Gigi sesekali mencuri curi pandang dari pojok layar iPadnya pada Mark yang kini terlihat begitu serius memerhatikan layar macbook nya. Dengan tangan yang menopang dagu, rambut yang sedikit berantakan, piyama kotak kotak, beserta kacamata yang bertengger dihidungnya——satu pemandangan dari ratusan pemandangan yang Gigi suka dari sisi Mark. Mark yang serius dengan kerjanya, Mark yang fokus pada layar laptop, Mark dengan kacamatanya, serta Mark yang sesekali mengelus elus dagunya dengan raut wajah berpikir. Satu pemandangan yang Gigi syukuri hanya dia yang bisa lihat.
Disaat Mark terlihat begitu sibuk melakukan pekerjaan jarak jauhnya beberapa hari ini, Gigi malah menikmati waktu kosongnya sambil scrolling tiktok——menonton video tiktok jelek——atau menonton berbagai macam video masak korean food di youtube. Sebenarnya dia masih ke cafe juga butik, tapi hanya sekadar memantau karena pesan Mark untuk tak mengambil order-an cutom bridal dress sampai awal tahun nanti. Sehingga semua waktu kosongnya dia habiskan melihat apapun yang ingin dia lihat——walau video video itu tidak pernah terlintas akan ia tonton seumur hidupnya.
"Kenapa sih dari tadi lihatin aku?" sahut Mark sehingga Gigi langsung berpura pura seakan ia tak memerhatikan pria itu.
"ada yang kamu mau?" tanya Mark menghentikan gerakan tangannya di keyboard kemudian memandangi Gigi.
Wanita itu berdecak. Melihat wajah sedikit kesal Gigi, Mark menghela nafas panjangnya "kamu mau apa? kemarin kita kan udah beli baju baju dingin kamu yang baru, terus koper juga udah rapih dibawah. apa lagi, sayang?" tanya Mark.
"kamu sibuk banget" gerutu Gigi. Sebenarnya Gigi tak mempermasalahkan kesibukan Mark, tapi entah mengapa malah kalimat itu yang keluar dari bibirnya, seakan anaknya lah yang ingin menyuarakan itu.
Lagi lagi pria itu menghembuskan nafas panjangnya, sepertinya dia lelah dengan sikap Gigi. "maaf ya aku sibuk, soalnya ada beberapa rincian yang sutradara minta ke aku biar bisa dicari besok disana" jelas Mark.
"kamu mau apa? mau jajan? aku pesanin dari go-food aja ya?" tawar Mark. Belakangan ini satu satunya obat ampuh bila Gigi kesal adalah makanan. Sehingga di waktu waktu seperti ini Mark akan selalu menawarkan untuk membelikan Gigi makanan yang dia mau atau dia sukai.
"males deh" gerutu Gigi.
"Gigi..." lirih Mark berharap Gigi bisa memahami posisinya sekarang. Kerjaannya malam ini benar benar tak bisa ditinggal, harusnya hal ini bisa selesai kemarin tapi karena menemani Gigi mengitari AEON sambil belanja baju dingin baru, dia harus menundanya yang otomatis harus dia kejar malam ini.
"aku mau makan" keluh Gigi.
"Lagi?" Sebenarnya Mark tidak kaget dengan Gigi yang banyak makan, hanya saja dia tidak menyangka karena hari ini adalah agenda makan keloma Gigi.
Gigi mengangguk lemah. "aku abis nontonin video orang masak gitu di youtube"
Mark menyugar rambutnya kebelakang. Kalau tak mengingat ada nyawa didalam tubuh Gigi, mungkin Pria itu akan terus bertanya tanya kenapa Gigi makan sebanyak ini. Mau tak mau pria itu meraih benda pipih yang sedari tadi tergeletak disamping mouse nya.
"yaudah, mau makan apa?"
"sushi" jawab Gigi.
Mendengar jawaban Gigi, Mark mengembalikan handphonenya ke tempat semula lalu menggeleng tak setuju dengan permintaan Gigi. "no, no sushi"
Gigi menggerutu "kok gitu?"
"Gigi, harus berapa kali sih aku ingatin? selama hamil kamu gak boleh makan yang mentah mentah babe"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect You ; Second Date II
Hayran Kurgu; Sequel of Second Date Dunia ini lucu sekali bukan? Every woman calls out "woman support woman" and a second after they demand a perfection from other women. Where is the freaking "woman support woman" that they are calling for? Kelanjutan dari ki...