kaistal's request

1.5K 195 16
                                    


Setelah pertengkaran panjang mereka yang memakan hampir seminggu lebih, akhirnya mereka kembali tidur bersama. Matahari diluar sana memang belum muncul, hanya semburat semburat kuning yang mulai bercampur dengan langit keunguan yang didominasi biru. Hawa dingin pun masih terasa dari pendingin ruangan, tapi Wanita itu sudah terjaga lebih awal dari biasanya. Dia membalikkan badannya menghadap Mark yang terlentang dan begitu nyaman tertidur.

Gigi tidak tau apa yang sebenarnya Mark lewati selama ini, tapi lihat dari tidurnya yang begitu lelap, mulutnya yang terbuka kecil serta dengkuran kecil, Gigi yakin Mark benar benar lelah. Apa kamu capek karena aku ya? pikir Gigi menggeser tubuhnya semakin dekat dengan tubuh Mark.

maaf ya kalau aku kekanak kanakkan banget gumam Gigi kini memeluk tubuh Mark dan menenggelamkan kepalanya di lengan pria itu.

lelap banget, sampai aku peluk aja dia belum kebangun komen Gigi mendongak memerhatikan garis dagu Mark yang mulai ditumbuhi rambut rambut halus lagi.

"apa sih yang bikin kamu segininya sama aku? padahal hubungan kita awalnya cuman karena perjodohan" komen Gigi.

"Harta eyang kah? Validasi keluarga? atau?" lirih Gigi pelan.

stop stop stop, jangan lagi Gi. sangkal Gigi pada semua hal hal buruk yang mulai muncul kembali ke kepalanya. Baru semalam mereka baikan, baru semalam Gigi berhasil ditenangkan Mark, baru semalam semua kembali normal. Dia tidak mau itu terulang lagi——semoga saja. Jadi, karena masih terlalu pagi, dia memaksa matanya untuk kembali terlelap.


_________________



Senyum Mark mengembang saat menemukan Gigi tengah berdiri dibalik kompor dengan celemek kotak kotak hitamnya serta rambut yang asal dijedai. "morning, My G" sapa Mark memberikan kecupan di pipi kanan Gigi.

"ih malu tau dilihatin Bi Rani" sungut Gigi.

Mark terkekeh lalu mencuri curi pandang pada Bi Rani yang tengah menyeduh collagen milik Gigi serta lemon tea milik Mark. "Bi Rani kita ngeganggu Bibi ga?" tanya Mark.

Wanita paruh bayah itu menoleh dan menggeleng "enggak, pak. malah saya seneng, bapak sama ibu baikan lagi"

"tuh, Gi. Bibi aja seneng" ucap Mark lagi lagi ingin mendaratkan kecupan di ujung telinga Gigi.

Namun sebelum berhasil, Gigi langsung menghindar. "Mark, aku bauuu! belum mandi ih"

"ya, bau pun masih aku suka toh" aku Mark kemudian berjalan ke meja makan.

"hari ini kamu mau ke butik jam berapa?" sambung Mark sembari menerima segelas hot lemon tea nya dari Bi Rani.

"agak siangan, aku mau lunch sama Ce Krys sama Kak Kai dulu"

"oh ya? dimana?"

"paling di PP, kenapa? mau join?"

"boleh emang?"

"of course, why not? kamu gak sibuk emang di kantor?"

"aku berniat resign sih, babe"

Mendengar kata resign, tangan Gigi yang tengah mengaduk adonan pancake langsung terhenti. Mulutnya membulat menatap Mark yang kini sibuk dengan iPadnya penuh tanda tanya. "...why? kamu gak nyaman? apa gimana?"

"bukan, kamunya yang gak nyaman"

"aku? aku kenapa?"

"biar aku gak ketemuan lagi sama Alice" jelas Mark singkat tanpa mengangkat pandangannya dari layar iPad.

 The Perfect You ; Second Date IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang