My Love Teacher [LENGKAP]✔️

45. Gawat

Assalammu'alaikum!
Aaa visualnya Aletta ku ganti ya hihihi.
Dasar aq mah ganti2 mulu wkwkw
Gpp lah ini aja. Nyari di gugel nemu dia cantik banget Maa Sya Allah.

Bismillaahirrohmaanirrohim.
Ambil baiknya aja ygy. Yang buruk dari cerita ini buang ke rawa-rawa! Wkwk

Ok. Happy reading❤

.
.
.

****

“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (isteri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya.” (QS An-Nisaa’: 34).

****

Aletta mengerjapkan dua matanya saat cahaya matahari masuk melintasi ventilasi kamar berdinding biru kelabu. Gadis itu ketiduran setelah melaksanakan sholat shubuh, padahal Raihan sudah berkali-kali mengingatkan jika tidur di waktu shubuh itu tidak baik.
Ada yang tahu kan alasannya?

"Raihan!" Aletta berjalan gontai ke setiap penjuru ruangan, mencari keberadaan Raihan.

Tumben-tumbenan Raihan membiarkan dirinya yang ketiduran sampai menginjak pukul setengah delapan pagi.

Karena tak kunjung menemukan Raihan, Aletta menggiring langkah ke dapur karena perutnya mulai keroncongan.

Gadis itu membuka tudung di atas meja, dan menemukan sepiring salad ayam, dan segelas jus jambu segar.

Kedua matanya berbinar. "Huwaaa Raihan baik deh! Baru aja kemarin bikin emosi."

Aletta segera meraih sendok di sampingnya, tetapi kini atensinya mengarah ke sebuah kertas yang terselip di sela-sela tempat sendok.

Note :

Let, aku ada rapat mendadak jadi maaf nggak bisa kabarin kamu. Habis kamu tidurnya ngebo. Makanannya dimakan, jangan di kacangin. Kemungkinan aku pulang agak malaman. Jadi, banyakin tadarus di rumah, sholawat, jangan drakoran terozz! Biar rumahnya adem, nggak jadi sarang setan.

Udah, itu aja. Inget ya jangan keluar. Aku nggak ngizinin!

Dadaahh🙏

Raihan, suaminya Aletta-

Aletta tersenyum haru membaca kertas itu. Tetapi, senyumnya kembali luntur saat mengingat jika Raihan akan pulang lebih malam.

"Dih, enak banget Raihan keluar lama, gue suruh ndekem di rumah!" Aletta menggerutu kesal. "Gak bisa di biarin ini, mumpung Raihan pergi gue juga harus!"

Aletta mengambil ponselnya yang berada di kamar, lalu kembali duduk di meja makan.

Gadis itu mulai mencari-cari kontak Berly untuk segera di hubungi.