"Jadi hal hal apa saja yg harus saya ingat pak?" tanya Namra, pasalnya sore ini dia harus berakting menjadi pacar bayaran pak Jihoon dihadapan keluarga nya.
"Kita ke butik dulu beli keperluan kamu, saya belum kepikiran mau buat skenario seperti apa buat kamu" ucap Jihoon yg melanjutkan kemudi mobil nya.
Tiba di salah satu butik mewah yg berada ditengah kota.
"Tolong pilihkan pakaian yg terbaik untuk dia" perintah Jihoon pada manager butik, benar langsung manager butik yg melayani karena ini adalah butik langganan keluarga Park."Baik, tuan muda" ucap sang manager.
"Nggak usah, aku sendiri yg akan memilih seleraku, yg terbaik belum tentu cocok denganku" ucap Namra menoleh kearah Jihoon
"Kau yakin dengan selera mu?" tegas Jihoon.
"Lihat dulu, setelah itu bapak bebas berkomentar" ucap Namra savage dan berjalan meninggalkan Jihoon.
.
.
Satu jam kemudian Namra keluar dari tempat make overnya dan berjalan menuju kearah Jihoon yg menunggunya di sofa ruang tunggu"Pak, saya bawa bunga sekalian buat kakek boleh kan?" ucap Namra tiba-tiba mengagetkan kan Jihoon yg sedang membuka majalah.
Melihat penampilan Namra setelah di make over benar-benar membuat Jihoon kagum sampai tidak sadar kalo bibirnya terbuka lebar.
"Pak...mingkem nanti kemasukan lalat loh" ucap Namra mengibas kibaskan tanganya dihadapan Jihoon yg sedang melamun.
"Eh...kenapa tadi?" Jihoon yg baru sadar dari lamunan nya.
"Saya bawa bunga buat kakek nggak papa kan? Kakek nggak ada alergi serbuk bunga kan?" tanya Namra antusias.
"Iya terserah kamu, saya mau ganti baju dulu" ucap Jihoon yg bergantian masuk ke ruang ganti.
"Mau pulang kerumah sendiri pake ganti baju segala?" heran Namra
"Ayok" ucap Jihoon setelah berganti baju.
"Mau ketemu keluarga sendiri harus ganti baju juga pak?" tanya Namra masih penasaran.
"Kakek saya perfeksionis" ucap Jihoon menatap Namra sekilas, nggak baik buat jantung kalo lama lama kata Jihoon.
"Kamu beneran anak beasiswa yg lagi butuh banyak uang?" ucap Jihoon penasaran
"Hmm? Kenapa emang pak?" tanya Namra santai
"Style kamu menunjukkan kamu bukan orang sembarangan" tukas Jihoon
"Waaahhh...nggak baik lho pak menilai orang dari cover" sinis Namra
"Kamu sendiri menilai saya seperti apa?" tanya Jihoon penasaran
"Tuan muda kaya raya pewaris kampus saya tapi malah memilih mengajar jadi dosen." ucap Namra tanpa menoleh kearah Jihoon.
"Kamu tau darimana?" Jihoon yg penasaran langsung menghentikan laju mobilnya dan menoleh kearah Namra intens.
"Simple..jam tangan rolex, outfit Celline, kalung channel, sepatu Louis Vuitton, mobil roll Royce, seorang dosen kerja seumur hidup sampai mati hidup lagi kerja seumur hidup lagi sampai mati gitu terus sampai 7kelahiran juga nggak akan kebeli ini semua pak." jelas Namra panjang lebar.
"Bapak yg bisa buka pintu digital ruang dosen yg terkunci, dan nggak ada takut takutnya melukai seorang rekan dosennya, dan tentang kakek yg sakit minta cucunya untuk datang ke rumah dengan membawa kekasih, jelas bapak adalah cucu Mr park yg akan mewarisi hak penuh pemilik kampus yg terkenal dengan kemampuan meng-hack nya, bukan begitu tuan....muda" ucap Namra menatap Jihoon yg masih loading bagaimana dia bisa tau semuanya."Woaaahh....kau jenius, alih-alih bekerja di night club, bagaimana kalo kamu menjadi detective saja?" goda Jihoon dengan smirk nya
"Hidup nggak sesimpel di film detective pak" ucap Namra datar
Jihoon tersenyum lebar dan mengacak-acak sedikit pucuk rambut Namra tanpa tahu ada yg gemetaran karena sedang berusaha menetralkan detak jantungnya.
"Ganteng banget kalo lagi senyum, sayang banget lebih sering julid" gumam Namra dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Husbu | Park Jihoon
ФанфикJadi menantu yg baik buat keluarga gw, nggk perlu buat gw