"Mau kemana?" tanya Namra yg melihat pagi pagi Jihoon sudah siap dengan pakaian kerjanya tapi plus membawa koper.
"Ada yg harus saya selesaikan di kantor cabang di Jepang dan tidak bisa diwakilkan" ucap Jihoon
"Berapa lama?" tanya Namra yg kaget tidak biasanya Jihoon mengabarinya mendadak begini.
"Hanya 3hari, kamu baik baik dirumah ya, kabari kalau ada apapun dan satu lagi jangan pergi kemanapun tanpa pak Lee, mengerti" perintah mutlak dari Jihoon dan Namra mengangguk patuh.
"Kak Ji, nanti aku boleh berobat ke rumah sakit kak Rosie?" Namra meminta ijin.
"Kamu sakit?" tanya Jihoon menatap Namra.
"Sepertinya darah rendah ku kumat, jadi lebih sering pusing berkunang kunang aja"
"Iya silahkan, hati hati dijalan" Jihoon mengecup kening Namra sesaat sebelum pergi.
.
.
.
"Selamat pagi kak Rosie" ucap Namra tersenyum memasuki ruangan Rosie yg notabene nya dokter spesialis penyakit dalam."Kenapa Ra?" tanya Rosie yg langsung dijawab panjang lebar Namra menjelaskan apa yg dia alami, dan membuat Rosie tertawa terbahak bahak.
"Lo ngapain masuk ke ruangan gw? Yuk gw anter ke ruang dokter Jisoo " ucap Rosie berjalan menuju ruang dokter Jisoo dan Namra yg mengekor di belakang nya.
"Berbaring" perintah dokter Jisoo.
"Jadi sudah berapa lama telat datang bulan?" tanya dokter Jisoo sambil mengoleskan gel ke seluruh perut Namra.
"Seminggu ini dok" ucap Namra gugup takut dia mengidap penyakit yg aneh aneh.
"Sudah di cek?" tanya dokter Jisoo lagi.
"Ini baru mau di cek dok" ucap Namra polos yg membuat dokter Jisoo tertawa.
"Maksud saya dicek dengan testpack, coba lihat di layar biar saya jelaskan. Ini namanya kantung rahim dan di dalamnya ini yg bulat kecil itu namanya janin, selamat ya kamu akan jadi ibu dan janinnya sehat, masih kecil sih baru 5minggu jadi masih rawan. Makan makanan yg bergizi dan jangan berkegiatan yg terlalu ekstrim dulu." ucap dokter Jisoo sambil memberikan print hasil usg dan surat keterangan kehamilan pada Namra.
Rosie yg ikut mendampingi disampingnya terus tersenyum. Tapi berbeda dengan Namra.
"Hei, mukanya tegang banget gitu" ucap Rosie saat mereka berdua berada dalam mobil Rosie.
Kenapa bisa berada di dalam mobil Rosie dan tidak bersama pak Lee, itu karena Rosie yg kekeh mau mengajak Namra menginap dirumah nya selagi Jihoon tidak dirumah."Hmm? Gimana kak?" Namra yg sedari tadi tidak fokus.
"Nanti anak kita bakal seumuran, seru banget kayaknya" ucap Rosie tersenyum bahagia banget.
"Kak, boleh tolong jangan bilang ini ke kak Jihoon dulu?" ucap Namra takut.
"Kenapa? Takut dia nggak akan nerima? Kalau sudah ada anaknya mau diapain lagi masak iya nyuruh dibuang, tenang aja Jihoon nggak sejahat itu kok" ucap Rosie dengan satu tangan nya yg mengusap punggung tangan Namra untuk menenangkan nya.
Namra memaksakan senyum nya.
"Cuma ingin ngasih tau sendiri aja kak""Ohh...ok"
Tiba-tiba ada panggilan dari ponsel Rosie
"Halo"
"...."
"Lah gw lupa gimana dong"
"...."
"Nggak usah, gw aja yg mampir ke apart lo mumpung gw lagi di jalan deket apart lo"
"...."
"Hmm, bye"
Tut...suara panggilan dimatikan."Ra, sorry banget kita mampir ke apart Solomon bentar gpp kan? Ada file penting yg harusnya gw bawa tadi malah kelupaan."
"Eh? Iya udah gpp kak"
Sesampainya di apart Solomon, hanya Rosie yg masuk dan Namra berdiri di depan pintu.
"Nggak masuk?" tanya Rosie yg tidak tau.
"Nggak kak, disini aja" ucap Namra singkat dan membuat si pemilik rumah menatap nya sendu.
"Segitu nya lo jaga hati orang itu Ra, menyebalkan" gumam Solomon dalam hati.
"Masuk bentar, gw selesaiin dengan cepat setelah itu kita pulang, ok." ucap Rosie menarik tangan Namra untuk masuk tapi masih tak bergeming.
"Nanti gw yg jelasin ke Jihoon kenapa lo ada di apart Solomon, ok" ucap Rosie memohon dan akhirnya Namra mau masuk hanya sampai kursi ruang tamu paling ujung dan duduk disana.Selesai menyalin file file Rosie yg berniat pulang melihat kearah luar jendela yg ternyata turun salju, bukan....ini namanya badai salju.
Dan menyalakan TV untuk memastikan nya."Ra...ada badai diluar sana" ucap Rosie menatap Namra yg sudah gelisah ingin cepat pulang.
"Tunggu sampai badainya reda dulu ya, jalan banyak yg ditutup" pinta Rosie.Mereka sudah menunggu berjam jam hingga jam menunjukkan pukul 00.00 tengah malam dan masih belum reda badainya malah semakin pekat.
"Istirahat dulu disini, besok pagi pasti uda reda" ucap Solomon si tuan rumah menawarkan.
"Banyak kamar, pilih aja mau yg mana, gw tinggal dulu" Solomon yg memilih pergi dari pada semakin membuat Namra nggak nyaman kalau di dekatnya.Dan Namra yg mulai lelah dan mengantuk memilih untuk beristirahat, dan pagi pagi banget harus pulang ke rumahnya.
Tanpa dia sadari di negara seberang sana ada yg memperhatikan pergerakan GPS yg di pasang di HP Namra dan meremas buku buku jarinya."Apa yg dia lakukan disana sampai tengah malam seperti ini" dan memperhatikan ponsel ditangan nya, tak ada permintaan ijin sama sekali membuat pemilik nya tersenyum kecut.
"Kenapa harus terulang lagi" ucap Jihoon memejamkan matanya dan meremas ponsel ditangannya.
"Berani berani nya dia menginap di rumah laki laki lain saat suaminya tidak dirumah" ucap Jihoon penuh amarah.
"Kamu cari masalah dengan orang yg salah Ra...saya bukan Jihoon 6tahun yg lalu lagi.""Saya harus kembali besok pagi" ucap Jihoon pada salah satu orang kepercayaan nya.
.
.
.
"Maaf ya Ra, gw malah buat lo menginap di tempat Solomon" ucap Rosie merasa menyesal dan kini dalam perjalanan mengantar Namra pulang ke rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Husbu | Park Jihoon
FanfictionJadi menantu yg baik buat keluarga gw, nggk perlu buat gw