46. Graduation Moment

69 7 13
                                    

"Okaasan, syukurlah," (Name) memeluk Sakura dengan tangis bahagianya.

"Mayu," Sakura memeluk (Name) dengan erat.

"Kenapa dingin ya," gumam Sakura

"Sakura, pakai kaos ku," Isao memberikan kaos oblong nya pada Sakura

"Eh?" Sakura melihat kearah tubuhnya dan segera memakai kaos Isao.

"Mungkin tubuhnya (Name) juga seperti itu ya, besar seperti Ibunya," gumam Okajima dengan wajahnya yang ditahan oleh Yada agar tak melihat kearah Sakura.

"Apa yang kau katakan Okajima? Aku sudah siap untuk menghajar mu," ucap Karma

"Wah pawangnya mulai marah tuh," kekeh Rio

"Wajah dan tubuhnya kenapa jadi pucat?" batin Karma

Bruk!

"Koro-sensei!"

"Shino!"

"Duh, Bapak lelah," ucap Koro-sensei ketika merebahkan tubuhnya keatas tanah

"Anak-anak. Kok pembunuh membiarkan targetnya yang sekarat,"

"Ah?''

"Apa kalian tidak mengerti. Inilah waktunya kalian bunuh Bapak. Waktu yang menyenangkan pasti berakhir," ucap Koro-sensei membuat Isao dan Sakura menatap (Name). Ini sekarang?

23:32

"Teman-teman, kita harus melakukannya sendiri. Tentu ada pilihan membiarkan Koro-sensei dibunuh oleh tombak surga. Silahkan angkat tangan bagi yang tak ingin membunuh Koro-sensei," ucap Isogai. Mereka semua mengangkat tangannya.

"Oke turunkan tangan kalian. Yang ingin membunuhnya?" tanya Isogai

"Sakura, ayo kita mendekat kearah Karasuma. Ini momen anak-anak," bisik Isao

"Ayo," Isao dan Sakura pergi mendekati Karasuma dan Irina membiarkan para anak-anak berdiskusi untuk terakhir kalinya.

Nagisa mengangkat tangannya diikuti yang lain. Para murid memegangi tentakel Koro-sensei satu per satu. Itu kelemahan Koro-sensei, jika semua anggota tubuhnya dipegang ia tak bisa bergerak.

"Dengan begini Koro-sensei tidak bisa bergerak kan?" tanya Rio

"Benar Nakamura. Bapak agak cemas dengan genggaman lemah kalian," ucap Koro-sensei otomatis mereka mengencangkan genggamannya pada tentakel Koro-sensei.

"Jantung Bapak dibalik dasi kan? Siapa yang akan menusuknya?" tanya Megu

"Semuanya, aku mohon. Biarkan aku yang melakukannya," ucap Nagisa mendekati mereka

"Tidak ada yang keberatan. Pemimpin kelas ini adalah kamu, Nagisa," jawab (Name) tersenyum

"Kamu menghidupkan kamera untuk apa?" tanya Irina

"Kenangan terakhir melihat Mayu dan Shino," jawab Sakura pelan membuat Irina terdiam.

"Rupanya Mayu dan mereka sudah menyanyikan lagunya, ya," ucap Sakura tersenyum lemah

Nagisa sudah berada diatas perut Koro-sensei dengan pisau yang dibawanya.

"Nagisa kamu bisa langsung menusuknya langsung diatas dasi kok," ucap Koro-sensei

"Mayu, bisa ambil botol kecil di kantung jubah Bapak. Di minum sekarang ya," ucap Koro-sensei

"Bisa tolong ambilkan, Maehara?" ucap (Name)

"Ini," Maehara memberikan botol kecil berisi air berwarna bening itu pada (Name)

"Diminum sekarang, Mayu," ucap Koro-sensei. (Name) segera meminum air itu dan menyimpan botolnya dalam saku.

Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang