"Kok bisa kecolongan sih, kan gw uda peringatin ke lo" maki Chanyeol.
"Gw cuma tinggal 5menit doang beli es krim mana gw tau bakal jadi kayak gini" teriak Jihoon.
"Udah udah....kok malah jadi ribut sendiri sih. Sekarang fokus cari Namra" maki Rose.
"Chan....coba lo inget-inget istri lo biasanya kemana?""Mana gw tau kak, gw nggak pernah tau tiap dia keluyuran kemana aja" ucap Chanyeol.
"Istri sendiri nggak hafal lo" cibir Jihoon.
"Eh bekas lo ya, harusnya lo juga tau dong dia kemana" cibir balik Chanyeol.
"Astagaaaaaaaa bisa pada diem nggak sih, bikin makin pusing aja"
"Solomon, lo ada kepikiran sesuatu mungkin?"
Tanya Rose."Maksut lo apa kak?" protes Jihoon menatap tidak suka pada Rose dan Solomon bergantian.
"Lo bilang lo pasangin gps di ponsel Namra, kenapa lo nggak cari darisitu?" ucap Solomon.
"Ponselnya ditinggal dirumah, eh....bentar dia bawa lagi kayaknya soalnya ponsel lama dia rusak"
"Bentar gw cari dulu" ucap Jihoon dan benar Namra membawa ponsel baru pemberian Jihoon.
"Ketemu".☘️☘️☘️
"Ji, telfon polisi" perintah Rose.
"Buat apa? Gw nggak butuh polisi, gw bisa habisin tuh perempuan dengan tangan gw sendiri"
"Mon, panggil polisi....Jihoon emang suka sinting" perintah Jihoon.
"Chan....lo nggak papa kan kalo istri lo dibawa polisi?" tanya Rose kearah Chanyeol.
"Gw uda nggak tau lagi mesti ngapain dia kak, yg penting sekarang buat gw cuma anak gw" lirih Chanyeol.
☘️☘️☘️
"Gimana? Sakit kan? Nangis dong...memohon sama gw, biar gw ampuni lo" Seohee tertawa sinis.
Alih alih kesakitan, Namra malah terkekeh."Kalo lo mau adegan yg seperti itu, ups....sorry lo salah orang kayaknya" Namra bersmirk.
"Jihoon itu...punya gw, dan selamanya punya gw, lo nggak tau seberapa hancurnya dia ngelihat gw nikah sama Chanyeol. Dan dia harus selamanya seperti itu...memuja gw" ucap Seohee penuh penekanan.
"Hahahaha....lo lagi halu atau gimana? Jihoon yg dulu mungkin bodoh makanya tertipu sama ular macam lo, tapi....mau gw ceritain nggak seberapa panas semalam kita bercinta, bahkan....gw masih ingat desahan nya nyebut nama gw ketika dia ada diatas gw dengan gerakan sensual nya memasuki gw" bisik Namra.
"Jihoon...udah-bertekuk-lutut-di-hadapan-gw" bisik Namra penuh penekanan."Aaaaaarrrrgkkkk....." Seohee yg mulai terprovokasi membanting apapun yg ada di hadapan nya.
"Jihoon punya gw, dia hanya boleh memuja gw" Seohee teriak teriak histeris.
Puncaknya ketika Seohee memukuli Namra hingga babak belur dengan tangannya sendiri, bahkan menggunakan satu balok kayu untuk memukul perut Namra hingga mengeluarkan banyak darah.Namra yg sudah tidak sadarkan diri terduduk lemas dengan posisi kedua tangannya masih terikat.
"Ra....." teriak Jihoon histeris memasuki sebuah gudang tua sudah tak terpakai di ujung kota.
"Brengsek....mati lo" teriak Jihoon menampar Seohee hingga Seohee langsung terjatuh saking kuatnya tamparan Jihoon."Ji...udah, polisi uda kesini" ucap Rose menahan Jihoon.
"Lo masih mau belain dia kak?" teriak Jihoon yg menampik tangan Rose yg berusaha mencegahnya, dan plak......sebuah tamparan dari Rose mendarat di pipi Jihoon.
"Yak....Park Jihoon, jangan sinting lo, urusan Seohee uda ada polisi, tugas lo bawa Namra ke rumah sakit, lo nggak liat segitu banyak nya darah, kalo lo nggak mau kehilangan anak lo, nurut kata gw" teriak Rose menatap nyalang ke Jihoon.
"Ra....kuat ya Ra..." lirih Jihoon menangis menggenggam tangan Namra sepanjang perjalanan ambulance ke rumah sakit.
☘️☘️☘️
"Anda suaminya?" tanya seorang dokter.
"Iya dokter"
"Kami butuh persetujuan untuk melakukan operasi"
"Lakukan dokter, lakukan apapun untuk menyelamatkan istri dan anak saya"
"Maaf pak....kami hanya bisa berusaha menyelamatkan istri bapak, dengan mencaesar bayi bapak yg sudah meninggal"
Deg....bagai tersambar petir disiang bolong, Jihoon langsung terjatuh ke lantai, otaknya mendadak blank, telinganya berdengung. Berasa baru beberapa jam yg lalu dokter berkata bayi nya sehat dan cantik, bahkan Jihoon baru akan memikirkan akan memberi nama bayinya siapa.
"Ayah macam apa gw" lirih Jihoon terisak.Rose, Chanyeol dan Solomon yg baru saja menyusul hanya bisa mematung ketika mengetahui berita nya.
Operasi caesar selesai dilakukan, jenazah bayi Jihoon yg berhasil dilahirkan, membuat Jihoon tak kuasa menahan tangis menyaksikan putrinya yg benar sangat cantik.
Upacara pemakaman bayi Jihoon selesai dilakukan, Namra pun sudah tersadar meski tidak sempat menyaksikan upacara pemakaman putrinya, bahkan tidak sempat melihat secantik apa putri kecilnya.
Namra diam....menatap langit langit rumah sakit, fikiran nya kosong. Tapi saat tiba-tiba pintu ruangan nya terbuka, menampilkan Jihoon yg datang dengan jas hitam dengan banned di lengan nya khas orang berkabung, Jihoon berjalan gontai kearah Namra dan terduduk di kursi sebelah ranjang Namra.
"Kak Ji...." lirih Namra menatap Jihoon.
"Shin....Hye....aku baru terfikir memberi nama itu saat dia mulai di-ku-bur" lirih Jihoon tertunduk dan tiba-tiba berdiri lagi ketika Namra ingin menyentuhnya, dan berjalan meninggalkan Namra yg menatap sakit melihat kepergian Jihoon hingga Jihoon menghilang dibalik pintu.
"Aku....kembali....tidak...berguna..dihadapamu" lirih Namra yg kali ini sudah tidak bisa menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Husbu | Park Jihoon
FanfictionJadi menantu yg baik buat keluarga gw, nggk perlu buat gw