"Jadi mau makan apa?" tanya Mark saat mobil mulai keluar dari kawasan tempat klinik dokter.
"makan apa ya" pikir Gigi yang juga sudah melunak tiba tiba.
Emang mood ibu hamil ya batin Mark tersenyum kecil melihat Gigi dari ekor matanya.
"Bakso?"
"Bosaaan" Gigi mengerucutkan bibirnya.
"Nasi goreng?"
"Kalau boleh nasi goreng gila, aku m——"
"Gak."
Gigi mengheka nafas panjangnya mendengar Mark mulai menyortir makanan yang harus dia makan. "Apa ya..."
"KFC mau ga?"
Lagi lagi Gigi menggeleng "bosan sama ayam"
"Korean food?"
Wanita itu menggeleng "males, nunggu bakar bakar dagingnya. Keburu gak mood makan" jelas Gigi.
Astaga... batin Mark
"Sushi?" Tawar Mark kini mengarahkan mobil ke salah satu mall besar di Jakarta.
"Bosan juga ih, selama kamu pergi aku sering gofood sushi"
"Udon yuk" sambung Gigi.
"Yaudah udon yaa" ucap Mark.
Sepasang suami istri tersebut sekarang sudah berdiri mengantre untuk memesan udon yang akan mereka santap. "Kamu mau apa?" Tanya Gigi mendongak melihat menu menu yang tampil diatas.
"Hmmm, chicken katsu curry udon nya deh" jawab Mark.
"kamu apa?" Mark balik bertanya.
"mau carbonara udon nya" jawab Gigi menunjuk gambar udon yang dipenuhi krim diatas.
Mark lantas menggeleng "no, no over-easy egg" larang Mark ketika melihat ada telir setengah matang yang disajikan disana.
Gigi langsung cemberut "sekali aja Markieee"
"Gi, kamu denger kan tadi dibilang dokter gak boleh makan yang mentah mentah"
"Ih itu gak mentah, tapi setengah matang"
Mark tetap menggeleng "ada unsur gak matangnya. Jadi tetap gak boleg"
Mendengar Mark yang bersi-kekeuh dengan penolakannya, Gigi mendengus "males banget ih sama kamu"
"ganti menu atau kita pindah resto" tegas Mark.
"Ck, maunya makan itu" rengek Gigi.
"Ok, makan itu tapi telurnya jadi yang mata sapi full matang ya?" tawar Mark yang sebenarnya tidak tega melihat makanan Gigi harus dibatasi seperti ini.
"Ih, aneh dong rasanya"
"Yaudah, kita pindah k——"
"Okok, gak usah pakai telur deh" Gigi pun menerima tawaran Mark, daripada dia harus gigit jari karena gagal makan udon mending ikut permintaan Mark. Dia sadar itu demi kebaikannya, tapi setan ditelingannya ini sedikit tidak tau diri memang. Untung Mark sabar.
Setelah mengambil gorengan juga memesan minum, mereka pun sampai pada kasir. Mark merogoh dompetnya lalu memberikan debt card nya pada Gigi. "Kamu yang bayar, biar aku angkat makanan kita ke meja" pinta Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect You ; Second Date II
Fanfic; Sequel of Second Date Dunia ini lucu sekali bukan? Every woman calls out "woman support woman" and a second after they demand a perfection from other women. Where is the freaking "woman support woman" that they are calling for? Kelanjutan dari ki...