"Saya mohon Yanagisawa-san. Saya butuh resep itu," ucap Sakura menundukkan kepalanya
"Tidak bisa. Mau kau bayar berapapun aku tidak akan memberikan nya," ucapnya
"Yanagisawa-san saya mohon," ucap Sakura menatap Yanagisawa
"Tidak! Lagipula kau kan lulusan Charite - Medical University of Berlin, universitas terbaik di Jerman. Masa buat penawar nya saja tidak bisa," tawa psikopat Yanagisawa
"Tapi---,"
"Tidak bisa Saacha! Salah dirimu sendiri malah melindunginya!" Yanagisawa pergi meninggalkan Sakura dengan harapan kosong.
Sakura rasanya ingin menangis. Ayolah, dia tidak mau kehilangan anaknya lagi.
🐙
Karma POV
Aku menatap lembar jawaban yang masih kosong. Mengingat-ingat ucapanku dengan Mayu saat kelas dua.
"Duh, padahal sama-sama manusia. Tapi kenapa perbedaan nya bisa sejauh ini? Kamu memang berbakat ya, Karma," Mayu menatap nilai ujian matematika nya yang tidak memuaskan. Walaupun Isao tidak pernah marah soal nilai, (kecuali jika nilai kimia) tapi tetap saja Mayu tidak puas.
"Bakat?"
"Bakat itu kemampuan kita yang tidak terlihat oleh orang lain. Contohnya Sayaka, dia bisa berbaur dengan siapa saja, bisa mendesain pakaian bahkan bisa menciptakan sebuah lagu. Hahh jadi rindu padanya," Mayu meremas kertas ujiannya
"Tapi Sayaka bilang padaku, kita semua itu setara. Berbakat di bidang masing-masing," Mayu meninggalkan Karma dan membuang kertas ujian nya ke tempat sampah.
Karma POV off
Karma melihat (Name) yang menggaruk kepalanya sembari menghitung dikertas coretan. Tapi lebih banyak menggaruk kepalanya.
"Aduh kepalaku rasanya mau pecah! Ini ujian tingkat universitas otakku mana sampai! Okaasan tolongg!"
(Name) menatap Karma sebentar, cowok itu juga berpikir. (Name) memijat pelipisnya mengingat-ingat soal milik Yuta, sedikit-sedikit (Name) mulai mengerjakannya bodoamat mau bener atau salah, ia melupakan taruhannya dengan Karma. Kepalanya sudah muak harus berpikir terus.
"Penyelesaian nya hanya menggunakan rumus tingkat sekolah dasar. Hanya saja soalnya berbelit-belit setara sama tingkat universitas," ucapan Yuta terngiang di kepalanya.
"Ehh... Chotto... Volume kubus itu a^3 yang ditanya domain atom ibaratnya aku berada ditengah-tengah kubus. Di dalam kubus hanya ada 1 atom, aku dan 8 sisi 1/8 bagian temanku yang dijumlahkan maka setara dengan 1 atom Aku jadi 1/1 maka domain atomku adalah volume kubus:2 maka a^3/2" (Name) tersenyum mendapatkan jawabannya.
"Waktu habis!"
🐙
"Baiklah anak-anak, Bapak akan membagikan lembar jawaban kalian. Apakah belati kedua kalian berhasil mengenai target? Tidak perlu pakai diumumkan segala, tujuan kita kali ini adalah kalian mampu masuk lima puluh besar," Koro-sensei dengan cepat membagikan kertas ujian pada murid-muridnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)
Teen Fiction"Tidak bisakah kau melihat kearah ku, walau hanya sebentar?" "Mereka tidak merestui kita, kita harus apa?"