6. Kala itu

2.9K 248 100
                                    

Assalammu'aikum
Happy Reading guys!

•••••

Kala itu, dimana aku melihat dua gigi kelincimu dan pipi chubby. Kamu sudah cantik sejak dulu, dan aku suka.
Ya Rabb, aku mencintai salah satu hambamu.

~Raihan~

Hari senin, hari yang katanya sangat membosankan, tapi tidak bagi Raihan. Pada zaman dahulu, hari senin adalah hari turunnya kitab suci kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana yang terdapat pada Hadist riwayat muslim. Hari ini pula, Raihan menjalankan sunah Rasul, yaitu puasa senin-kamis yang dimana memiliki banyak jutaan manfaat bagi yang menjalankannya.

Raihan merapikan jasnya di depan cermin, tanpa sadar pikirannya tiba-tiba melayang pada masa sepuluh tahun yang lalu. Dimana antara ia dan Aletta pertama kali bertemu.

Flash back on

"Bang Regannn! Itu ada ijo-ijo mirip kolornya bang Regan! HAHAHA!" Seru Aletta kegirangan setelah melihat raut Regan memerah.

"Heh bocil sengklek! Mana? Kok gue nggak lihat?" tanya Regan pura-pura tidak tahu. Pandangannya mengarah ke arah pantai di depannya.

"Iihhh masa nggak lihat si?!"

"Coba lo ambil terus bawa ke gue!" titah Regan sekenanya.

"Nggak, Letta takut ke bawa ombak!"

Regan menggeleng, meyakinkan adiknya itu jika ini aman.

"Nggak ada, ombaknya lagi tidur, jadi nggak ganggu."

"Sana ambil, nanti kalau dapet abang beliin es krim lima! Mau nggak?!"

Mendengar nama es krim yang sudah menjadi favoritenya sejak dulu, Aletta nampak berbinar. Sorot mata polos gadis berusia tujuh tahun itu terlihat sangat lucu.

"Yaudah Letta ambil, tapi janji ya bang beliin es krim!"

Aletta mengarahkan jari kelingkingnya dan bertautan dengan Regan tanda sepakat.

"Horeee es krimm! Horee!"

Dengan bersorak kegirangan, Aletta berlari menerobos tepi pantai itu untuk mengambil kain ijo yang mengambang.

"Kain kain! Jangan kabur ya, nanti aku kenalin sama kolornya bang Regan!"

Dari kejauhan, Regan tergelak mati-matian melihat tingkah Aletta yang benar-benar mengejar kain aneh itu.

"Hati-hati tenggelem mampus lo!"

Regan terpingkal-pingkal di atas pasir dengan tangan memegangi perutnya yang kesakitan akibat tertawa lepas.

"Aaa kolornya bandel! Letta udah mau tenggelam ini lor ijo!"

Semakin lama, air pantai itu semakin menaik hingga dada Aletta, lalu kini menyusul sampai leher. Sedangkan kain ijo tadi terseret semakin jauh. Aletta mulai merasakan sesak di lehernya, air air itu sedikit memasuki mulutnya.

"MA-MA! PAP-- BANG--GANN!" teriak Aletta gelabakkan sembari menelan air pantai itu. 

Dua tangannya melambai-lambai meminta pertolongan, tetapi yang ia lihat Regan malah semakin tertawa dengannya.

"BA--GAN!"

"LONG BANG! GAN!"

Regan masih tidak bisa melihat tanda-tanda adiknya itu meminta tolong. Ia pikir itu hanya akal-akalan usil Aletta yang ingin menjorokkannya ke laut.

My Love Teacher [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang