9. Ritsu

177 16 0
                                    

"Karyawisata nya menyenangkan ya," ucap Nagisa

"Iya. Kita belajar seperti biasa mulai hari ini, ya?" tanya Sugino

"Biasa, ya?"

"Yo!" ucap Isogai yang berada di belakang mereka.

"Hei," sapa Sugino

"Selamat pagi, Isogai," ucap Nagisa

"Pagi Nagisa. Oh ya, apa kalian sudah lihat surel dari Karasuma-sensei?" tanya Isogai

"Sudah," ucap Nagisa

"Katanya akan ada murid pindahan, 'kan?" ucap Isogai mengeluarkan handphone nya.

"Dari penjelasannya sudah jelas dia adalah pembunuh," ucap Isogai

"Siapa yang pembunuh?"

"Eh? (Name) selamat pagi," ucap Isogai

"Pagi. Lalu, siapa yang pembunuh?" tanya (Name) yang berada ditengah bersama Isogai.

"Murid pindahan," ucap Nagisa

"Oh murid pindahan nya kan---,"

"Aku juga penasaran!" Ucap Okajima yang tiba-tiba datang di depan mereka.

"Waa jangan mengagetkan dong!" ucap Sugino.

"Aku meminta fotonya ke Karasuma-sensei," ucap Okajima mengeluarkan handphone nya.

"Inilah foto yang dikirim," ucap Okajima menunjukan fotonya pada mereka bertiga.

"Oh cewek?!"

"Imut banget kan!" ucap Okajima yang langsung memeluk handphone nya yang ber-wallpaper murid pindahan.

"Padahal dia bukan manusia loh," ucap (Name) datar.

"Eh?!"

"Kalian lihat saja nanti,"

Kelas 3-E

"Apakah dia sudah datang?" ucap Sugino menggeser pintu kelas.

Mereka kebingungan karena ada sebuah mesin besar dan tinggi dipojok ruang kelas. Mereka lalu menghampiri nya dan berdiri didepannya. Tak lama mesin itu menampilkan sosok perempuan yang imut.

"Selamat pagi! Mulai hari ini, Aku masuk sekolah ini. Aku adalah Artileri Berdaya Pikir Mandiri, salam kenal," ucapnya kemudian layar nya pun mati.

"Kan' Aku juga bilang apa. Dia bukan manusia," ucap (Name) yang kembali duduk ke bangkunya.

🐙

"Aku yakin kalian semua sudah mengetahuinya. Biar ku kenalkan murid pindahan baru," ucap Karasuma menuliskan sesuatu di papan tulis.

"Artileri Berdaya Pikir Mandiri dari Norwegia," ucap Karasuma.

"Teman-teman mohon bantuannya," ucap Artileri kemudian layar nya mati.

"Biar ku perjelas, dia telah terdaftar secara sah sebagai murid sekolah ini. Meskipun dia selalu menodongkan senjata padamu dari sana, kamu tak diperbolehkan menyerang balik kamu tak diizinkan untuk melukai murid karena itulah kontrakmu sebagai guru," ucap Karasuma pada Koro-sensei.

(Jam pelajaran)

"Diantara ketiga tokoh ini, salah satunya sudah mati...," Koro-sensei menjelaskan pelajaran. Lalu tiba-tiba Artileri menyerang Koro-sensei, kemudian Koro-sensei memberitahu bahwa saat belajar-mengajar dilarang melakukan penembakan, Artileri itupun berhenti dan meminta maaf.

Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang