Assalammu'alaikum^^
Happy reading ya bestie ^^
.
.
.Nb : yang blm tau, visual Raihan aq ganti ^^
*
*
*"Kenapa nggak mau makan?"
Sedari tadi Aletta hanya duduk diam memangku tangan. Melihat Raihan menikmati hasil masakannya yang tidak seberapa.
Gadis itu hanya menggeleng pelan saat Raihan bertanya. "Makan aja, aku udah kenyang."
Raihan menarik nafas panjang, menurunkan dua sendok dari tangan ke atas piring. "Kalau kamu nggak makan, aku juga nggak. Biar adil."
Aletta berdecak. "Tinggal makan aja si,"
"Nggak, masa iya yang masak nggak ikut makan," sahut Raihan sembari memangku tangan, menatap wajah Aletta yang murung tapi tetap cantik di matanya.
Aletta mendengus kasar, lalu mengambil dua sendok dan segera memasuki sesuap nasi goreng yang di buatnya ke dalam mulut.
"Eh, udah baca doa belum?"
"Hmm,"
Raihan tau, pasti Aletta masih belum mau memaafinya tentang kejadian tadi.
"Let," panggil Raihan.
Yang di panggil hanya melirik sekilas dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Apa yang bikin kamu sampai semarah ini sama aku? Nggak mungkin kalau cuma dengan jawaban kamu tadi. Pasti ada alasan lain," ucap Raihan menatap gadis di depannya dengan tatapan sendu.
Lagi dan lagi Aletta hanya diam. Enggan mengeluarkan sepatah katapun.
"Kalau aku salah, kasih tau jangan kaya gini," Raihan meraih satu tangan Aletta dan mengusapnya lembut.
Langsung saja, Aletta berdehem kecil dan menarik tangannya dari genggaman Raihan. "Tadi waktu di sekolah, aku lihat Marwa pegang-pegang punggung kamu. Kamu sadar nggak?"
Raihan tersentak mendengar penjelasan Aletta. "Tapi, bukannya yang di samping aku Umi Zainab ya? Aku pikir tadi yang megang sekitar punggung aku itu Umi, toh kalau Umi itu emang udah biasa. Beliau juga menganggap aku layaknya anak sendiri. Saat itu juga, aku nggak terlalu peduli dengan sekitaran karena aku emang lagi asik ngobrol ke Shaka. Kita sepanjang jalan cerita ini itu, dan mungkin itu yang buat aku nggak sadar. Lagian, kalau nggak salah, Marwa dan Umi Zainab sama-sama pakai outfit yang bener-bener plek, iya nggak si? Bisa jadi itu yang buat aku bingung bedain mereka."
Aletta terdiam, mengingat baju yang di kenakan Marwa dengan Uminya. Kalau tidak salah outfit yang di kenakan dua wanita itu antara gamis hitam, krudung pashmina abu-abu tua dengan bentuk model yang sama, dan tinggi keduanya juga tidak terlalu jauh. Bahkan hanya terpaut dua centi. Pantas saja Raihan tidak tau jika itu Marwa. Secara, saat memergoki Marwa, ia juga melihat Raihan benar-benar fokus berbincang dengan Shaka. Aletta jelas tau jika itu Marwa karena ia benar-benar jeli mengamati setiap incinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Teacher [LENGKAP]✔️
Storie d'amore[Follow dulu sebelum baca ya cantik, ganteng ^^] Aletta Bridella Permata. Gadis dengan akhlaq minus, kapasitas otak dibawah rata-rata, namun memiliki senyum yang begitu manis, cantik dan periang, adalah bentuk kelebihan serta kekurangan dalam diriny...