26. Password Name

69 9 5
                                    

"Baiklah, sampai jumpa besok, anak-anak. Bapak akhirnya gajian, jadi Bapak mau beli kepiting bulu Shanghai dulu ya," ucap Koro-sensei menggeser pintu kelas dan terbang dengan kecepatan Mach 20 nya.

"Curang! Kami juga mau!" ucap Megu

"Pelajaran kita makin susah di semester dua ini," ucap Maehara meletakkan kepalanya diatas meja dengan kedua tangan sebagai tumpuan.

"Koro-sensei benar-benar ingin nilai kita naik," ucap Nagisa berdiri dibelakang Maehara

"Bagus sih, tapi aku ga bisa main dengan cewek," ucap Maehara

"Eh maksud ku istirahat yang cukup," ralat Maehara saat (Name) lewat melewati mejanya

"Harum sekali," Maehara menghirup parfum berbau stoberi segar.

"(Name), aku ada cokelat untukmu," Maehara berdiri didepan (Name) menyodorkan cokelat batangan

"Terimakasih Maehara," (Name) menerimanya dan memasukkannya kedalam saku hoodie-nya.

"Sama-sama (Name). Kapan-kapan kita jalan berdua ya," ucap Maehara dengan rona merah di pipinya

"Hm boleh jika aku tidak sibuk," ucap (Name) tersenyum

"T-tapi kamu ga pacaran kan sama Karma?" tanya Maehara. (Name) menggeleng dan berpamitan pulang.

"Yes! Uhuyy!" senang Maehara

"T-tapi kamu ga pacaran kan sama Karma?"

"Lebih tepatnya nya sih mantan. Udah mantan tapi masih sayang," (Name) bergumam mengingat perkataan Maehara tadi.

"(Name)!"

"Tunggu sebentar," menoleh kebelakang dan mendapati Isogai berlari mendekatinya

"Ada apa, Isogai?" tanya (Name)

"Anu... Ini topi mu waktu itu tertinggal di meja restoran saat kita liburan di Okinawa," ucap Isogai memberikan topi berwarna putih yang dimasukan kedalam kantung plastik.

"Eh? Terimakasih Isogai sudah membawanya, aku lupa. Aku pikir topi ini sudah hilang," ucap (Name) tersenyum menerima topi nya, mereka berjalan berdua.

"Sama-sama (Name). Jika aku lihat-lihat topi itu mirip dengan punya seseorang," ucap Isogai membuat jantung (Name) berdetak kencang.

"O-oh ya? Punya siapa?" tanya (Name)  berusaha menetralkan detak jantungnya. Tidak mungkin identitas nya terbongkar sekarang, 'kan?

"Anak gedung utama dulu. Sekarang dia sudah pindah ke Australia, sekolah SMP disana," ucap Isogai tersenyum

"Lalu kenapa pipimu memerah? Apakah kau alergi terik matahari? Jika ingin kita bisa pakai payung berdua," ucap (Name)

"Eh tidak-tidak, aku sebenarnya menyukainya tapi tidak berani menampakkan wajahku padanya," ucap Isogai menunduk, ia menatap ke depan dengan senyuman nya.

"Tapi kemarin waktu liburan di Okinawa, ia juga ada disana dan kita melakukan petualangan yang sedikit menegangkan," ucap Isogai

"Petualangan apa? Rio tidak bercerita apa-apa dia hanya bercerita bahwa ia keracunan makanan saat di hotel?"

"Ceritanya sangat seru (Name). Seandainya kamu ada disana mungkin kamu akan bersaing dengannya," ucap Isogai terkekeh

"Bersaing dengan siapa? Mayu-sama?yang sering mereka ceritakan itu?" (Name) menatap Isogai dari samping. Isogai mengangguk.

"Aku sudah dijemput, mau pulang bersama? Biar diantar supirku?'' tawar (Name)

"Tidak usah (Name), aku bisa sendiri kok, sampai jumpa,"

Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang