"Ra....saat kita pertama ketemu di kampus, aku beneran nggak tau kalau itu kamu, gadis kecil yg kedua orang tuanya aku celakai" lirih Jihoon berbaring di ranjang dengan Namra berada di sebelahnya dan memeluknya.
"Aku hanya tau tentang kamu sebatas tau kamu ikut bibi kamu tinggal di Korea, dan aku fikir setelah itu hidupmu akan lebih baik jadi aku tidak lagi mengikutimu" "Tapi...apa yg terjadi setelah itu?" tanya Jihoon.
"Seperti alasan awal aku mau menikah dengan kak Ji, paman ku memiliki banyak hutang pada rentenir, hidupku jadi seperti buronan yg dikejar kejar rentenir. Dan aku....sempat putus sekolah" lirih Namra.
"Aku hanya ingat tiba-tiba Ada kakek tua datang padaku dan menawariku untuk melanjutkan sekolah, beasiswa hingga ke universitas"
"Kakek tua?" tanya Jihoon.
"Aku tidak ingat jelas wajahnya, tapi aku rasa itu kakek Park, karna aku merasa tidak asing saat pertama kali bertemu beliau" ucap Namra.
"Jadi kakek masih terus memperhatikanmu, maaf aku pernah menjadi pecundang" lirih Jihoon.
"Sudah....yg sedihnya kan udah ditinggal di Lapas, sekarang tinggal yg bahagianya aja" "Kan Ji coba tebak, menurut kakak kapan pertama kali aku naksir kak Ji?"
