Tepat tengah malam, di sebuah kedai pinggir jalan, di mana hanya ada satu-satunya kedai yang buka malam itu. Maxime masih menikmati putung rokoknya ditemani dengan kopi yang sudah berubah menjadi dingin.
Sofia yang ada di sampingnya hanya bisa melenguh. Ia masih kaget kala mendengar apa yang baru saja Maxime lakukan.
"Jadi, kau yang memberi tahu di mana keberadaan Anne?"
Lagi-lagi Maxime mengangguk.
"Apa kau gila?! Apa kau tidak tahu seberapa keras aku menyembunyikannya? Apa kau tidak tahu apa yang sudah Alfa lakukan padanya? Dia bahkan berselingkuh, apa kau tidak tahu juga?"
Lagi-lagi Maxime menarik napas lagi.
"Hey! Kenapa kau diam saja?!"
"Kenapa kau selalu galak jika bersamaku?"
"Karena kau kelewatan!"
"Aku kasihan padanya. Aku baru pertama kali melihat Alfa putus asa seperti itu."
"Tapi dia tukang selingkuh!"
"Seumur hidup, Alfa belum pernah berbohong padaku. Aku tahu siapa pun wanita yang berada di dekatnya. Tapi kemarin malam, dia mengatakan padaku bahwa setelah dia menikahi Anne, dia tidak pernah selingkuh dengan siapa pun."
"Lalu, siapa Luna itu?"
"Itu tidak masuk ke dalam daftar wanitanya."
"Bohong. Dia itu pintar memanipulasi, apa semua orang masih tidak sadar juga?"
"Aku mengenalnya jauh sebelum kau tahu dia."
Sofia menjambak rambutnya frustrasi. Ia segera bergegas, ia ingin menghalangi Anne untuk bertemu dengan Alfa.
"Kau mau ke mana?"
"Tentu saja untuk bertemu dengan Anne."
"Biar mereka urus urusan mereka sendiri."
"Kau tidak kasihan melihat Anne diperalat seperti ini? Dia menyelingkuhi Anne disaat dia kaya, tapi saat dia sudah miskin, dia baru ingat dengan Anne. Laki-laki macam apa dia."
"Tenang lah,"
"Kau tidak tahu siapa Anne. Aku yakin seratus persen dia akan luluh. Seandainya kau tahu betapa polos sekaligus bodohnya Anne."
"Aku tahu."
"Kau tahu, tapi kau tetap mengirim Alfa sampai ke sana?" Sofia kembali frustrasi dengan menjambak rambutnya.
"Aku belum selesai bicara. Sofia! Sof!"
Tapi Sofia sudah berlalu, dia pergi meninggalkan Maxime hingga Maxime harus mengikutinya. Memaksa dia untuk masuk ke dalam mobilnya."Kau lupa kalau hari ini kita baru saja resmi berpacaran? Tapi kau sudah meledak dan uring-uringan seperti ini."
"Kau sendiri yang membuatku seperti ini, Max."
Lalu Max melajukan mobilnya sesuai arahan dari Sofia. Ia tidak ingin wanitanya kembali marah hingga menyebabkan malapetaka bagi hubungan mereka yang baru saja dimulai.
***
"Aku tahu kau di dalam."
Suaranya terdengar putus asa. Sementara Anne masih diam membisu. Berdiri tepat di depan pintu sambil membekap mulutnya karena menahan isakan tangisnya sendiri.
"Apa kau lupa dengan janjimu? Kau sendiri yang mengatakan bahwa akan membersamaiku di saat suka mau pun duka. Kau sendiri yang mengatakan akan terus bersamaku jika suatu saat aku berada di titik sulitku. Lalu, kenapa disaat sudah seperti ini, kau tega meninggalkan aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAVING HIS BABY
RomanceKedatangannya ke ibu kota ternyata telah membuat masa depannya hancur berkeping-keping. Bagimana mungkin ia bisa mengandung tanpa tahu sosok Ayah dari bayi yang ia kandung. Anne mencari, dan ketika Anne menemukan sosok itu, mungkin kah sosok itu mau...