Hari ini hari pernikahan Jihoon dan Namra, pernikahan sederhana dan tidak banyak tamu yg diundang, tidak ada teman dan keluarga dari pihak Namra karena memang Namra yatim piatu dan tak memiliki banyak teman.
Kakek Park pun tak mempermasalahkan nya, yg penting menjadikan Namra bagian dari keluarga Park.Tak ada lagi yg bisa Namra fikirkan, tak ada orang tua, hidup yg berantakan, satu satunya harapan yg dia punya yaitu akan ada seorang pria baik yg akan mempersunting nya dengan cara yg baik dan akan menjadikan nya istri yg paling bahagia di dunia musnah bersama selembar cek yg sudah membeli kehidupan nya, Namra menunduk dan tersenyum miris. Tapi Namra masih tetap harus berakting sampai acara ini selesai.
.
.
.
"Kamu membenci saya ?" ucap Jihoon sesaat setelah mereka sampai di Maldives, tempat kakek Park menyuruh mereka untuk bulan madu.
Namra masih diam dan memilih menatap birunya laut dengan tatapan kosong."Namra tolong katakan sesuatu, kamu menyiksa saya dengan sikapmu yg seperti ini. Maaf kalo saya menyeret mu dalam masalah keluarga saya, apa saya harus berlutut dulu agar kamu mau memaafkan saya, tapi sungguh saya tidak ada niat mempermainkan hidup kamu. " ucap Jihoon yg memohon
"Saya tidak membenci bapak, saya membenci diri saya sendiri." Namra menjeda kalimat nya sesaat.
"Waktu kecil ayah saya selalu mendongeng kan saya tentang seorang putri dan Pangeran berkuda putih, dan berkata bahwa suatu saat nanti putri kecil ayah ini akan dilamar seorang pangeran berhati baik dan dinikahi dengan cara yg baik, dan akan hidup dengan baik.
Kenyataan nya setelah orang tua saya meninggal, hidup saya jadi seperti ini, tapi saya masih percaya ucapan ayah saya tentang pernikahan yg baik makanya saya masih bertahan sampai saat ini. Tapi semuanya musnah bersamaan dengan selembar cek dari bapak" Namra tersenyum miris."Namra....maaf, saya tidak pernah bermaksud seperti itu." Jihoon menjeda kalimatnya sejenak.
"Ibu saya anak ketiga kakek Park sekaligus satu satunya putri di keluarga Park, kakek Park sangat baik, om saya tadinya juga baik sebelum menikahi wanita yg salah dan berubah menjadi manusia tak berhati yg di otaknya cuma ada uang. Dan ibu saya yg kebetulan menikah dengan ayah saya yg notabene nya bukan dari keluarga yg setara dengan keluarga Park, selalu diasingkan oleh kakak kakaknya, apalagi setelah kakek mulai sakit sakitan, mereka semakin semena mena menghina ayah saya dan berusaha menyingkirkan saya dari daftar ahli waris kakek Park. Karena itu saya lebih memilih menjadi dosen, hidup tak selamanya tentang uang. Tapi tiba-tiba kakek Park yg kekeh saya harus segera menikah agar saya bisa mendapatkan hak waris dari kakek. Dan secara kebetulan kamu satu satunya yg saya bisa mintai tolong, sungguh saya tidak bermaksud membeli kehidupan kamu dengan uang." ucap Jihoon lirih dan menunduk.Namra yg memperhatikan dengan seksama ucapan Jihoon dan memandang Jihoon intens.
"Lalu tentang Seohee?" ucap Namra penasaran"Eh?" Jihoon yg kaget dengan pertanyaan Namra
"Tau darimana?aaaahhh....kak Rosie pasti yg cepu ini. Seohee mantan pacar saya dulu waktu SMA" ucap Jihoon singkat.
"Pacar pak Jihoon, tapi menikah nya sama sepupu bapak?" ucap Namra heran mengkerutkan kening nya.
"Bukan, lebih tepatnya pacar saya dihamili sepupu saya" kekeh Jihoon yg membuat Namra membulatkan matanya dan melongo
"Kok bisa gitu" Namra yg beneran polos sampai melongo.
"Ya bisa Ra, cewek cowok dewasa kalo lagi berduaan bisa bangetlah sampe hamil" Jelas Jihoon tanpa tau gadis dihadapan nya selugu itu.
"Tapi saya nggak terlalu rugi sih" ucap Jihoon menjeda kalimatnya yg membuat Namra sangat penasaran."Soalnya saya uda dapet perawan nya" bisik Jihoon di telinga Namra kemudian tertawa.
Blush...wajah Namra tiba-tiba memerah, kalimat yg terlalu tabu untuk di dengar Namra.
"Hey....look at me" ucap Jihoon pada Namra yg melihat Namra memalingkan wajahnya karena wajahnya yg memerah.
"Kenapa dengan pipi kamu?" ucap Jihoon sambil memperhatikan wajah Namra sangat dekat.
"Kenapa tiba-tiba memerah hmm? Jangan bilang karena kamu....belum pernah?" Jihoon terkaget.
"Are you still a virgin" bisik Jihoon tepat di telinga Namra, Namra yg terdiam tapi kesusahan menelan ludahnya sendiri, entah kenapa membuat Jihoon bersorak dalam hati.
Perempuan...di lingkungan kampusnya...still ada virgin? Bukankah itu sangat langka, dan perempuan itu adalah istrinya."Haruskah gw keluarin jurus maut gw?" gumam Jihoon dengan smirk nya.
"Kenapa gw tiba-tiba deg degan ya?" gumam Namra yg masih kesusahan menelan ludahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Husbu | Park Jihoon
Fiksi PenggemarJadi menantu yg baik buat keluarga gw, nggk perlu buat gw