Assalammu'alaikum 😊
Yang nggak jawab salam pacarnya sugiono :))
Hehehe :v
Happy reading🤪
Kalau ada typo tandain ya, aq ngetiknya sambil ngantuk hihi.****
Setengah jam lebih lamanya Raihan dan Dhani menempuh perjalanan sampai kini mereka tiba di tempat tujuan. Hanya sekali kedipan mata Raihan menemukan Aletta bersama Berly dari jauh, tengah berdiri di antara kerumunan, turut menyaksikan balap motor aneh ini.
"Han, kayaknya udah di tunggu noh sama anggota sengklek," ujar Dhani yang kini bersembunyi di balik semak-semak.
"Hati-hati ya," peringat Dhani sekali lagi.
Raihan mengangguk, tanda mengerti lalu membawa motornya sampai di garis start. Menyamai posisi motor lawan tandingnya.
"Wihh si Gus akhirnya kepancing juga, hahaha!" ucap seorang pria berambut pitak yang berada di samping Raihan.
Ternyata penyamaran Raihan yang kini memakai hoodie putih dan menyembunyikan wajahnya di balik helm full face tidak di curigai salah satu dari mereka. Raihan fokus memantau Aletta dari kejauhan, mengabaikan gelak tawa cowok-cowok di sekitarnya.
"Let, lo nggak takut di cariin Pak Raihan?" tanya Berly.
"Ngapain takut si Ber, orang Raihan juga belum pulang ini."
Berly mengehembus napas kasar, sedari tadi dirinya merasa tidak nyaman disini. Orang-orang di sekitarnya terlihat menyeramkan. Entah antara pria dan wanita sulit di bedakan. Pakaian mereka nyaris sepadan. Kaos terlihat kucel, muka kusut, celana lefis sobek-sobek, bibir kehitaman, dan saling menghisab puting rokok tanpa terkecuali.
"Woi!" cowok di samping Raihan menepuk bahu Raihan pelan. "Jaminannya apa kalau gue menang?"
Raihan tak menjawab, hanya mengidikkan dagunya sekali.
Cowok itu terkekeh. "Mobil aja, gimana?" tanyanya dengan nada meremehkan.
Tapi siapa sangka, Raihan mengangguk setuju lalu mengangkat tangannya dari stang motor berganti meraih tangan cowok itu.
"Kalau gue yang menang, bawa temen-temen lo pergi detik itu juga." suara bariton dari Raihan membuat tangan cowok itu sedikit bergetar. Mulai merasa ada kejanggalan, namun tak ingin mempermasalahkan lebih lanjut.
"Deal!"
Keduanya sepakat, sorak sorai di pinggir jalan semakin keras, memecah kesunyian jalan kosong ini.
Suara mesin motor keduanya saling bersahutan.Raihan memejamkan matanya, bersiap melakukan petarungan ini. Amarahnya semakin berapi-api saat melihat Aletta bertepuk tangan di sebrang sana dengan raut girang, berbeda dengan Berly yang nampak ketakutan.
Kecewa, emosi, itu yang di rasakan Raihan setelah menyadari waktu menginjak pukul setengah sepuluh malam, dan Aletta masih setia berdiri disana.
"Let, pulang aja yok, udah malem nih," pinta Berly menarik lengan Aletta.
"Iih Ber, sebentar doang! Gue mau videoin dulu ah, keren pasti. Apalagi itu cogan yang pake hoodie putih kece abis!" ucap Aletta kegirangan mengeluarkan ponselnya, lalu mengarahkan kamera kepada dua cowok yang akan bertarung.
Cewek berpakaian seksi merentangkan bendera kecil ke tengah-tengah.
"Three.."
"Two.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Teacher [LENGKAP]✔️
Roman d'amour[Follow dulu sebelum baca ya cantik, ganteng ^^] Aletta Bridella Permata. Gadis dengan akhlaq minus, kapasitas otak dibawah rata-rata, namun memiliki senyum yang begitu manis, cantik dan periang, adalah bentuk kelebihan serta kekurangan dalam diriny...