"Musim hujan telah berakhir," ucap Sugino meletakkan tangannya dibelakang kepala.
"Cuacanya mulai panas ya," sambung Nagisa
"Musim yang cocok untuk bermain diluar," ucap Sugino
"Kalian mau tidak kalau Aku ajak kerumah ku? Nanti kita main panahan, berkuda, bermain golf, softball--,"
"Kau mau pamer atau apa?" tanya Karma
"Tidak. Aku hanya merencanakannya jika kalian mau main ke rumahku," ucap (Name)
"Bagaimana jika main diluar dulu? Nanti jika ada waktu kita akan berkunjung kerumah mu bagaimana, (Name)?" tanya Sugino
"Boleh," jawab (Name) senang.
"Jadi diluar kita mau main apa?" tanya Nagisa
"Mancing saja bagaimana?" Usul Karma
"Sekarang bisa mancing apa?" tanya Nagisa
"Mancing ikan dong, ya 'kan Karma?" tanya (Name)
"Musim panas itu untuk memancing preman. Kita jadikan Nagisa sebagai umpan untuk mengambil uang mereka," ucap Karma dengan imajiner iblis diwajahnya dan tanduk di kepalanya.
"Jadi ada ikan preman juga?" ucap Nagisa sweatdrop.
"Enaknya ngapain ya?" tanya Nagisa
"Bagaimana kalau kita pantai?" Usul (Name).
Tiba-tiba Sugino berhenti dan melihat orang yang sedang berlatih bermain bisbol yaitu anak gedung utama. Nagisa, Karma dan (Name) ikut berhenti.
"Oh ternyata Sugino, lama tak berjumpa," sapa Shindou Kazutaka (Kapten Bisbol SMP Kunugigaoka)
"Serius itu Sugino?"
"Halo Sugino!"
"Hei Sugino sering-sering lah kemari," ucap salah satu anggota bisbol ketika Sugino mendekati jaring pembatas lapangan outdoor.
"Nanti kalau ada waktu," jawab Sugino
"Kamu jadi pelempar bola dipertandingan minggu depan?"
"Aku masih bingung inginnya sih mau," ucap Sugino
"Kami sangat menantikannya," ucapnya lalu bertos ala pria dengan Sugino.
"Tapi Aku iri padamu, Sugino,"
"Kamu di kelas E jadi banyak waktu buat main kan?"
"Kami harus belajar dan ikut ekskul, jadi kami sangat kelelahan,"
"Jangan begitu, dia tersindir tahu. Dia bukan orang terpilih jadi tak perlu belajar dan ikut kegiatan ekskul," ucap Shindou
"Wah luar biasa. Seolah kamu manusia terpilih saja," ucap Karma mendekati batas jaring bersama Nagisa.
"Ya itu benar. Kalian tak menyukainya?" tanya balik Shindou dengan wajah mengejek.
"Kalau begitu akan ku buktikan dipertandingan nanti, bahwa ada manusia terpilih dan manusia tak terpilih. Kalian akan melihat jurang besar yang memisahkan kita," ucap Shindo
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)
Teen Fiction"Tidak bisakah kau melihat kearah ku, walau hanya sebentar?" "Mereka tidak merestui kita, kita harus apa?"