You

7.2K 305 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
Selesai pembimbingan skripsi dengan Pak Hyunsuk, Namra segera keluar dengan tergesa karena Jihoon mengabari sudah sampai kampus untuk menjemput nya.
Celingak celinguk mencari keberadaan suaminya.

"Nyari siapa?" ucap seseorang dibelakang Namra, hingga Namrapun menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyari siapa?" ucap seseorang dibelakang Namra, hingga Namrapun menoleh.

Orang yg dia cari duduk manis di belakang dia, kenapa Namra tidak menyadari nya daritadi.

"Kak Jihoon dari kapan disitu?" tanya Namra.

"Daritadi disini, dari pertama kamu lari kesini, sampai ketiga kalinya ini kamu balik kesini lagi" ucap Jihoon datar.

"Kok aku nggak lihat? Kenapa bajunya ganti, tadi nggak pake itu perasaan" ucap Namra.

"Habis ketemu klien, suruh pake baju ini yaudah nurut aja." ucap Jihoon santai sambil berjalan mendekati Namra.

"Kliennya cewek?" tanya Namra penasaran.

"Cowok, tapi anaknya cewek" goda Jihoon.

"Oh" ucap Namra singkat.
Sepanjang jalan Namra diam, moodnya sedang buruk.

"Cemburu?" goda Jihoon yg gemas melihat Namra ngambek.

"Nggak" ucap Namra singkat yg lebih memilih memandang luar jendela daripada menengok kearah Jihoon.

"Saya bohong.....saya kerja seharian pakai jas yg tadi pagi kok" Jihoon menjeda sejenak kalimatnya.
"Saya sengaja ganti baju ini waktu mau kesini" ucap Jihoon yg jantung nya uda deg degan banget buat mengakui nya.

"Mau tebar pesona sama mahasiswi di kampus ya" lirih Namra.

"Kok tebar pesona sih....dasar nggak peka" protes Jihoon manyun.

"Nggak peka apa?" tanya Namra bingung.

"Nggaaaakkk...." Jihoon mode ngambek.

"Nggak jelas ih" ucap Namra datar.

"Hhhhh....sabar Jihoon, hihhhh gemes gw" Jihoon yg ngambek level dewa.
"Mau ikut saya balik lagi ketempat kerja nggak?" tanya Jihoon menoleh kearah Namra.

"Hmm? Emang belum selesai kerja nya?" tanya Namra.

"Belum..." jawab Jihoon datar.

"Terus kenapa nawarin buat jemput?" tanya Namra menatap Jihoon intens.

"Bosen liat berkas terus, pengen lihat kamu" ucap Jihoon dengan pandangan lurus kedepan.

Blush...pipi Namra memerah, Jangan tanya gimana Namra sekarang, jantungnya mau loncat seperti nya. Masih tidak berani menoleh kearah Jihoon, bisa beneran gagal jantung nanti.

"Mau nggak?" tanya Jihoon sekali lagi.

"Mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau..." jawab Namra dengan aegyo nya.

"Gemes banget jadi pengen gigit" batin Jihoon, nggak sampai terucap, masih gengsi dia.
.
.
.
Sesampainya di kantor Jihoon, saat mereka berdua berjalan sepanjang koridor sebelum memasuki ruangan Jihoon semua mata tertuju pada mereka, tentu saja semua karyawan disana ingin memberi salam pada bos nya, tapi berbeda dengan tatapan pegawai perempuan yg menatap Jihoon segitunya, membuat mood Namra terjun bebas.

"Kenapa mereka ngeliatin kita kak?" tanya Namra yg mulai risih dilihatin banyak orang.

"Wajar, kan mau ngasih salam ke atasannya" ucap Jihoon singkat.

"Bukan, maksud aku karyawan ceweknya kenapa natap kak Ji kayak gitu banget" ucap Namra yg nggak suka.

"Tanya ke mereka, kenapa nanya nya ke saya?" Jihoon terkekeh membuat Namra makin kesal.

"Kamu disini dulu ya, saya ada meeting lagi, kalo ada apa-apa panggil sekretaris saya aja. Nggak perlu cemburu sekretaris saya cowok." ucap Jihoon terkekeh.

"Emang ada sekretaris cowok?" tanya Namra sinis.

"Ada, sekretaris saya cowok, sengaja biar istri saya nggak cemburu" ucap Jihoon mengusap pucuk kepala Namra.

Baper nggak? Ya pasti baper lah masak enggak, author aja baper, wkwkwk

"Kak Jihoon...." panggil Namra saat Jihoon memegang knop pintu.

"Ya?" tanya Jihoon.

"Ganti baju dulu, jangan yg itu" perintah Namra.

"As your Wish Mrs Park" goda Jihoon sambil mengedipkan satu matanya.
.
.
.
Sekitar dua jam kemudian, Jihoon kembali ke ruangan nya bersama dengn Solomon.
"Dari sekian banyak perusahaan kakek kenapa lo malah milih kerja sama gw? Lo bisa jadi bos dimana aja tinggal tunjuk." tanya Jihoon sambil membukakan pintu ruangannya mempersilahkan Solomon masuk.

"Bidang kita sama kak" ucap singkat Solomon yg kaget ada Namra yg sudah duduk manis di sana.
"Ini alasan gw yg sebenarnya kak" gumam Solomon dalam hati.

"Lama nunggunya?" tanya Jihoon duduk disebelah Namra yg sibuk mengetik di laptop nya.

"Hmm?? Nggak kok, bisa sambil bikin revisian." ucap Namra masih fokus depan layar laptopnya.

"Jadi Namra jaman SMA dulu kayak gimana? Cupu atau malah anak hits?" tanya Jihoon menatap Solomon intens, membuat Namra yg sedang minum sampai tersedak. Dan yg ditatap sangat berhati-hati memberikan jawaban, karena tau Jihoon tipe orang yg suka memberi pertanyaan jebakan.

"Nggak tau, kami hanya satu kelas, jarang ngobrol juga." jelas Solomon.

"Oh" jawab Jihoon manggut-manggut.
.
.
.
"Barangkali ada yg mau kak Jihoon tanya ke aku?" tanya Namra saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil di perjalanan pulang.

"Hm? Nggk ada" jawab singkat Jihoon.

"I dont have crush with him...never." ucap Namra yg membuat Jihoon menoleh kearah nya.

"I know you dont believe me, And it hurts" lirih Namra memandang keluar jendela. Dan Jihoon? Tetap dengan pandangan lurus kedepan.

"Gw nggak akan tertipu untuk kedua kalinya" gumam Jihoon dalam hati.

Bahkan sesampainya dirumahpun mereka masih diam. Namra yg memilih berbaring membelakangi Jihoon. Dan Jihoon yg tetap mendiamkannya hingga terlelap.

My Sexy Husbu | Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang