BAB 5 - SATU BULAN YANG LALU + GADIS BERTOPENG

12.8K 584 13
                                    

"Hanya ini pekerjaan yang bisa kau lakukan di kota besar." Pekik salah seorang gadis yang tengah bersama Anne di dalam sebuah ruangan.

Satu bulan yang lalu, Anne mengeluh karena dia telah kehabisan uang. Jatah pesangon yang dia dapatkan, ternyata sangat kurang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Bahkan, dalam beberapa waktu dia tinggal di Jakarta, Anne hanya makan satu kali sehari untuk irit. Untuk itu, Anne mengeluh kepada Cindy teman satu kosnya, berharap kalau Cindy bisa membantunya mencari pekerjaan seperti apa yang ia lakukan setiap hari.

Tapi pakaian terbuka dengan panjang di atas lutut. Belahan dada yang sangat ketara, sepertinya Anne tidak mampu untuk melakukannya. Bahkan, Anne sangat kaget ketika ternyata pekerjaan ini lah yang dilakukan Cindy setiap hari. Anne tidak tahu, Sofia salah satu teman Cindy juga tidak mengetahuinya.

"Aku tidak tahu ternyata pekerjaan ini yang kau lakukan. Bagaimana jika ketahuan? Bagaimana kalau Sofia tahu? Dia bisa marah besar..." Anne bergidik ngeri.

"Tidak akan ada yang tahu, tugas kita hanya lah berdiri di sebuah bar, menawari mereka minuman dan menuangkan mereka minum. Lagi pula, kita memakai topeng saat bekerja."

Anne mendengus ragu.

"Kau bilang kau butuh uang untuk hidup di sini kan? Dan Sofia...? Astaga, dia salah satu teman kita yang lahir di keluarga yang cukup kaya, dia tidak pernah mengerti betapa susahnya untuk bertahan hidup."

"Tapi aku takut ketahuan... beasiswaku bisa saja dicabut."

Lagi-lagi Cindy menggeleng. "Tidak ada yang tahu, percaya lah. Apa kau lupa...? Kita berangkat dari kosan tetap menggunakan pakaian tertutup. Dan setelah kita sampai ke tempat ini, kita baru berganti pakaian."

"Tapi..."

"Cepat lah, Anne. Tidak ada pekerjaan lain yang mempunyai gaji tinggi selain ini. Kau jangan terlalu cemas, tidak ada yang tahu identitas kita." Ucap Cindy dan sedikit bisa meyakinkan Anne.

***

Anne masuk ke dalam bar dan yang menyambutnya pertama kali adalah kegaduhan pesta. Semua orang tampak menikmati musik yang berdentum keras dan mengkelok-kelokkan badannya. Sementara Cindy langsung menghamburkan diri, menawari semua orang yang ada di sini dengan minuman dan mengambilkan minuman itu. Cindy kemudian mengedipkan sebelah matanya kepada Anne, berharap kalau Anne segera mengikuti apa yang saat ini ia lakukan.

Dengan topeng yang ada di wajah, Anne masih gugup ketika mengambil sebotol anggur yang ada di atas meja. Membawanya ke atas nampan dan tidak sengaja membuat sebuah kesalahan besar...

Prang...!

Botol jatuh disertai dengan beberapa gelas yang ada di nampan. Membuat seseorang bertubuh gempal yang terkena percikan air, memandang marah pada Anne yang tidak becus melayaninya.

Plak!

Laki-laki bertubuh besar itu tidak terima, menampar keras pipi Anne hingga Anne jatuh ke atas lantai. Wajah laki-laki bertubuh gempal itu merah padam dan kini berdiri ke hadapan Anne.

"Dasar kurang ajar!"

Dan di sinilah Alfa melihat Anne untuk yang pertama kali. Di sudut sini, Alfa sudah hampir mabuk saat melihat laki-laki bertubuh gempal itu menjambak seorang pelayan. Memerhatikan lagi seorang bertubuh gempal itu menamparnya dengan membabi buta.

Di balik topengnya, Alfa mengetahui kalau gadis itu sedang menangis keras. Berulang kali Alfa melihatnya menyeka air matanya, tetapi laki-laki gempal itu terus memukulinya. Seorang pelayan lain yang berdiri tidak jauh dari gadis itu berusaha membantunya, tetapi dilarang oleh seseorang yang Alfa tahu adalah pemilik dari bar ini.

HAVING HIS BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang