"Kan ponsel aku password kok bisa buka?" heran Namra.
"Kamu lupa siapa saya? Password mana yg nggk bisa saya hack, apalagi cuma HP kamu" Jihoon cengengesan.
"Alah bilang aja kepoin isi galeri sama chat di dalam nya" ucap Namra dengan smirk nya menatap Jihoon. "Jadi uda nemu selingkuhan aku belum? Klo belum berarti kak Ji kurang canggih" goda Namra menatap Jihoon dan nahan ketawa melihat perubahan ekspresi Jihoon yg mulai masam.
"Mana berani kamu selingkuhin saya" ucap Jihoon singkat.
"Yaaaahhh beneran kurang canggih berarti, aku post orang nya ah, biar dia tau kalo aku lebih sayang sama dia" ucap Namra dengan smirk nya dan berlalu meninggalkan Jihoon.
Jihoon yg uda bad mood tapi penasaran lebih memilih berendam air hangat untuk mereleks kan cemburu nya yg sudah di ubun ubun.
"Jadi bener dia mencintai cowok lain, tapi siapa? Solomon? Nggak mungkin, gw kan lebih menarik dari dia. Trus siapa? Aarghhh sial menyebalkan." gerutu Jihoon yg akhirnya membuka twitternya dan melihat satu notif postingan terbaru dari akun Namra. . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Membuat Jihoon senyum senyum nggak jelas. . . . "Kenapa pengen banget ke Barcelona?" tanya Jihoon saat mereka berdua menjelajahi jalanan kota Barca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Karna itu" tunjuk Namra pada bangunan di hadapan nya.
"Maksudnya?" tanya Jihoon bingung.
"Mama ku lahir di sini, dikota Barca. Mama dan papa bertemu juga disini."
"Mama kamu bule?" potong Jihoon.
"Bukan, hanya numpang lahir disini. Sayangnya sejak mama menikah dengan papa, mama nggak pernah pulang kesini lagi. Mama bilang pertama kali bertemu papa disini, dibangku ini" ucap Namra menunjuk kearah bangku yg terletak di depan bangunan gereja itu, lebih tepatnya bangku yg saat ini mereka duduki.
