59. Lima puluh sembilan [END]

4.7K 207 60
                                    

Assalammu'alaikum ^^
Part panjang karena ini chap penutup ya! 😁🙏

Dengerin mulmednya, bagusnya banget ^^

Happy Reading💙
.
.
.

Ingin berteman? Kuy follow my instagram👇:

• @mlnazhgfrjk_ (Real account)
• @wpstory_mlnzh (Story account)

*****

8 bulan kemudian....

Pukul setengah delapan pagi, seisi rumah Aletta dengan Raihan ramai di kunjungi kehadiran dua belah pihak keluarga Aletta, keluarga besar Raihan, juga Shaka dan Berly sebagai tambahannya.

"BANG REGANNNN, BANGUN!" Aletta berteriak selama menaiki tangga menuju kamar Regan.

Kali ini ia tak bisa lagi lari-lari petakilan seperti dulu karena perutnya semakin membesar.

"Agh! Sakit ege!" Regan mengaduh kesakitan saat Aletta memukul keningnya dengan penggaris milik Alifa.

"Udah jam delapan bang! Orang pada sibuk, lo malah ngorok!"

Sebenarnya Aletta tidak tahu jika Regan kesusahan mencari kesibukan seperti yang lain.

Maryam, Sonya, dan Tante Felis sebagai ibu kandung Rasya sibuk di dapur, Arya dan Satya mengopi berdua di depan rumah sembari berjokes garing ala bapak-bapak, Raihan membantu sopir pribadinya- Pak Somad mencuci tiga mobil sekaligus di halaman rumah, Shaka dan Alifa bermain di taman belakang sambil sesekali membaca buku-buku tebal yang menurut prediksi Regan buku itu hanya di sentuh manusia-manusia berotak encer, sedangkan Rasya sibuk sendiri bersama game cacingnya di ruang tamu. Dan yang terakhir, Aletta dengan Berly mengobrol tanpa jeda. Percayalah, hanya Regan yang tidak memiliki partner.

"Heh! Malah bengong!" Aletta menepuk bahu Regan. "Bang, lo mending bantuin Raihan sama Pak Somad noh, cuci mobil."

Regan menggeleng ogah-ogahan. "Males, yang asik dikit kek kalau nawarin."

"Yaudah gih, ngobrol bareng Papa sama Om Satya aja kalau gitu."

Ekspresi Regan semakin buruk mendengar saran Aletta yang kedua. "Apalagi ikut mereka, yang ada garing."

Aletta yang sepertinya sudah pasrah menghadapi Regan, memilih segera keluar saja dari kamar kakaknya itu. "Sak karepmu lah bang. Letta mau nyiapin sarapan dulu, jangan lupa turun! Ntar gue lagi yang kena amuk Mama gara-gara lo nggak sarapan."

"Menu sarapannya apa?" tanya Regan dengan suara agak serak, tapi jelek.

"Banyakkk! Ada Bulgogi, sate, kangkung, sayur bening, bakso, rendang, telor, kentang balado, banyak lah!"

Regan mengerjapkan matanya berkali-kali mendengar aneka makanan lezat yang akan di hidangkan nanti. Tak mau berlarut-larut lagi, pria itu langsung bangkit dari duduknya, merenggangkan otot-ototnya sebentar, sebelum akhirnya ia berlari secepat kilat keluar kamar dan melewati Aletta yang masih di tengah jalan begitu saja.

"Giliran makanan enak aja, ngacir!" gerutu Aletta.

****

"Sya, sarapan dulu, main-ps nya nanti lagi!" entah keberapa kalinya Raihan terus memanggil Rasya agar ikut sarapan bersama.

"NTAR AH, NYUSUL!" kesal Rasya karena merasa terganggu dengan suara Raihan.

Semua kursi di ruang makan telah terisi penuh, hanya tersisa milik Rasya.

My Love Teacher [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang