Alex merasa senang ketika melihat Liam menikah dengan orang yang selama ini dicintainya. Namun ia merasa bingung kenapa Liam memperlakukan Agatha dengan dingin. Namun ketika nonanya datang ke kediaman Jenderal ini. Nona Agatha membawa pelayan pribadinya hal yang sangat jarang dilakukan orang lain.
Nona Agatha menganggap pelayan itu teman, dan juga kakaknya. Maura, itulah namanya. Menurut nya Maura sangat cantik, wajahnya yang putih bersih. Ia memiliki lesung pipi dimana ketika ia tersenyum terlihat manis menurut Alex. Maura gadis sederhana, wajahnya tampak cantik alami dengan make up tipis nya.
Rasanya ia ingin selalu melihat Maura, wajah Maura selalu terbayang dipikirannya. Maura juga merupakan sosok pekerja keras, seluruh keperluan nona Agatha ia yang mengerjakannya. Bahkan ia tidak membiarkan pelayan lain mengurus nona Agatha.
Sebenarnya Alex sering bertemu dengan wanita cantik lainnya. Dimana jabatan dan juga harta kekayaan yang berlimpah. Namun belum ada yang bisa membuat hati Alex luluh. Hanya Maura yang bisa membuat hati Alex jungkir balik dibuatnya.
Pertemuan awal mereka, merupakan awal Alex mulai jatuh cinta kepada Maura. Ketika Maura membawa seluruh pakaian yang akan dipakai oleh nona Agatha, tanpa sadar Maura menabrak Alex. Seluruh pakaian yang dibawanya terjatuh kelantai. Namun tidak dengan tubuhnya yang ditahan oleh Alex.
Alex merasa terpesona melihat wajah cantik Maura dari jarak sedekat ini. Begitu juga dengan Maura ia merasa wajah Alex sangat tampan. Ketika menyadari posisinya, sontak Maura langsung berdiri. Ia pun langsung menundukkan kepalanya dan meminta maaf. "Saya minta maaf tuan Alex!" ucap Maura. Sementara Alex ia merasa tidak nyaman ketika Maura memanggil nya dengan kata tuan.
"Nama kamu Maura kan, saya harap kamu tidak memanggil saya dengan sebutan tuan. Kamu bisa memanggil ku Alex" ucap Alex kepada Maura. "Maaf tuan, tapi saya merasa tidak enak. Apalagi posisi tuan yang merupakan asisten dari tuan Jenderal" ucap Maura.
"Kamu tidak perlu merasa tidak enak, aku bukan tuan kamu karena aku tidak menggaji kamu. Dan kamu tahu posisi kita itu sama, kita sama-sama bekerja di kediaman Jenderal" jelas Alex panjang lebar. Maura merasa semakin kagum dengan sifat yang dimiliki Alex. Bukan hanya tampan, namun Alex sangat baik dan tidak pernah memandang seseorang lewat kasta.
"Baik Alex" ucap Maura. Mendengar hal itu Alex pun merasa sangat senang sekali. Lalu Maura pun langsung menepuk dahinya. "Aduh aku lupa, jika aku harus membawa seluruh gaun ini ke kamar nona!" gerutu nya dengan suara kecil, meski begitu Alex bisa mendengarnya. Alex yang mendengar Maura yang menggerutu sendiri hanya bisa tersenyum dibuatnya. Lalu ia pun langsung berjongkok membantu Maura merapikan gaun yang berceceran di lantai.
Alex pun langsung membantu membawakan gaun itu menuju ke kamar Agatha. "Alex terima kasih banyak karena sudah membantuku" ucap Maura. Sementara Alex ia hanya menganggukkan kepalanya.
Ketika masuk kedalam kamar Agatha, Maura terus saja tersenyum. Hal itu membuat Agatha menjadi geli sendiri melihat nya. Tidak jauh berbeda dengan Maura Alex pun seharian ini terus saja tersenyum. Bahkan ketika Liam memberikannya tugas yang banyak, Alex terus saja tersenyum.
💐💐💐
Beberapa hari berlalu Alex selalu menunggu Maura di koridor dekat kamar nona Agatha. Atau Alex selalu menyempatkan dirinya pergi kedapur. Hal itu dilakukannya agar ia bisa bertemu dengan Maura dan juga menyapa nya.
