BAB 37 - KEPERGIAN ANNE

8.6K 532 36
                                    

Maafkan aku Alfa, aku harus pergi. Kali ini benar-benar pergi.

Begitu lah isi surat itu hingga Alfa tertunduk lemas.

Aku sudah menepati janjiku, jadi izinkan kali ini aku pergi. Sulit memang ketika aku mengambil keputusan ini, tapi mau bagaimana lagi?

Aku bukan perempuan bodoh yang menurutmu mudah untuk selalu kau bohongi.

Tapi tenang saja, aku sudah melakukan janji temu dengan wartawan. Mungkin, itu hadiah terakhirku agar namamu kembali baik di mata masyarakat. Tenang saja, aku tidak akan mengatakan hal yang buruk. Untuk itu, setelah ini, jangan cari aku lagi. Tapi aku janji, aku akan menjaga anak kita dengan sebaik mungkin.

Maaf jika selama ini aku telah menjadi beban untukmu. Jika suatu saat kau menemukan perempuan yang  membuatmu bahagia, percaya lah aku sudah melepasmu.

Maafkan juga jika kata-kataku berantakan. Aku bukan penulis sepertimu yang mampu menuliskan kata dengan runtut, tapi jika beberapa tahun nanti aku kembali lagi, aku pastikan seluruh dokumen untuk perpisahan kita sudah lengkap agar kau bisa benar-benar bebas tanpa bayang-bayang dariku lagi.

Menyakitkan memang kalau aku akan mengatakan ini untuk yang terakhir kali.

Tapi ...

Aku tidak bohong kalau aku jatuh cinta padamu. Semoga seiring berjalannya waktu, aku bisa menghapus seluruh perasaan ini.

Terima kasih.

Anne.

Entah sudah sejak kapan air mata Alfa keluar dengan begitu derasnya. Ia membuang kertas itu kemudian pergi ke luar rumah. Pergi ke mana pun agar ia bisa segera menemukan Anne.

***

Di tempat lain, Sofia juga ikut syok ketika menerima sebuah pesan singkat ini dari Anne. Dirinya yang sahabat dekatnya pun, tidak pernah tahu kalau Anne akan melakukan hal senekat ini.
Yang lebih parahnya lagi, Sofia tidak tahu ke mana Anne pergi.

***

Sedangkan Maxime ketika ia bersama dengan Luna juga beberapa kru film kaget ketika melihat sesuatu yang tengah ramai di media sosial.

Wajah Anne muncul di sebuah wawancara eksklusif yang bahkan dirinya tidak pernah tahu Anne mau untuk melakukan hal seperti itu.

"Alfa suami yang baik untuk saya."

"Tapi, bagaimana anda bisa menjelaskan semua bukti rekaman yang sudah menyebar ke seluruh penjuru negeri?"

Anne malah tampak santai kemudian tersenyum ke arah kamera.

"Semua hanya kesalah pahaman. Ada sebuah kisah yang tidak bisa saya ceritakan kepada semuanya. Semua orang pernah berbuat salah, tapi semua orang juga bisa berubah kan?"

"Saya salut akan kebesaran hati anda."

Tapi Anne menggeleng.

"Justru saya yang salut dengan kesungguhan Alfa untuk selalu menjaga saya dan juga calon anaknya kelak."

"Jadi, apa anda mencintai suami anda?"

"Tentu saja." Anne menanggapi itu semua sambil tertawa. Anne ternyata cukup mampu mengimbangi orang yang mengajaknya berbicara.

"Percaya lah, Alfa adalah orang yang hangat. Dia selalu berusaha sekuat tenaga untuk menjadi suami dan calon ayah yang dapat diandalkan. Walau pun ada beberapa orang yang tidak menyukainya dan berusaha untuk menghancurkan namanya, dia orang yang kuat. Alfa akan tetap berusaha bangkit untuk menjadi pahlawan bagi keluarganya."

HAVING HIS BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang