Part 9•||Mencoba memaafkan||•

1.7K 134 0
                                    

Part 9 •|| Mencoba memaafkan ||•

    Saat ini Agatha sedang termenung sendirian di taman kediaman keluarga nya. Tanpa sadar air mata nya kembali menetes. Ia pun memegangi perutnya, ia mencengkram erat perutnya. Dari mulutnya terus terucap kata maaf.

     Hingga ia merasa ada yang mengelus rambutnya. Ternyata yang datang adalah ratu dan juga putri mahkota. Agatha yang melihatnya pun langsung akan berdiri untuk memberi hormat. Namun ratu langsung mencegahnya. Ia pun langsung memeluk Agatha mencoba memberinya ketenangan.

     Agatha pun langsung membalas pelukan ratu dengan erat. Ia langsung menangis di pelukan ratu. "Semua karena saya, saya kehilangan anak saya" ucap nya. "Saya bukan ibu yang baik, sampai-sampai anak saya pergi. Maaf maaf maaf!" racau nya. Hingga kesadarannya pun perlahan-lahan mulai hilang.

     Ratu dan putri mahkota pun khawatir melihat keadaan Agatha. Ketika melihat Agatha pingsan keduanya pun langsung panik. Putri mahkota yang langsung meminta salah satu prajurit mengangkat tubuh Agatha. Ia juga menyuruh pengawal untuk memanggil dokter.

     Pengawal itu pun langsung meletakkan tubuh Agatha di atas ranjang. Tidak lama setelahnya datanglah dokter dengan tergopoh-gopoh. Dokter pun langsung memeriksa Agatha. Ia menyampaikan jika Agatha saat ini hanya kelelahan dan banyak pikiran. Ia menyarankan agar Agatha memperbaiki jadwal makannya.

     Setelah menulis resep obat untuk Agatha dokter itu pun langsung pamit untuk pulang. Berita tentang pingsannya Agatha pun sudah sampai ke telinga kedua orang tua Agatha dan juga kakaknya. Setelah mendapat berita itu mereka langsung pergi ke kamar Agatha. Ketika sampai di kamar Agatha mereka pun langsung memberikan hormat kepada ratu dan juga putri mahkota. Fayra pun langsung bertanya bagaimana keadaan Agatha, dan putri mahkota langsung menjelaskan tentang keadaan Agatha.

       Kedua orang tua Agatha pun berterima kasih kepada ratu dan putri mahkota yang sudah meluangkan waktunya untuk menjenguk Agatha. Tidak lama setelah itu ratu dan putri mahkota pun pamit untuk pulang. Kedua orang tua Agatha dan juga kakaknya ikut mengantar ratu dan putri mahkota sampai pintu depan kediaman nya.

       Setelah mengantar ratu dan putri mahkota. Ansel dan Grey kembali keruang kerjanya masing-masing. Sementara Fayra ia pergi ke kamar Agatha, ia duduk di sebelah Agatha. Ia terus mengusap lembut kepala Agatha,ia merasa sedih ketika melihat kondisi anaknya seperti ini. Ia bisa melihat bagaimana frustasi nya Agatha ketika kehilangan calon buah hatinya. Bahkan saat ini matanya pun membengkak karena ia terus menangis.

      Hingga perlahan-lahan mata Agatha pun terbuka, Agatha langsung menatap wajah Fayra. "Agatha minum dulu!" ucapnya sambil menyodorkan segelas air kepada Agatha. Sementara Agatha ia menerima gelas itu dan ia langsung meminumnya. Setelah selesai ia langsung memberikan gelas itu kepada Fayra. "Gimana kondisi kamu sekarang, lebih baik kamu istirahat!" ucapnya. Sementara Agatha ia tidak menjawab, namun ia menyandarkan tubuhnya di tepi kasur.

      Tanpa bisa dicegah air matanya pun perlahan turun, ia kembali menangis ketika mengingat kejadian itu. "Relakan dia nak, ibu tahu tidak mudah tapi kamu jangan terus meratapi kejadian itu" ucapnya sambil memeluk Agatha. Agatha pun semakin terisak di dalam pelukan ibunya itu. "Hiks ini semua salahku" ucapnya sambil terisak di pelukan Fayra.

     "Ini bukan salah kamu nak, ini sudah takdir" ucap Fayra. "Mungkin ibu kurang pantas bicara seperti ini, tapi yang saat ini kamu lakukan salah. Kamu terus meratapi kematian anak kamu, sementara anak kamu sudah tenang di alam sana. Dengan meratapi anak kamu seperti itu, apa anak kamu akan kembali lagi" ucapnya panjang lebar.

      "Yang bisa kamu lakukan sekarang adalah mendoakannya" lanjut Fayra yang langsung di jawab anggukan kepala oleh Agatha. "Kamu tahu ada orang yang sama merasakan hal ini, ia sama seperti kamu terpuruk. Bedanya mungkin dia tidak punya tempat bersandar untuk berkeluh kesah. Kamu tahu siapa orang itu, orang yang kamu anggap pembunuh dari bayi kamu. Kamu ga tahu, ga ada orang tua yang mengharapkan anaknya meninggal. Sebaiknya kamu kembali dan minta maaf. Kamu sangat tahu kalo ini bukan salah dia" ucap Fayra.

I am The General WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang