Setelah ibadah pagi, mereka berencana untuk langsung makan siang di salah restaurant fast food menggunakan fitur drive thru. Satu kebiasaan mereka setelah nikah, saat ada opsi drive thru, mereka akan selalu memilih opsi itu dibanding dine in dan ikut bergabung di keramain pengunjung. Ya, memang dine in bisa saja meningkatkan selera makan karena suasana yang mendukung tapi Mark dan Gigi selalu lebih memilih makan berdua di mobil yang terparkir rapih dengan alibi bisa lebih menikmati bumbu bumbu makanannya.
Bahkan, bila tak ada drive thru pun bisa saja mereka membungkus makanan itu lalu memakannya di mobil. Seperti mereka yang tiap pagi yang akan menikmati dua mangkuk bubur ayam atau gado gado gerobak di dalam mobil. Sekadar turun untuk memesan lalu makannya di mobil. Ya, kehidupan pasutri muda.
"siang mbak, saya pesan paket PaNas 2, mc nuggetnya 2, french fries large 1, 1 cola, terus 1 ice coffee float——babe, mau big mac ga?" Gigi menoleh pada Mark yang sedari tadi memerhatikan Gigi.
Mark tersenyum "boleh"
"1 big mac gak pakai tomatnya ya mba, 1 mc spicy, dan 3 mix berry mcflurry wit——"
"babe, aku gak makan mcflurry loh" potong Mark.
"that's for me"
Mark menggeleng "gak gak gak, nanti amandelmu kambuh lagi loh"
"gak bakal kambuh, babe"
"gimana mbak?" wanita dibalik mesin itu bertanya.
"itu aja mbak, 3 mix berry mcflurry with oreo ya" ralat Gigi.
Hidup setahun bersama, mark juga jadi tau kalau Gigi begitu menyukai makanan makanan manis seperti dessert. salah satu makanan favoritnya adalah es krim yang lebih khususnya adalah es krim magnum, sundae, haagen-dazs strawberry cheese cake dan mcflurry semua rasa. Saking sukanya sama es krim, amandelnya pernah kambuh sehingga membuat dia berhenti makan es krim sebulannya. Gigi yang berhenti makan es krim, Mark yang ikutan frustasi.
"pokoknya selama aku gak boleh makan es krim, kamu juga gak boleh makan es krim" larang Gigi kala itu.
"yah, babe... kok aku juga kena?"
"gak adil, nanti aku tergoda kalau kamu makan eskrim juga di depan aku" ya, dan berakhir Mark juga berhenti makan es krim sebulan demi menemani Gigi menyembuhkan amandelnya.
Setelah membayar, mereka beralih pada bagian cashier. Mark segera merogoh dompet di saku lalu memberikan kartunya pada Gigi. "nih bayar, hafal kan pinnya? kalau lagi gak bisa gesek, pakai cash kamu dulu ya aku lag——"
"iya iya Mark Antonio, I know okay?" potong Gigi kemudian memberikan kartu Mark pada cashier wanita berjilbab tersebut.
Setelah selesai dengan proses bayar membayar, senyum Gigi semakin melebar saat dirinya menerima paper bag besar coklat khas mcd tersebut. "udah?" tanya Mark bersiap kembali melaju mobilnya.
Gigi mengangguk antusias, kini fokusnya pada berbagai jenis makanan yang ada di dalam paper bag tersebut. Satu kebiasaan lain yang Mark dapatkan dari Gigi, seorang Gigi bisa lupa semuanya bila sudah berhadapan dengan makanan, bahkan ketika Mark akan mengajaknya berdiskusi panjang semua akan terdengar tak ada apa apanya di telinga Gigi bila wanita itu sudah disuguhi Makanan.
Mobil hitam Mark sudah terparkir di basement parkir mall siang itu. Rencananya mereka memang akan menghabiskan hari di salah satu mall besar di jakarta selatan, tapi sebelumnya memilih makan mcd di basement parkir mall tersebut. "nih, paket PaNas kamu. Terus ini minuman kamu, hm, ini big mac k——"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect You ; Second Date II
Fiksi Penggemar; Sequel of Second Date Dunia ini lucu sekali bukan? Every woman calls out "woman support woman" and a second after they demand a perfection from other women. Where is the freaking "woman support woman" that they are calling for? Kelanjutan dari ki...