"Kak Ji...."
"Hmm?"
"Tiba-tiba pengen seafood" bisik Namra membangunkan Jihoon.
"Seafood? Tengah malam gini?" kaget Jihoon, tapi tetap dituruti meski matanya baru setengah terbuka demi ayang.
"Mau makan disini atau dibawa pulang aja?" tanya Jihoon saat mobil nya sudah berhenti tepat di depan restaurant seafood, unhung masih Ada yg buka setelah satu jam berkeliling kita Barca.
"Dibungkus aja kak, lagi pengen makan di pantai" lirih Namra enteng banget.
"Makan di pantai? Tengah malam?" kaget Jihoon tapi Namra hanya mengangguk kecil.
"Sudah di pantai sambil makan seafood, jadi..tuan putri sudah bahagia kah?" tanya Jihoon menggenggam kedua tangan istrinya.
"Kak Ji....."
"Hmm?"
"Sebenernya perasaan kakak ke aku itu seperti apa?"
"Kenapa tiba-tiba nanya seperti itu?" tanya Jihoon.
"Tiba-tiba ingin tau aja...." lirih Namra.
"Takut ternyata perasaan kak Ji ke aku hanya karna kasihan atau.....sebagai bentuk tanggung jawab doang""Tanggung jawab doang? Kamu ngomongin apa sih sayang hmm?" Jihoon semakin dibuat bingung dengan tingkah istrinya yg semakin mendekati hari persalinan jadi semakin mudah Naik turun mood nya.
"Aku takut....kalau tiba-tiba nanti kakak berubah lagi dan....ninggalin aku lagi. Lalu aku harus bagaimana"
"Ra, maaf kalau aku pernah dan sering buat kamu kecewa dan sakit, tapi satu Hal yg perlu kamu yakini sekarang kalau aku...cinta banget sama kamu dan nggak mau kehilangan kamu dan bayi kita"
"Aku justru lebih takut kamu yg akan ninggalin aku kalau tau semua masa lalu aku" lirih Jihoon."Masa lalu yang mana?" tanya Namra.
"Semua masa lalu aku kelam Ra, aku bukan orang baik" lirih Jihoon menghela nafasnya sejenak.
"Jadi....ceritain dong dulu kak Ji itu seperti apa"
"Yang mana yg ingin kamu tau?" tanya balik Jihoon.
"Semuanya, hmm...dimulai dari dulu waktu jaman sekolah kak Ji seperti apa?"
"Hanya siswa biasa sama seperti yg lainnya" ucap Jihoon.
"Tapi kata kak Junkyu kakak termasuk jajaran terganteng dan famous di sekolah?"
"Dibohongin Junkyu kamu" bisik Jihoon.
"Kak Ji kali yg sering bohongin aku" lirih Namra.
"Kapan aku pernah bohongin kamu?" protes Jihoon.
"Sering....bahkan berpura-pura tidak mengenalku meski sebelumnya kita pernah bertemu....disini.....di Barcelona" lirih Namra menatap Jihoon.
"Maksud....kamu...gimana..Ra?" tanya Jihoon terbata.
"Ingatanku sudah kembali"
"Aku.....ingat semua nya"
"Ingat kita pernah bertemu dikota ini.... 10tahun yg lalu" lirih Namra membuat seluruh pertahanan Jihoon runtuh.
"Mianhe....kata yg kak Ji ucapkan saat membawaku keluar dari mobil orang tuaku sesaat sebelum mobil itu..meledak" lirih Namra."Ra...." lirih Jihoon.
"Terima kasih sudah menolongku, dan terus memantau keadaanku hingga sampai menikahiku, sebagai bentuk pertanggung jawabanmu karna sudah menabrak mobil orang tuaku" lirih Namra.
"Ra...." lirih Jihoon bersamaan dengan testes air mata nya.
"Kak Ji maaf kalau aku pernah berdiri di posisi yg salah, di posisi terlalu berharap padamu"
"Maaf....aku tidak tau diri, aku....""Ra.. Aku yg bersalah, aku yg harusnya minta maaf ke kamu"
"Aku yg terlalu pengecut hingga tidak punya nyali untuk mengakuinya di hadapanmu""Mari berpisah" ucap singkat Namra membuat lidah Jihoon kelu.
"Apa?" tanya Jihoon terbata.
"Mari berpisah....aku tidak akan tega menjebloskan kak Ji ke penjara karna sudah membunuh orang tuaku dan sudah memanipulasi semua bukti"
"Aku....sangat membencimu tapi juga sangat mencintaimu"
"Jadi.. Mari berpisah dan berjanjilah untuk tidak akan pernah mencariku dan anakku"
"Biarkan kami hidup sendiri tanpa bayang bayang keluarga Park, dan.....berbahagialah dengan melanjutkan hidupmu. Anggap aki tidak pernah ada di kehidupanmu"
"Ra...aku lebih baik membusuk di penjara selamanya asal kamu tidak pernah meninggalkanku" lirih Jihoon memegang kedua tangan istrinya.
"Buktikan...." ucap singkat Namra dengan tatapan dinginnya dan Jihoon hanya terdiam.
"Kenapa diam? Takut? Buktikan kalau kamu berani membusuk di penjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatanmu" tantang Namra.
"Jika kamu ingin mati karena kehilangan Seo Hee Orang yg paling kamu cintai, mati aja sendiri. Kenapa harus membuat kedua orang tuaku mati juga dan malah kamu masih utuh berada di hadapanku saat ini?" ucap Namra pelan tapi penuh penekanan dan tatapan yg berapi-api.
"Dan bagaimana kamu bisa membuat scenario seoalah sangat mencintaiku hingga menikahiku? Seolah tidak pernah terjadi apapun, apa semudah itu bagimu untuk memepermainkanku? Apa aku benar-benar hanya mainan untuk keluarga Park?" ucap Namra dengan smirknya.
"Akan...aku lakukan"
"Dan....maafkan aku"
"Tentang aku sangat mencintaimu, aku tidak berbohong"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Husbu | Park Jihoon
Fiksi PenggemarJadi menantu yg baik buat keluarga gw, nggk perlu buat gw