54. Hilang kembali tumbuh

1.9K 157 128
                                    

Assalammu'alaikum
Vote + komen jangan lupa ya!
Jangan jadi silent readers wkwk
Semoga yang vote ataupun komen mendapat keberkahan selalu... Aminn ya robbal 'alamin...

Happy reading🌹

****

Cuma iseng2 ngedit hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuma iseng2 ngedit hihi.

-Aletta, Raihan, Alifa, Berly, Shaka, Rasya, Marwa, Mario, Assyifa.

••••

Aletta perlahan menoleh ke samping. "Raihan..." panggilnya.

"Dalem, Gimana? Enak?"

Aletta diam sejenak, mengamati wajah Raihan yang sudah sangat sabar menghadapinya.

"Mau muntah..."

Melihat raut di wajah Aletta yang menahan mulut dengan telapak tangan kanan membuatnya panik. Raihan segera bangkit dari kursi hendak mengambil baskom di samping wastafel tetapi tangan Aletta malah refleks menahannya.

"Let, aku ambilin baskom du—"

"HUWEK!"

"HUWEK!"

Raihan tercengang, lengan kanannya yang terbalut hoodie biru dongker basah belumuran muntahan cairan putih sedikit kekuningan dari mulut Aletta.

"Muntahin aja nggak papa, nanti bisa di bersihin." Raihan memijit tengkuk belakang istrinya itu. Belum juga terisi makanan, Aletta sudah muntah duluan.

Sebenarnya Aletta juga tidak tahu, kenapa ia malah menarik Raihan seolah-olah ia sengaja melakukan itu semua.

"Ra-raihan maaf ya. Aku ju-ga nggak tau ke-kenapa malah narik kamu," Napas Aletta sedikit tersengal-sengal.

"Iya nggak papa. Sekarang minum dulu," Raihan membantu Aletta meminum segelas air putih, lalu menuntunnya ke kamar.

"Aku bisa sendiri. Kamu bersihin baju kamu dulu aja."

Tak ada pilihan selain menurut. Raihan memastikan sejenak sampai Aletta masuk ke dalam kamarnya, baru kemudian ia beranjak ke kamar mandi untuk mencuci pakaiannya juga membersihkan lantai bawah meja makan.

****

Suntuk setelah dua belas jam Rasya menggeluti buku besar king SBMPTN benar-benar membuatnya lelah. Gadis itu merebahkan tubuhnya di kasur, memandangi langit-langit kamar dengan pikiran kosong, sampai tak sadar kedua matanya perlahan terpejam.

"Kak Sya.. Kak Sya.. Kak Sya imana—" Alifa celingukan mencari keberadaan Rasya. Sampai anak itu menemukan dengan sendirinya Rasya terlelap.

Satu buah kotak biru muda yang di bawanya, segera ia letakkan di belakang lemari. Seharian ini, Alifa melihat kondisi Rasya sedikit tidak membaik hanya karena kurang tidur. Ia ingin menanyakan perihal kondisi Rasya, tapi apa daya, mendengar Alifa berbicara sedikit saja Rasya langsung menutup kedua telinganya.

My Love Teacher [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang