangkunya sampai Rio menghampiri (Name) dan memberinya sebuah foto lalu balik lagi ke depan kelas.
"Karma!" (Name) memberikan foto itu pada Karma
"Aku akan menyimpannya," Karma memasukkan foto itu kedalam blazer hitamnya.
"Eh?"
"Aku tahu kamu sudah mulai memasuki dapur rekaman kan dan ikut idol grup kan? Kapan lagi bisa mencium seorang idol?" tawa iblis Karma
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)
Teen Fiction"Tidak bisakah kau melihat kearah ku, walau hanya sebentar?" "Mereka tidak merestui kita, kita harus apa?"