Nyut! Nyut!
Tusukan jahil jari telunjuk di pipi perempuan yang sedang tertidur. Berkali-kali juga tangan itu menepis tusukan jari pada pipinya hingga membuat perempuan itu kesal dan bangun lalu memukul kepala dengan Surai merah itu.
Puk!
"BAKABANE! BISA DIAM TIDAK SIH?!" teriak (Name) kesal.
"Khee, ini di lab loh, tidak baik tidur didalam ruangan ini," ucap Karma santai.
"Argh! Rasanya aku ingin bolos," ucap (Name) menelungkupkan kepalanya diatas meja dengan tangan sebagai bantal.
"Khee nanti saja bolosnya, ini pelajaran seru loh," ucap Karma.
"Pelajaran seru mata mu! Yang ada bikin pusing dan malas," ucap (Name) mengangkat kepalanya dengan tangan sebagai tumpuan.
"Ya karena kau bodoh pelajaran seperti ini," ucap Karma
"Ya emang!" Sarkas (Name)
"Haha, bagaimana rasanya kalah dengan teman sekelasmu yang sekarang?" Tanya Karma
"Ha? Siapa?" Tanya (Name). Karma melirik Okuda Manami sebagai jawaban atas pertanyaan (Name) tadi.
"Rasanya aku ingin membunuhnya," ucap (Name) lembut.
"Uhuk.. uhuk, Koro-sensei selalu datang dengan angin dan debu," kesal (Name) ketika Koro-sensei dengan kecepatan Mach 20 nya menata alat-alat dan tabung kaca diatas meja kelompok mereka masing-masing.
"Baiklah kita mulai saja pelajaran nya," ucap Koro-sensei
🐙🐙
"Wahh warnanya merah banget!"
"Percobaan untuk mengekstrak pewarna buatan dari camilan telah selesai!" ucap Koro-sensei lalu dengan cepat ia mengambil seluruh camilan setiap kelompok.
"Bapak akan membawa sisa camilan ini," ucap Koro-sensei lalu dengan cepat ia menyimpannya.
"Apa?!"
"Itu kami loh yang membelinya!" Protes murid-murid.
"Dia memanfaatkan camilan dari kelas karena belum gajian," ucap Maehara
"Emangnya uang yang kemarin sudah habis, Sensei?" Tanya Nagisa
"Ah uang dari Kitagawa-san sudah habis karena setelah mendapat uang itu Aku langsung keliling dunia dan membeli makanan dan minuman yang enak dan mahal-mahal," ucap Koro-sensei senang.
"Hah? Uang?" Seluruh kelas menatap (Name) dengan pandangan bingung.
"Ha? Apa? Aku hanya memberinya ¥1.000.000 sebagai rasa terimakasih ku," jawab (Name) seadanya.
"¥1.000.000?!"
"Apasih heboh banget," ucap (Name) pelan menatap teman-temannya.
Tiba-tiba Okuda maju kedepan Koro-sensei dengan membawa tiga tabung yang disembunyikan dibalik badannya.
"A-anoo, Sensei,"
"Ada apa, Okuda-san?" Tanya Koro-sensei
"A-anoo ini adalah racun tolong diminum!" Ucap Okuda terang-terangan lalu memberikan tabung itu ke Koro-sensei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)
Teen Fiction"Tidak bisakah kau melihat kearah ku, walau hanya sebentar?" "Mereka tidak merestui kita, kita harus apa?"