BAB 21 - RENCANA JAHAT

6.8K 388 5
                                    

Sementara di tempat lain, ada seseorang yang menangis sesenggukan. Matanya merah padam saat melihat berita di televisi. Semua orang menyudutkannya, para wartawan itu seakan mengejek Meggi karena bukan kah dulu dia yang mengaku-aku sebagai kekasih Alfa, tapi kenapa hari ini Alfa mengakui akan menikah dengan orang lain.

Sungguh. Semua berita ini semakin tersebar dan tidak terkendalikan. Beberapa rumor menyebar, beberapa fitnah datang silih berganti membuat Meggi semakin tersudut karena nama baiknya sudah tercemar.

Ancaman Max benar-benar mengerikan. Ia tidak mampu untuk melawan max.

Tapi tiba-tiba, ponselnya berbunyi nyaring. Nama Max muncul di atas layar hingga membuat Meggi langsung mengangkatnya.

Sial! Untuk apa dia menghubungiku lagi?!

"Aku akan mengirimkan dokumen yang harus kau hafalkan. Itu akan membantumu untuk memperbaiki nama baikmu lagi. Tenang saja, Alfa juga akan mengatakan hal yang sama di depan wartawan. Kau artis yang hebat, Meggi. Kau bisa dengan mudah mengelabui mereka."

Dan sesuatu hal yang berhasil membuat Meggi emosi kembali. Sekarang, ia sudah seperti disetir olehnya. Tangannya mengepal kuat, kepalanya sangat pusing sampai sekarang ini.

Lalu benar saja, di luar rumah Meggi sudah ada begitu banyak wartawan yang saat ini ingin mewawancarainya. Para wartawan itu sungguh tidak mempunyai hati. Benar apa kata Max, pasti mereka akan bertanya, bagaimana ia bisa mengatakan bahwa dia adalah pacar Alfa tapi tiba-tiba Alfa mengumumkan akan menikah dengan orang lain.

Mau tidak mau Meggi turun ke bawah sana. Seperti apa kata Max, dia akan menghadapi para wartawan itu untuk menyinkronkan konferensi pers dari pihak Alfa.

"Jadi, kenapa anda mengatakan bahwa anda kekasihnya padahal sutradara Alfa memperkenalkan perempuan lain?!"

Sungguh. Rasanya sangat sesak. Saat ini Meggi benar-benar marah dengan mereka.

"Aku dan Alfa memang mempunyai hubungan di masa lalu."

"Tapi kenapa Alfa menikahi perempuan lain?"

"Aku berpikir aku dikhianati, tapi ternyata aku salah. Aku yang terlalu berharap akan hubungan ini."

"Jadi, benar apa yang Alfa katakan kalau anda belum terima ketika kalian sudah berpisah?"

Sial! Sial! Sial! Bagaimana bisa Max memaksanya untuk mengakui hal memalukan ini?! Sungguh. Ini benar-benar menjijikkan. Meggi tidak pernah bermimpi akan mendapatkan kesialan sampai bertubi-tubi.

Meggi tidak menjawab apa pun lagi. Ia kemudian naik ke dalam mobilnya untuk tidak memerdulikan mereka lagi. Dan benar saja, baru saja Meggi pergi dari sini. Notifikasi artikel kembali muncul dengan berita yang aneh-aneh.

Tangan Meggi mengepal penuh amarah. Ia harus bertemu Alfa sesegera mungkin! Ia harus mencari Alda sekarang juga!

***

Sedangkan di tempat lain, Alfa sedang menceceap kopinya dengan senyum yang tersungging di bibirnya. Artikel-artikel ini membuatnya puas, kinerja Max memang tidak diragukan lagi.

"Intinya, aku bilang pada wartawan kalau sebenarnya kau dan Meggi memang pernah mempunyai hubungan di masa lalu. Lalu tiba-tiba kalian putus, Meggi tidak terima dengan keputusanmu dan masih terlalu berharap dengan hubungan ini, padahal kau sudah mempunyai pacar lain ... emm Anne ..." Max menghembuskan napasnya. "Ya, seperti itu lah intinya. Jadi sebagai artis, Meggi tidak dirugikan terlalu banyak walau pun kau harus mengakui bahwa kau dan Meggi mempunyai hubungan di masa lalu."

Alfa mencecap lagi kopinya sambil mendengarkan apa yang diucapkan oleh Max.

"Tanggapan masyarakat sungguh beragam, Al. Kau tahu Meggi artis besar. Pasti ada sebagian mereka yang mencaci tapi masih banyak juga yang membelanya. Mereka bilang, bahwa Meggi yang polos yang terlalu mencintai lelakinya, ada juga yang bilang Meggi korban perasaan."

HAVING HIS BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang