BAB 6 - AKU HAMIL...

13.1K 659 13
                                    

Dan di sini, Alfa masih tertegun melihat gadis ini yang berdiri di hadapannya. Penampilannya sungguh bertolak belakang dengan seorang gadis yang ia temui beberapa minggu yang lalu. Melihat gadis ini sekarang dengan dandanan yang sangat cupu membuat Alfa sulit percaya bahwa ia pernah berbagi ranjang dengannya.

Benar kah gadis ini adalah gadis yang sama dengan orang yang melakukan one night stand nya waktu itu? Seingatnya, dulu dia adalah gadis yang sangat seksi, dengan balutan dress mini yang membentuk tubuh sempurnanya. Lalu melihatnya sekarang dengan tas polkadot, buku ekonomi–akutansi serta kaca mata bulat yang melingkar di wajahnya, sangat sulit bagi Alfa untuk menyadari betapa liarnya gadis ini dulu di atas ranjang.

"Kita harus bicara," ucapnya lagi.

Alis Alfa sedikit terangkat. Untuk apa dia datang untuk berbicara dengannya? Bukan kah Alfa sudah menyelesaikan semuanya dengan membayar mahal gadis ini?

Alfa tidak menjawab apa yang gadis itu katakan. Tetapi malah kedua perempuan genit yang tadi menemani Alfa kini pasang badan. Menyedekapkan tangannya dan memandang tajam ke arah Anne. "Hei kau gadis cupu, mau apa kau datang ke sini?" Tanya perempuan itu.

"Maaf, tapi aku harus bicara dengan orang ini." Jawab Anne tetapi malah dihadang oleh perempuan yang lainnya. Kini dia mendekat melangkah ke arah Anne, matanya melotot tajam karena tidak terima jika orang seperti Anne menganggunya seperti ini. Tetapi ketika perempuan itu melihat jelas wajah Anne, dia seperti teringat sesuatu.

"Hei kau...? Bukan kah kau perempuan yang tadi pagi? Kau penggemar Alfa yang tidak tahu diri itu kan?" Perempuan itu kemudian menoleh ke arah Alfa. "Hei, Alfa. Aku tahu siapa dia," ucapnya lagi. "Dia adalah fans beratmu yang tadi berusaha menerobos saat konferensi pers berlangsung."

Mata Alfa melebar, dan perempuan yang satunya juga sama syoknya ketika mendengar kenyataan itu. "Benar kah? Apa dia benar-benar penggemar kampungan yang tadi diusir?"

"Ya, aku yakin sekali."

Tiba-tiba terdengar tawa keras, kedua perempuan itu tertawa terbahak-bahak saat menyadari betapa menyedihkannya penggemar Alfa. "Benar-benar wanita yang tidak tahu diri, bukan kah tadi kau sudah diusir? Tetapi kau malah datang ke sini lagi." Perempuan itu kemudian mendorong Anne hingga membuatnya terjungkal ke belakang.

Dahi Alfa mengerut bersamaan dengan alisnya yang terangkat ketika melihat dua perempuan jalang itu kini malah bertindak semaunya. Tidakkah mereka sadar kalau mereka juga tidak mempunyai harga diri? Menggoda seorang laki-laki yang tidak tertarik kepada mereka sama sekali, bahkan mereka rela berbagi laki-laki.

Dasar menjijikkan.

"Bisa kah kalian berhenti?" Pekik Alfa.

"Tapi, Alfa. Aku lihat sendiri tadi pagi dia berusaha menerobos masuk konferensi pers yang sedang kau lakukan. Dan sekarang...? Melihatnya di sini lagi bersamamu, apa kau tidak takut jika dia akan mencelakakanmu?"

Alfa mendengus, memperhatikan Anne sekali lagi.

"Kau...? Apa kau pura-pura lupa? Apa kau tidak ingat apa yang telah kau lakukan padaku?" Anne menahan isakan tangisnya lalu menatap tajam ke arah Alfa.

"Hei, kau...?!" Teriak perempuan lainnya. "Mana mungkin Alfa mengenalmu dasar perempuan kampungan?!" Perempuan ini mengamati Anne dari atas sampai bawah. "Sepertinya kau sudah benar-benar gila,"

Alfa memandang ketiga perempuan ini dengan tatapan menyedihkan. Benar-benar sesuatu yang sangat memuakkan. Entah kenapa pertikaian ini sedikit banyak telah menimbulkan sebuah tontonan tersendiri. Beberapa orang saling menatap ke arah mereka dengan tatapan aneh, dan Alfa menyadari itu. Tidak ingin berlama-lama lagi, Alfa kemudian melangkah, beranjak pergi untuk menghindari pertikaian antar wanita yang sudah benar-benar membuatnya gerah.

HAVING HIS BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang