"Baik semuanya. Ayo kita mulai pelajarannya, tolong duduk di kursi masing-masing," ucap Koro-sensei dengan suara agak berat dan kepala nya yang tiba-tiba menjadi besar.
"Koro-sensei tolong jelaskan kenapa kepala Bapak lebih besar 30% dari biasanya?" tanya Ritsu
"Ah karena hari ini lembab. Kepala Bapak jadi menyerap air di udara," jelas Koro-sensei sembari memeras air dari kepalanya.
"Baiklah, kaliam sudah dengar dari Karasuma-sensei akan ada murid pindahan kan?" tanya Koro-sensei
"Hee murid pindahan lagi?"
"Yah mungkin pembunuh lagi,"
"Bapak kewalahan saat Ritsu datang pertama kali," ucap Koro-sensei
"Pokoknya kalian harus senang karena teman kalian bertambah," ucap Koro-sensei.
"Oh ya, Ritsu apa kamu tahu sesuatu? Sebagai sesama murid baru pembunuh?" tanya Hara
"Ya. Tapi hanya sedikit," ucap Ritsu
"Seharusnya Aku dan dia masuk di hari yang sama. Aku yang serang dari jauh dan dia yang serang dari dekat. Kami akan memojokkan Koro-sensei bersama-sama. Namun, hal itu dibatalkan karena ada dua alasan," ucap Ritsu
"Eh, kenapa?" tanya Hara
"Pertama, persiapan nya memakan waktu lebih lama dari yang di perkirakan dan yang kedua Aku takkan mampu memberinya bantuan yang seimbang. Sebagai pembunuh kemampuannya jauh berada diatas ku," jelas Ritsu
"Dia mesin seperti mu atau manusia bertenaga monster?" tanya (Name).
Dengan cuaca yang tiba-tiba membuat kelas menjadi gelap dan seram, di dalam ruangan terdapat orang dengan pakaian dan penutup kepala berwarna putih.
"Apa dia murid baru nya?"
"Eh?" Tiba-tiba seluruh murid terkejut karena dia menciptakan merpati dari tangan kosong nya.
"Maaf maaf, kalian pasti terkejut ya?"
"Aku bukan si murid pindahan tapi wali nya. Yah, karena penampilan ku begini panggil saja Aku 'Shiro',"
"Lalu, dimana murid pindahan nya?" tanya Koro-sensei.
"Dari kepribadiannya, dia anak yang agak unik. Biar aku yang memperkenalkan nya," ucap Shiro maju kedepan kelas.
"Oi Itona, masuk lah," panggil Shiro.
Tiba-tiba tembok belakang kelas yang terbuat dari kayu rusak karena seseorang yang bernama Itona itu masuk kedalam kelas lalu duduk di samping Terasaka.
"Aku menang. Telah terbukti bahwa aku lebih kuat dari dinding kelas ini," ucap Itona
"Masuknya lewat pintu dong!" Protes murid-murid di kelas.
"Cuma itu yang penting saja," ucap Itona
"Dia adalah Horibe Itona, panggil saja Itona," ucap Shiro
"Hei Itona, aku agak penasaran," ucap Karma
"Kamu datang dari luar, tidak bawa apa-apa kan?" tanya Karma
"Padahal diluar sana hujan deras, kenapa kamu tidak basah sama sekali?" tanya Karma
"Mungkin Itona membawa payung lalu payung nya dibuang?" ucap (Name). Itona menatapnya agak lama lalu menatap teman-teman sekelas kemudian berdiri dan menghampiri Karma yang duduk di seberangnya.
"Sepertinya kamu orang paling kuat di kelas ini," ucap Itona
"Tapi jangan khawatir. Kamu lebih lemah dariku jadi takkan ku bunuh," ucap Itona menepuk kepala Karma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)
Teen Fiction"Tidak bisakah kau melihat kearah ku, walau hanya sebentar?" "Mereka tidak merestui kita, kita harus apa?"