Lalu entah kenapa ia merasa sedih ketika tidak melihat Maura selama tiga hari. Menurut berita yang diperolehnya. Maura mengambil ijin cutinya untuk pergi ke kampung halaman nya. Hal itu membuat mood Alex menjadi turun.
Tiga hari telah berlalu, inilah yang ditunggu oleh Alex. Bahkan Alex dengan sengaja terus bolak-balik ke pintu utama. Agar ia bisa melihat Maura. Harapan nya terkabul, ia melihat Maura yang membawa tas nya memasuki kediaman Jenderal. Alex pun langsung menyapa Maura. Dan Maura pun langsung menyapa nya balik.
Setelah itu mereka langsung kembali berpisah, Alex yang harus mengerjakan tugasnya. Begitu juga dengan Maura. Namun meskipun begitu Alex merasa senang karena bisa bertemu dengan Maura.
Ketika sore hari ia pun diperintahkan oleh Liam untuk melihat para prajurit berlatih. Ketika di dekat lapangan latihan dari jauh ia bisa melihat Maura. Ia merasa bingung sedang apa Maura. Saat ini Maura seperti orang yang sedang mengintip. Tubuhnya bersembunyi dibalik tembok, sementara kepala nya menyembul dan melihat kearah lapangan.
Karena penasaran ia pun langsung menghampiri Maura. Ketika sudah berada di dekat Maura ia bisa mendengar apa yang di ucapkan oleh Maura. "Duh pada ganteng-ganteng banget sih prajurit nya. Apalagi tubuhnya yang tegap, mereka terlihat gagah sekali. Aku berharap bisa memiliki salah satu dari mereka agar bisa menjadi suamiku" ucap Maura yang masih sibuk memandang kearah lapangan.
Dimana dilapangan itu banyak para prajurit yang sedang berlatih, tanpa menggunakan pakaian. Hanya celana panjang yang mereka pakai. Mendengar ucapan Maura yang berisi pujian kepada para prajurit membuat Alex gerah dan kesal. Ia merasa cemburu. Alex pun langsung berdehem hal itu membuat Maura langsung berdiri dengan tegak dan langsung membalikkan badannya.
Maura merasa terkejut ketika melihat ada Alex. Ia menjadi merasa malu ketika Alex melihatnya tengah mengintip para prajurit. "Tidak baik kamu mengintip para prajurit itu Maura" ucap Alex dingin. Maura berpikir mungkin Alex marah kepadanya. Maura mencoba mencari alasan, namun Alex tampaknya tahu apa yang saat ini tengah dipikirkan oleh dirinya.
"Kamu tidak usah mengelak, saya mendengar ucapan kamu tadi. Dan telinga saya ini masih bekerja dengan sangat baik" ucap Alex. Hal itu membuat Maura hanya bisa pasrah. Namun detik berikutnya ia merasa terkejut karena Alex tiba-tiba mendekat kearahnya, Alex langsung mengurung tubuh Maura yang kecil.
Lalu kepala Alex pun langsung mendekat ke kearah telinga Maura. "Lagi pula aku lebih tampan dari mereka. Badanku lebih bagus dan gagah dibandingkan para prajurit lainnya. Jika kamu mau, aku bisa membuka bajuku. Dan hanya kamu yang bisa melihat tubuhku ini" bisiknya ditelinga Maura.
Maura yang mendengar hal yang diucapkan oleh Alex pun seketika langsung bergidik ngeri. Ia langsung mendorong tubuh Alex dan langsung berlari menjauhinya. Sementara Alex ia langsung tertawa geli melihat gadis pujaan hatinya.
Namun ia masih kesal dan cemburu, jadi ia pun menghukum para prajurit itu berkeliling lapangan sebanyak lima puluh kali. Para prajurit itu pun hanya bisa mematuhi ucapan Alex.
💐💐💐
Declairs
Rabu, 15 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
I am The General Wife
RandomArilla adalah gadis yang memiliki kehidupan monoton. Lalu bagaimana jadinya jika Arilla mengalami transmigrasi. Dan dia menjadi seorang Agatha. Agatha sendiri merupakan seorang istri dari Liam Osmond yang merupakan seorang Jenderal, di suatu ker...