Berubah

4.6K 251 2
                                    

Sepulangnya dari Barca, Jihoon kembali melanjutkan pekerjaan nya yg tertunda seminggu, meski sebagian besar sudah diserahkan ke Solomon untuk mengelola nya tapi tetap saja ada setumpuk berkas yg harus dia pelajari dan tanda tangani.

Dan mulai hari ini juga Namra mulai bergabung di salah satu perusahaan milik Jihoon, kenapa mereka tidak satu kantor? Jawabannya karna Namra tidak ingin menjadi bayang bayang Jihoon, dia ingin membuktikan kemampuan berbisnis nya sendiri. Meski hanya memimpin satu anak perusahaan yg masih kecil.

Kebiasaan baru Namra setelah pulang dari Barca adalah meminta ijin ke Jihoon apapun yg akan dia lakukan meskipun hanya kegiatan kecil yg tak terlalu penting, otak Namra sudah ter-setting jangan melakukan apapun yg Jihoon tidak sukai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebiasaan baru Namra setelah pulang dari Barca adalah meminta ijin ke Jihoon apapun yg akan dia lakukan meskipun hanya kegiatan kecil yg tak terlalu penting, otak Namra sudah ter-setting jangan melakukan apapun yg Jihoon tidak sukai.

Sesaat setelah menerima pesan dari Namra, Jihoon mendapat telfon dari seseorang kepercayaan nya yg mengatakan orang itu mendapatkan apa yg Jihoon cari dan telah mengirimkan file nya di email Jihoon.
.
.
.
File yg berisi foto foto

 File yg berisi foto foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang seperti ini kamu sebut te

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang seperti ini kamu sebut te..man? Hhh.... Mari kita lihat siapa yg akan hancur kali ini" ucap Jihoon dengan smirk nya sesaat sebelum pintu ruangan nya ada yg mengetuk dan menampilkan Namra yg tersenyum memasuki ruang kerja Jihoon.

"Pekerjaan mu sudah selesai?" tanya Jihoon dengan pandangan tetap didepan laptop nya seolah sedang bekerja dan menutup file yg tadi dia buka.

"Sudah, tak terlalu banyak kegiatan hari ini, makanya langsung kesini mau liat kak Ji kerja" ucap Namra tersenyum menopang dagunya dan menatap Jihoon yg sedang dihadapan nya.

Jihoon menutup laptop nya dan berdiri.
"Ayo berangkat sekarang"
.
.
.
"Hey pengantin baru part dua" ucap Rosie heboh saat Namra dan Jihoon memasuki rumah mereka.

"Perasaan gw yg pengantin baru, kenapa kalian yg baru pulang honeymoon sih" ucap Rosie sebal pasalnya benar Rosie baru satu bulan ini menikah dengan kekasih nya June tapi mereka berdua belum sempat berbulan madu karna pekerjaan mereka yg sedang tidak bisa ditunda.

"Tinggal berangkat kak, repot amat" jawab Jihoon mulai julid.

"Eh kok ada perlengkapan bayi?" tanya Namra dengan melihat ke arah Rosie June bergantian.

"Iya nih, Rosie kekeh pengen nyicil katanya, orang baru usia satu bulan juga, nanti aja kalo perut nya uda agak gedean kata gw, eh dia nya malah ngambek" jelas June suami Rosie

"Loh kak Rosie uda hamil? Waaahhhh cepet ya" ucap Namra antusias.

"Bikin nya tiap hari gimana nggak cepet" potong Jihoon julid.

"Idih kayak lo nggak bikin tiap hari aja" jawab Rosie nggak kalah julid.
"Lagian nih ya bukan masalah bikin nya tiap hari atau nggak, tapi niat buat dijadiin nya atau enggak" ucap Rosie savage.

"Gw nggak berminat buat punya anak" ucap Jihoon singkat yg langsung membuat Namra kicep dan meremas buku buku jarinya.

"Ucapan nya berubah lagi" lirih Namra dalam hati.

"Emang kalian sudah berapa lama menikah?" tanya June yg memang belum mengenal Rosie ketika Jihoon Namra menikah.

"Tepat sebelas bulan 2hari lagi" ucap Jihoon lantang dan membuat Namra mencoba mengingat kembali kapan mereka menikah dan benar saja dia hari lagi mereka genap 11bulan yg membuat Namra justru tersenyum getir kenapa Jihoon bisa mengingat sedetail itu

"Wah hebat ya bisa ingat sedetail itu padahal biasanya yg suka inget inget tanggal gitu perempuan loh, hari pernikahan kalian penting banget berarti buat lo Ji, salut gw" June yg tidak tau apa apa hanya tersenyum salut.

Rosie yg melihat perubahan pada raut wajah Namra mengerti dan mengajak Namra ikut dengan nya memasak di dapur.

"Buang pengaman nya kalo pengen cepet jadi" ucap Rosie tiba-tiba di tengah acara memasak mereka

"Eh?" Namra bingung.

"Buang semua pengaman nya, kalo dia uda on banget mau nggak mau dikeluarkan di dalam kan, gitu tips nya biar cepet jadi" ucap Rosie cekikikan dan Namra hanya tersenyum tipis.
.
.
.
Sepulangnya dari rumah Rosie, Namra yg sedang membersihkan sisa riasan nya dan Jihoon yg baru saja selesai mandi.

"Ini" ucap Jihoon yg memberikan obat kearah Namra.

"Apa ini kak?" tanya Namra yg menerima obat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini kak?" tanya Namra yg menerima obat itu.

"Pil penunda kehamilan, saya berubah fikiran tentang ingin punya anak, memiliki anak bukankah akan sangat merepotkan?" jawab Jihoon dengan santainya.
"Minum...sekarang!" perintah Jihoon menatap Namra tajam.

Tangan Namra bergetar hebat, matanya memanas tapi dia tahan agar tidak menangis dihadapan Jihoon. Membuka bungkus pil itu dan memasukkan nya ke mulut nya tanpa Jihoon tau Namra sudah membeli beberapa testpack yg belum sempat dia gunakan karena saking antusias nya Namra ingin mengecek ketika dia tau sudah seminggu ini terlambat datang bulan.

"Buka mulut kamu" perintah Jihoon hanya untuk memastikan pil itu sudah benar-benar ditelan Namra.
"Good girl" ucap Jihoon sebelum pergi tidur.

Namra yg membaringkan tubuhnya disamping Jihoon memilih menatap kosong kearah langit langit kamarnya sampai pagi menyapa mereka.

My Sexy Husbu | Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang