BAB 29 - HANCUR BERANTAKAN

7.9K 497 18
                                    

"Jangan ganggu aku. Kita tidak punya hubungan apa-apa."

"Tapi, Romeo. Jangan. Aku jatuh cinta padamu."

Luna menangis memohon-mohon. Tapi Alfa sepertinya sudah tidak perduli. Ia membuangnya bagaikan sampah seperti apa yang dulu pernah ia lakukan kepada Meggi.

"Alfa, Alfa!"

Tapi Alfa segera pergi dari rumah Luna. Tidak memerdulikan ia yang masih terus menangis histeris kemudian masuk ke dalam mobilnya lagi.

Alfa kemudian melihat jam yang melingkar di tangan kirinya. Sudah hampir satu jam lamanya, dan itu adalah waktu yang ia janjikan kepada Anne. Alfa sudah berjanji akan kembali setelah satu jam. Tidak berpikir untuk kedua kalinya, ia segera menginjak gasnya dalam-dalam, mengabaikan Luna yang masih terus saja memanggil namanya.

Lalu, sampai pada akhirnya Alfa berada di perempatan jalan besar. Ketika lampu merah menyala, ia segera mengentikan mobilnya. Ia menanti ketika mobil-mobil yang berlawanan arah melaju. Tapi, ada sekelebat bayangan yang membuat Alfa tercekat. Membuatnya buru-buru menajamkam penglihatannya tapi mobil itu sudah berlalu.

"Anne ...?"

Alfa seperti melihat Anne berpapasan dengannya tadi.

Tapi ... Alfa segera mengenyahkan pikirannya. Mana mungkin? Karena setahu dirinya, Anne masih menjadi istri yang baik dan berdiam diri di dalam rumah.

Lalu setelah lampu berubah menjadi hijau, Alfa segera melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Segera memarkirkan mobilnya lalu terburu-buru untuk pulang ke rumah.

Entah lah, tiba-tiba perasaan Alfa tidak enak. Ketika ia memencet tombol lift saja ada sesuatu hal yang mengganjal yang membuatnya ingin segera pulang. Rasanya, ia menyesal meninggalkan Anne sendirian di dalam rumah.

"Anne!"

"Hai, Al."

Malah Maxime yang berada di dalam rumah. Membuat Alfa melebarkan matanya dan menatap Maxime tidak percaya.

"Kenapa kau yang ada di rumah?"

"Film kita sudah selesai edit. Kau harus menontonnya sekali lagi sebelum film ini dirilis."

Alfa mengedarkan pandangan ke segala arah. "Ke mana Anne?"

"Aku datang ke sini tapi tidak ada satu orang pun. Aku memencet bel tidak ada yang membukakan pintu untuk itu aku langsung saja masuk. Untung aku masih ingat password apartemenmu."

"Mustahil."

Alfa kemudian berlari ke segala ruang. Ia mencari keberadaan Anne tapi tidak ada Anne di mana pun.

"Anne. Anne!"

Masih tidak ada jawaban. Maxime masih dalam kebisuannya pura-pura tidak tahu apa-apa.

Alfa yang kini berubah syok. Ia sudah mengitari seluruh apartemen tapi tidak ada Anne di mana pun. Dari mulai kamar, dapur, ruang makan bahkan taman yang ada di belakang, Anne juga tidak ada.

"Anne! Anne!"

Apa Anne pergi untuk membeli camilan lagi?

Tapi ketika Alfa masuk ke dalam kamar lalu membuka almari, sebuah pemandangan ini berhasil membuat Alfa langsung pucat seketika.

Kosong.

Seluruh pakaian dan juga barang Anne bilang dalam sekejap. Detik itu juga, seluruh tubuh Alfa terasa lemas seketika.

***

Sedangkan di tempat lain, Anne duduk di tepi ranjang tempat di mana Sofia memberikan sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Bekas air mata sudah mengering hingga ia hanya bisa melamun memandangi jalan lewat jendela kaca yang terbuka.

HAVING HIS BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang