"Mau kemana?" tanya Namra melihat Jihoon sudah rapi.
"Mau ajak kamu jalan jalan" ucap Jihoon tersenyum.
"Kemana?" Namra bingung.
"Ya kamu maunya kemana?"
"Ditanya kok malah balik nanya" Namra mengkerutkan alisnya.
"Intinya mau kabulin semua permintaan bumil, biar baby aku nggak ileran" bisik Jihoon
"Hmm....kemana ya? Tapi lagi nggak pengen kemana mana, lagi mager" ucap Namra mempoutkan bibirnya dan grep...Jihoon yg tiba-tiba menggendong Namra ala bridal style.
"Turunin....nanti jatuh" teriak Namra.
"Nggak akan jatuh, aku kan kuat" Jihoon terkekeh.
"Tapi malu.....diliatin banyak orang" Namra yg memilih menyembunyikan wajahnya dibalik dada bidang Jihoon.
"Jadi mau kemana kak?" tanya Namra saat sudah duduk di dalam mobil bersama Jihoon."Kak?" tanya Jihoon.
"Hmm? Terus mestinya apa? Pak?" tanya Namra.
"Ya janganlah, kan belum bapak bapak" protes Jihoon.
"Yaudah om aja" goda Namra terkekeh.
"Iya kayak om om sama sugar baby nya" bisik Jihoon mencium sesaat bibir Namra.
"Bisa nggak jangan ngagetin..." protes Namra.
"Apanya?"
"Tiba-tiba nyium gitu kan bikin kaget"
"Trus mestinya?"
"Emang kalau aku bilang dulu, kamu nya mau ngapain?" bisik Jihoon mendekatkan wajahnya sangat dekat dengan wajah Namra hingga Namra bisa merasakan deru nafas Jihoon."Kak Ji maunya diapain?" bisik Namra.
"Jangan mancing, nanti malah nggak jadi jalan-jalan loh" protes Jihoon.
"Siapa yg mulai coba" Namra mempoutkan bibirnya.
"Ra, kerumah sakit dulu ya. Periksain dedek bayi dulu" ucap Jihoon dan Namra mengangguk.
"Btw....kak Ji, aku suka dipanggil itu" Jihoon terkekeh.☘️☘️☘️
"Hai Ra....kok baru cek up sih, uda berapa bulan coba" omel dokter Jisoo.
"Kalau suami kamu nggak mau nganter untuk Cek up, cek up sendiri aja. Laki-laki emang gitu, seneng pas bikinnya doang" ucap dokter Jisoo menatap sinis kearah Jihoon."Ya maaf dok kemarin kemarin saya nggak peka, tapi sekarang uda peka kok, serius" ucap Jihoon dengan mimik wajah sok seriusnya.
"Jadi bayinya gimana dok?" lirih Namra takut karena sudah sangat lama tidak cek up ditambah pola makan Namra yg selama ini sering mengabaikan gizi untuk calon bayinya.
"Bayinya sehat hanya berat badan nya agak kurang dari normal usianya, diperbanyak makan ya, konsumsi vitamin juga."
"Bad rest dulu ya, jangan capek capek, saya resepkan obat penguat janin"."Usia kandungan segitu uda bisa dilihat jenis kelamin nya belum sih dok" kepo Jihoon.
"Bisa, mau tau?"
"Mau banget dok, penasaran hehehe". Jihoon terkekeh.
"Pengennya anak perempuan atau laki-laki?" tanya dokter Jisoo.
"Sama aja sih dok, cuma penasaran aja, buat prepare namanya juga".
"Baby nya perempuan, bentuk badan nya sudah lengkap, ini hidung dan matanya seperti nya mirip papanya, kalau bibirnya mungil kayak mamanya" ucap dokter Jisoo membuat Namra dan Jihoon mengembangkan senyum nya.
"Hai baby....daddy is here" bisik Jihoon di perut Namra tanpa terasa air mata menetes di pipi Namra.
