13. Takaoka Akira

154 16 0
                                    

"Bagaimana cara memukul ku?"

"Bagus. Kapan lomba?"

"Minggu depan, tapi bagaimana jika Aku kalah?"

"Sejak kapan kau kalah? Kan tidak ada Aku,"

"Ayolah, Aku sudah bolos selama seminggu dan fokus pada panahan. Aku tidak yakin bisa menang," ucap (Name) duduk di teras dan meminum air.

"Jika kau menang Aku akan memberimu hadiah, bagaimana?"

"Serius? Tapi, jika Aku kalah bagaimana?" tanya (Name)

"Tidak ada hadiah,"

"Ahh," ucap (Name) lesu lalu merebahkan dirinya.

"Ya makanya kau harus semangat dong! Jangan lesu,"

"Aku capek tahu, dari pagi harus sekolah, pulang sekolah selalu latihan yang berbeda-beda. Tidak ada waktu untuk bermain," ucap (Name) memejamkan matanya.

"Seharusnya nya kau pilih salah satu saja, jadi tidak membebankan mu. Pilihlah yang menjadi hobi mu, jangan memaksakan diri,"

🐙

"A-apa ini?"

"A-ada kue. Bahkan ada kue Eclair dari toko La Hermes," ucap Kayano

"Anda yakin memberikan semua makanan ini pada kami?" tanya Isogai

"Tentu. Langsung makan saja! Makan saja sampai dompetku kering!" ucap Takaoka Akira -calon guru baru- yang membawa banyak makanan manis dihidangkan untuk dimakan bersama.

"Hebat sekali Anda bisa tahu merek manisan terkenal," ucap Hinata

"Yah jujur saja Aku cinta sama gula," ucap Takaoka

"Takaoka-sensei yang akan mengajar pelajaran olahraga besok?" tanya Nagisa

"Ya! Itu perintah dari kantor pusat! Demi mengurangi beban Karasuma," Jawab Takaoka

"Bagaimana? Kau merasakannya juga 'kan?" tanya (Name) yang tiba-tiba datang dihadapan Karasuma.

"Hm. Aku merasakan aura membunuhnya sangat kuat," jawab Karasuma dengan pandangan melihat kearah lapangan dimana murid-murid dan Takaoka berada.

"Padahal itu sudah sangat lama. Aku merasakannya ketika anak kelas di gedung utama mengejeknya, aura membunuhnya memang kuat ya mungkin itu bakatnya?" ucap (Name)

"Kau benar. Tapi Aku harus memastikannya lagi," ucap Karasuma.

"Karasuma-sensei, Aku tidak menyukai kehadiran Takaoka," ucap (Name)

"Kenapa? Ia saja lebih berpengalaman daripada Aku," ucap Karasuma

"Coba saja nanti Kau cari tahu tentangnya. Sepertinya dia orang sadis dan kasar," ucap (Name)

"Aku akan mencaritahu nya besok. Bagaimana dengan latihan mu? Minggu depan kau kan ada lomba," tanya Karasuma memperhatikan (Name) yang menyender di pinggir pintu.

"Latihan ku bagus. Dan Aku yakin bisa menang," ucap (Name) tersenyum dengan pipi yang memerah.

"Lalu kenapa pipimu memerah?" tanya Karasuma

Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang