12. Tentang kita 2

2.6K 210 101
                                    

Assalammu'alaikum ^^

Guys disini aku kasih visualnya menurut aku ya hehe ^^

Kalian bebas mau menghalu siapa aja hihi :v

Happy Reading❤
.
.
.

.
.
.

"Let bangun," Raihan menepuk pelan bahu Aletta. Pria itu juga ketiduran usai melaksanakan sholat tahajud tadi.

"Aletta, sholat shubuh," ulang Raihan.

Aletta yang mendengar suara lembut itu langsung membuka mata, kaget. Kemudian beranjak bangkit dan refleks mendekap tubuh Raihan. Begitu juga dengan Raihan yang tak kalah kaget dengan perlakuan Aletta sekarang. Dua matanya membulat, melihat aksi Aletta yang belum pernah di tunjukkan untuknya.

"Aaa mimpi buruk!" teriak Aletta semakin mengeratkan pelukannya.

Raihan menghela nafas panjang, membalas pelukan itu lalu mengusap lembut punggung Aletta agar lebih tenang.

"Udah baca do'a?"

Aletta menggeleng, menampilkan sederet gigi putihnya.

"Pantes!" Raihan menyentil jidat gadis  itu.

"Keburu ngantuk!" sahut Aletta tak mau di salahkan.

"Let, kenapa kita harus berdoa sebelum tidur? Karena, saat tidur itu seseorang 'sedang dimatikan' oleh Allah untuk sementara waktu. Maka dianjurkan untuk membaca doa sebelum tidur. Dalam Islam tidur adalah contoh kematian yang Allah ajarkan kepada manusia di dunia supaya menjadi pelajaran berharga di akhirat kelak."

Gadis itu berdecak kesal, tidak terlalu ambil pusing dengan penjelasan Raihan yang menurutnya hanya basa-basi, selalu saja seperti ini jika Raihan sedang menasehatinya.

Sedetik kemudian, Aletta di buat terkejut dengan posisinya yang memeluk Raihan.

"Eh! Ngapain peluk-peluk?!"

Raihan mengernyit. "Kan kamu duluan."

Aletta terdiam. Memang benar, jika dirinya memeluk lebih dulu. Tapi bagaimanapun juga, ia tidak boleh menampilkan wajahnya yang mulai memerah di depan Raihan.

"Dah ah, gue mau wudhu!" alibi Aletta untuk menutupi rona kemerahan di wajah akibat tingkah lakunya sendiri kepada Raihan tadi.

"Saya dulu, kamu nanti." Raihan menahan tangan gadis itu saat hendak beranjak ke kamar mandi.

"Nggak! Gue dulu!" Aletta balas menahan tangan Raihan saat pria itu berjalan melaluinya.

"Ngalah sama suami,"

"Ngalah sama is-- ya udah yok balapan aja. Siapa yang sampai duluan dia yang menang."

Raihan menaut dua alisnya. "Maksudnya?"

"Iihh masa nggak paham si. Kita lari ke kamar mandi cepet-cepetan," jelas Aletta.

Raihan mencebik. "Nggak usah, kamar mandi di sini banyak, ngapain balap-balapan."

Mendapat penolakan mentah-mentah dari Raihan, Aletta tanpa belas kasihan mendorong kasar tubuh pria itu ke samping.

"Kenapa nggak bilang dari tadi?!" seru Aletta memukul bahu Raihan kemudian melenggang pergi begitu saja.

Ini kesekian kalinya Raihan beristighfar dengan sikap Aletta. Gadis itu memang agak menyebalkan, galak, dan berbagai macam jenis sifat absurdnya. Kendati begitu, Raihan jadi merasa terhibur dengan segala ocehan Aletta yang akan mengisi hari-harinya mulai saat ini.

My Love Teacher [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang