Karma dan (Name) selesai sarapan. Mereka berdua memutuskan untuk jalan-jalan menghabiskan waktu berdua sebelum di sibukkan kembali oleh pekerjaan mereka masing-masing.
"Sebentar Karma, temanku menelpon," ucap (Name)
Selesai menelpon (Name) menatap Karma dengan pandangan bersalah.
"Ada apa?" tanya Karma
"Karma maaf kencan kita batal hari ini. Ternyata tim ku konser nanti," ucap (Name) menundukkan kepalanya
"Ya sudah tidak apa-apa. Ayo ku antar ke theater," ucap Karma
"Pengen kencan," rengek (Name) ia kembali duduk di sofa
"Iya nanti pulang dari konser kita kencan," ucap Karma mengelus surai (Name)
"Enggak bisa, aku masih harus syuting," ucap (Name)
"Yaudah kita kan bisa kencan disini," ucap Karma
"Di apartemen aman, tidak akan ada paparazi dan karier mu masih bisa berjalan dengan baik," lanjut Karma tersenyum
"Yuk ku antar," ucap Karma
"Terima kasih Karma,'' (Name) tersenyum dan mereka pun berjalan keluar apartemen.
Sesampainya di depan theater, (Name) pun berpamitan dengan Karma.
"Aku masuk dulu ya, kamu jangan genit-genit ke cewek lain!" ucap (Name)
"Genitnya ke kamu aja kok," kekeh Karma
"Bisa aja setan merah. Aku turun ya! Hati-hati, bye!" (Name) mencium bibir Karma sekilas dan berlari kecil menuju gedung yang menjadi saksi dirinya memulai menjadi idol selama delapan tahun ini.
"Seandainya kita bisa bersama mungkin lulus SMA aku sudah menikah denganmu," ucap Karma tersenyum ia memakirkan mobilnya di area parkir yang tersedia dan memasuki gedung yang sama dengan (Name) ya untuk melihat selingkuhan--- (Name) bernyanyi.
Drtt drtt
"Halo?"
"Kamu dimana? Ayah berada di apartemen mu,"
"Aku sedang pergi,"
"Cepat pulang ada Manami disini,"
"Males,"
Karma pun mematikan panggilannya dan menonaktifkan handphone nya. Sedangkan di seberang sana Kouji menghela nafas kasar dan menatap calon menantunya yang terlihat sedih.
"Kita kerumah dulu ya, kamu dirumah bersama Ibu," ucap Kouji
...
Karma tersenyum melihat penampilan (Name) yang terlihat dewasa tidak seperti tujuh tahun lalu saat (Name) masih mengikat twintail rambutnya. Ah, zaman itu (Name) terlihat sangat imut.
Selesai konser, Karma menunggu lagi sekitar satu jam setengah untuk (Name) tampil lagi.
(Name) yang diatas panggung sangat berbeda dengan (Name) tadi pagi di apartemen nya. Karma tersenyum melihatnya, tidak sesuai dengan wajah dan sifatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)
Teen Fiction"Tidak bisakah kau melihat kearah ku, walau hanya sebentar?" "Mereka tidak merestui kita, kita harus apa?"