"Loh....kenapa nangis?" Jihoon panik mengusap air mata Namra."Terharu" tangis Namra malah makin kenceng.
"Lucu banget sih istri aku" Jihoon terkekeh gemas mencubit pipi Namra.
"Mau lanjut kemana?" tanya Jihoon mengusap pelan punggung tangan Namra disela kegiatan menyetirnya.
"Pengen es krim"
"Hmm? Tiba-tiba?" tanya Jihoon dan Namra mengangguk kecil.
"Oke, ke toko es krim sebelah mana ya enaknya...." gumam Jihoon melanjutkan nyetirnya."Aku ikut turun ya kak, Mau pilih sendiri"
"Nggak usah, kamu disini aja nanti kecapekan jalan nya. Kan kata dokter Jisoo disuruh banyak istirahat"
"Tapi cuma turun beli es krim doang" Namra mempoutkan bibirnya.
"Ra....nurut."
"Biar aku aja yg beliin, tuan putri duduk manis disini. Ok"."Ok daddy, Mau yg extra chocolate" ucap Namra antusias.
Namra yg asik menscroll gambar bayi di ponselnya sampai tidak menyadari ada seseorang yg masuk ke mobilnya sampai Namra menoleh sesaat ke orang itu dan seketika pandangan Namra menggelap.
"Satu es krim extra chocolate untuk putri can...." ucapan Jihoon terhenti saat tidak menemukan sosok Namra di dalam mobilnya.
"Ra...." nada suara Jihoon bergetar karna mulai panik, mencoba menelfon nomor lama ponsel Namra tapi tidak ada jawaban.Berlari kesana kemari mencari keberadaan Namra tapi nihil.
"Ra....kamu dimana" Jihoon panik maksimal.
Sampai Jihoon melihat ada CCTV tepat di depan toko es krim yg barisan dia masuki.Mencoba menjelaskan ke pemilik toko kalau istrinya yg berada di dalam mobil tiba-tiba menghilang, dan meyakinkan pemilik toko untuk membuka rekaman CCTV nya. Dan tubuh Jihoon mendadak melemas ketika melihat adegan dimana Namra yg seperti nya sedang tidak sadarkan diri, dibawa dua laki-laki bertubuh besar berpakaian hitam.
Terlihat Jihoon menelfon seseorang.
"Halo...ya bos"
"Cari istri gw berapapun bayaran nya pastikan dia selamat dan bawa hidup hidup dalang yg berani menculik istri gw, gw yg akan bunuh dia pakai tangan gw sendiri" teriak jihoon.
"Yes bos"
☘️☘️☘️
"Udah bangun? Jalang....." ucap seseorang yg kini berada dihadapan Namra.
"Lo ngatain gw atau lagi bercermin?" Namra terkekeh.
"Masih berani ketawa lo udah di keadaan kayak gini" cibir Seo Hee karena saat ini Namra sedang terduduk di sebuah kursi dengan tangan dan kakinya yg diikat kuat pada sebuah kursi dan pelaku yg sudah membawa Namra ketempat ini adalah seseorang suruhan Seo Hee.
"Trus....gw mesti takut sama lo gitu? Huuuuu takuuuttt" cibir Namra dengan smirknya.
"Ahhhh gw lupa, lo nggak akan takut kalau gw bilang mau lukain lo, tapi gimana kalau gw celakain yg ada disini?" bisik Seo Hee dengan smirknya meremas kuat perut Namra membuat Namra menjerit kesakitan.
"Sakit hmm?" Seo Hee tertawa terbahak.
"Kalo gw dicoret dari daftar ahli waris keluarga Park karena nggak bisa ngasih cucu buat mereka, lo juga nggak boleh" ucap Seo Hee dengan smirknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Husbu | Park Jihoon
FanficJadi menantu yg baik buat keluarga gw, nggk perlu buat gw