Hayo ngaku?! Siapa yang dateng ke sini gara-gara TIKTOK?
Wkwk. Tumben tiktokku lumayan rame, biasanya cuman satu dua orang yang view sekarang ratusan terus yang nonton.
Happy reading ... komen tiap part biar aku semangat nulis...
***
Waktu itu, hari terlihat agak mendung. Semua orang sedang berkemas, proses syuting bisa terbilang cukup cepat hingga besok mereka bisa berpindah ke lokasi lainnya.
Alfa kelelahan, pun dengan beberapa kru film yang ingin cepat-cepat pergi ke hotel untuk mengistirahatkan badannya. Tapi hanya ada satu orang yang merasa tidak ingin pulang karena masih tidak rela berpisah dengan Alfa.
Luna menyedekapkan tangannya ketika melihat Alfa sudah bersiap. Membawa tas ransel dan berniat akan pergi dari sini. Melihat hal itu, buru-buru Luna berlari untuk mengikuti Alfa.
"Pak, mau makan sebentar? Saya sedih karena tadi saya dengan bapak masih merasa canggung."
Alfa menatap Luna dari bawah sampai atas. Menyipitkan mata sambil menghela napas. "Sorry," ucapnya.
"Padahal, saya berharap sekali bisa berduaan dengan anda lagi."
Alfa mengerakkan giginya. Kenapa semua perempuan mengingatkan dirinya dengan ibunya?
Alfa segera bergegas kemudian berjalan masuk ke dalam mobil. Tapi saat ia berada di dalam dan melihat ke arah Luna yang berdiri di sana, mata Alfa kembali menyipit.
Alfa mencengkeram tangannya pada kemudi. Melihat Luna dari bawah sampai atas, tidak ada salahnya untuk mencobanya bukan? Lagi pula, perempuan-perempuan seperti itu memang harus diperlakukan secara tidak semestinya. Sejenak, Alfa melupakan Anne yang berada di dalam rumah. Yang dengan tulus sudah berperan sebagai istri dan calon ibu yang baik bagi keluarga kecilnya.
Alfa kemudian membuka pintu mobil lebar-lebar, menganggukkan kepala untuk membiarkan Luna masuk ke dalam mobil. Senyum Luna tentu saja langsung mengembang, Luna kemudian masuk ke dalam mobil sambil berjingkrak senang di dalam hati.
"Akan aku pastikan, aku jauh lebih hebat dibanding istrimu."
Alis Alfa sedikit terangkat. Beberapa waktu saja, Alfa telah melupakan Anne.
Mereka kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, menembus keramaian kota lalu segera pergi menuju hotel.
Luna yang sudah secara terbuka menyerahkan diri dengan suka rela kepada Alfa, langsung menarik tangan Alfa kuat-kuat untuk segera masuk. Membuka pintu itu dengan paksa kemudian menutupnya kembali.
Tangan Luna sudah melingkar di kedua leher Alfa, Alfa bahkan ikut memejamkan mata saat menikmati ciumannya bersama dengan Luna seperti benar-benar sudah lupa diri. Mereka kemudian membuang seluruh baju yang melekat di tubuh mereka lalu Luna langsung mendorong Alfa untuk jatuh ke atas ranjang.
Luna tersenyum lebar. Sungguh. Ia merasa menang dari istri sahnya. Bagaimana tidak? Ia berhasil merebut laki-laki yang sudah beristri.
Yang ada di benak Alfa hanya lah balas dendam. Perempuan-perempuan licik seperti ibunya memang perlu diperlakukan tidak pantas seperti ini kan?
"Aku menginginkanmu, Al ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
HAVING HIS BABY
RomanceKedatangannya ke ibu kota ternyata telah membuat masa depannya hancur berkeping-keping. Bagimana mungkin ia bisa mengandung tanpa tahu sosok Ayah dari bayi yang ia kandung. Anne mencari, dan ketika Anne menemukan sosok itu, mungkin kah sosok itu mau...