Plaaaaaakkkkk.....sebuah tamparan keras dari Ayah Jihoon mendarat di pipi Jihoon hingga Jihoon tersungkur dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.
"Dari kecil ayah mendidik tentang kejujuran dan tanggung jawab padamu, kenapa hidupmu penuh dengan kebohongan dan rasa pengecut untuk bertanggung jawab hah"
"Kamu laki-laki bukan?" maki ayah Jihoon berapi-api sedangkan ibu Jihoon hanya bisa berdiri mematung dan menangis, tidak tega melihat putra satu satunya diadili ayahnya sendiri tapi juga tidak bisa menolong karena tidak ingin menjadikan putranya seorang pengecut.Sedangkan Namra? Berdir gemetar, apalagi saat Jihoon tersungkur karena tamparan ayahnya, sungguh rasanya Namra ingin berlari memeluk Jihoon dan menjadi tameng untuk melindunginya seperti yg selama ini dia lakukan.
Tapi kali ini kakinya membeku hati dan fikirannya sedang tidak sejalan, sungguh Namra ingin memaafkan Jihoon kalau saja Jihoon mengakuinya dengan bibirnya sendiri.
Bukan bersikap seolah tidak terjadi Apa-apa hingga Namra mengingat semuanya sendiri.Namra tidak bisa membenci Jihoon, tapi juga tidak bisa memaafkannya, kalau dari awal Jihoon tau gadis kecil itu Namra...kenapa Jihoon bisa searogan itu pada nya, ditambah kembali teringat awal pernikahan mereka hingga dia harus kehilangan bayinya, membuat nafas Namra tercekat.
"Sekarang semua keputusan saya serahkan pada Namra" lirih ayah Jihoon menatap Namra.
"Pertanggung jawabkan semua perbuatanmu" lirih Namra membuat ibu Jihoon tidak kuasa menahan air matanya lagi.
Menyetir sendiri diusia dibawah 18tahun sudah suatu pelanggaran, menyetir dalam keadaan mabuk hingga menyebabkan kecelakaan dan adanya korban jiwa tetap masuk dalam kategori pembunuhan ditambah menghilangkan barang bukti, itu adalah kejahatan besar. Ayah Jihoon adalah seorang jaksa, jadi ibu Jihoon tau pasti berapa lama putranya akan mendekam dipenjara. Ibu Jihoon terus menangis terisak ketika ayah Jihoon sendiri yg mengantarkan putranya ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya.
"Ibu..maaf" lirih Namra.
"Ibu yg seharusnya meminta maaf padamu nak, putra ibu memiliki banyak kesalahan padamu" ibu Jihoon menangis hingga berlutut di hadapan Namra.
"Bu, jangan seperti ini, semakin membuatku terlihat seperti orang yg kejam" lirih Namra.
☘️☘️☘️
Jihoon yg meringkuk di dalam sel tahanan kepolisian, sudah 24jam berlalu. Dan besok berkas pelaporan Jihoon akan dibawa ke kejaksaan Dan meninggi untuk diadili di persidangan.
"Mr Jihoon Park?" tanya petugas pada Jihoon.
"Yes"
"Anda akan dipindahkan ke rumah tahanan hari ini hingga hari persidangan anda"☘️☘️☘️
"Tiba dihari persidangan Jihoon, dan di sana Namra berperan menjadi saksi yang tidak berada di pihak Jihoon, juga tidak memberatkan Jihoon"
"Semuanya Namra katakan dengan sejujurnya sesuai dengan yg Namra ketahui""Jihoon mendengarnya hanya pasrah dan menatap lurus kedepan, tanpa mengelak apapun lagi"
"Hingga hakim mengetuk palu putusan......
10 tahun penjara" sesuai hukum Spanyol saat usia Jihoon melakukannya, masih kategori anak dibawah umur mengingat dewasa di negri Spanyol adalah 18taun.Tok...tok...tok fix mulai saat ini sampai 10tahun ke depan Jihoon menjadi salah satu tahanan di salah satu rumah tahanan di Spanyol.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Husbu | Park Jihoon
FanfictionJadi menantu yg baik buat keluarga gw, nggk perlu buat gw