37. Tersembunyi

1.6K 145 72
                                    

Assalammu'alaikum ^^
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan❤❤
Semoga puasanya full ya, kecuali kalau lagi dateng bintang aja, xixixi

Guys, kalau ada typo tandain ya :)
Biasalah, suka khilaf ^^

Selamat membaca❤ semoga nggak bosen❤
.
.
.

****

Adzan maghrib telah berkumandang sepuluh menit yang lalu. Aletta juga sudah menunaikan kewajibannya itu sebagai umat muslim. Malam ini, malam dimana Raihan belum juga kembali ke rumah. Apa yang sebenarnya Satya lakukan? Sampai-sampai pria paruh baya itu tak mengizinkan suaminya pulang sebentar.

Di kasur king size miliknya juga Raihan, Aletta masih setia membolak-balikkan buku LKS PAI. Jika saja Raihan ada disini, pria itu juga berpengatahuan luas tentang agama dan sering menjadi badal Pak Hamid di pelajaran PAI. Pasti Aletta akan meminta Raihan untuk mengajarinya face to face dan tidak perlu repot-repot lagi mencari penjelasan dari sumber lain di setiap materi yang belum ia ketahui. Karena selama di sekolah, Aletta tidur. Alhasil inilah akibatnya, kebingungan sendiri.

Tok

Tok

Suara ketukan kecil dari kamarnya terdengar. Dengan gerakan malas, Aletta beranjak membukakan pintu.

Ceklek

"Assalammu'alaikum!"

Aletta berjingat kaget, ternyata sosok di balik pintu itu Raihan dengan sekantong kresek putih, wajah nampak kelelahan namun tetap segar dan tampan dengan stell-an kaos putih berbalut jas hitam. Tak lupa peci hitam kesayangan di kepalanya.

"Huwaa akhirnya pulang jugak!" Aletta langsung memeluk tubuh Raihan tanpa aba-aba.

"Salamnya di jawab dulu," Raihan menarik hidung Aletta pelan.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakaatuh!" jawab Aletta saking senangnya.

"Wihh paket komplit!" ucap Raihan seraya melonggarkan pelukannya itu.

"Iya dong! 'kan kamu yang ngajarin!"

Raihan tersenyum, lalu setelah itu ia mengayunkan kresek putih tadi tepat di depan wajah Aletta. "Tebak, aku bawa apa?"

Aletta mendekat, hidungnya mendegus-dengus aroma di balik kresek putih itu. "Emm apa ya? Nasi padang kah?"

"Sipp! Bener!"

"Huwaaaaa berapa bungkus?!"

"Dua buat kamu semua!" Raihan sangat tahu jika Aletta ini penyuka nasi padang, bahkan istrinya itu bisa makan lebih dari satu porsi.

"Hore! Makan bareng yok!"

Raihan menggeleng pelan. "Nggak usah, buat kamu aja. Nanti aku temenin makan."

"Yahh gak asik ah makan sendiri! Aku juga habis makan martabak dari Shaka tadi."

"Shaka kesini?"

Aletta menggeleng. "Nggak, dia nggak sengaja lewat terus lihat aku. Dan karena emang niat mau ngasih martabak tapi nggak tau ke siapa, ya udah akhirnya di kasih ke Letta deh!" ucapnya kegirangan.

"Alhamdulillah, rezeki nomplok." Raihan mengelus kepala Aletta. "Ya udah, kalau kamu masih agak kenyang satunya aku kasih ke Rasya boleh?"

"Boleh-boleh. Eh tapi Alifa gimana?"

Raihan tersenyum, ternyata Aletta belum tahu jika Alifa tidak menyukai nasi jenis apapun. "Alifa nggak suka makan nasi Let. Dia makannya cuma roti, kentang rebus, sayur, sama buah-buahan."

My Love Teacher [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang