Part 12•||With Liam 2||•
Setelah berpiknik mereka pun memutuskan untuk pergi ke alun-alun kota. Walau sudah hampir malam, namun alun-alun kota itu tetap masih ramai. Disekitar alun-alun terdapat beberapa kios pedagang yang menjajakan dagangannya.
Mereka pergi ke alun-alun kota dengan menggunakan mobil mewah. Pertama kali dalam hidupnya ia mencoba mobil mewah seperti ini. Ketika sampai di alun-alun kota, Liam pun memarkirkan mobilnya di parkiran. Setelah itu mereka berdua pun mulai melangkahkan kakinya menyusuri alun-alun kota. Sebelum itu mereka juga sempat membeli beberapa makanan.
Ketika tiba di alun-alun ternyata ada sebuah pertunjukan boneka. Mereka pun memutuskan untuk menonton pertunjukan boneka itu. Berbeda dengan Liam, ia sama sekali tidak melihat pertunjukan boneka itu. Ia sibuk menatap wajah Agatha. Hingga pertunjukan boneka itu pun selesai. Agatha dan Liam pun kembali menyusuri pasar yang berada tidak jauh dari alun-alun. Ketika berjalan-jalan, Agatha sibuk membeli makanan yang sangat jarang ia temui di rumahnya.
Mungkin makanan itu merupakan makanan rakyat biasa. Meskipun begitu rasa dari makanan itu menurut Agatha sangat lezat sekali. Liam pun meninggalkan Agatha sebentar ketika ia melihat ada barang yang menarik perhatiannya. Ia pun tertarik pada hiasan rambut berbentuk bunga dengan warna emas. Ia pun berpikir Agatha pasti akan sangat cantik ketika menggunakan nya. Ia pun langsung membeli hiasan itu. Setelah itu ia pun langsung kembali ketempat Agatha yang saat ini masih sibuk dengan makanan nya.
"Perut ku kenyang sekali, terimakasih ya Liam sudah mau menemani ku" ucap Agatha dengan riang. Liam pun hanya tersenyum ia juga merasa senang ketika Agatha senang. Lalu Liam pun langsung membeli sebuah kertas yang terdapat pulpen dan sebuah kotak yang terbuat dari besi yang memiliki kunci dan gembok. Tidak lupa sebuah pita. Agatha pun bingung, kenapa Liam membeli semua itu.
"Untuk apa semua itu Liam?" tanya Agatha. "Nanti kamu akan tahu, ayo ikut aku!" ucap nya. Lalu ia pun langsung menggenggam tangan Agatha dan membawa nya menuju tempat yang dimaksud olehnya. Agatha sangat penasaran, kemana Liam akan membawa nya. Setelah itu mereka sudah sampai di tempat yang Liam tuju. Ya jembatan kota, yang saat ini terlihat sangat indah dengan lentera yang menerangi setiap sisinya.
"Tulis harapan mu disini!" ucap Liam sambil memberikan kertas dan juga pulpen. Agatha pun langsung menerimanya, dan ia langsung menulis harapan nya. Begitu pun dengan Liam ia langsung menulis harapan nya. Agatha pun teringat dengan cerita Maura. Jika jembatan ini di sebut dengan jembatan harapan.
Kenapa disebut seperti itu, karena jika kalian menulis harapan kalian pada sebuah kertas. Lalu harapan kalian itu kalian lemparkan menuju sungai di bawah jembatan. Konon katanya harapan kalian akan terkabul.
Setelah kedua nya selesai menulis keinginan mereka, Liam pun langsung mengikat kertas itu menggunakan sebuah pita. Lalu memasukkan nya kedalam kotak. Lalu kotak itu langsung di gembok olehnya. Lalu keduanya pun langsung melemparkan kotak itu hingga terbawa oleh arus sungai.
Setelah itu hening, hingga Liam langsung menghentikan keheningan itu. "Agatha aku punya sesuatu untuk mu" ucap Liam. Lalu ia pun langsung mengeluarkan hiasan rambut yang ia simpan di saku celananya. Ia pun langsung memasang kan hiasan itu di kepala Agatha. Setelah selesai ia pun langsung menatap Agatha. "Cantik!" ucap Liam yang membuat Agatha tersipu malu.
"Agatha aku ingin mengajakmu ke suatu tempat, tempat rahasia di mana hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya" ucap Liam. Agatha pun hanya mengikuti Liam, ia penasaran sekarang Liam akan membawanya kemana lagi.
Lalu mereka pun kembali mengendarai mobilnya untuk sampai ditempat yang Liam maksud. Ditengah perjalanan Agatha merasa bingung sebenarnya Liam akan membawanya kemana. Karena jalan yang dilewati oleh Liam merupakan sebuah hutan. Belum lagi ketika ada tulisan larangan memasuki hutan ini karena berbahaya. "Liam sebenarnya kamu mau membawaku kemana?" tanya Agatha yang mulai merasa takut.
"Kamu tenang saja, aku tidak akan membuat kamu celaka Agatha" ucap Liam seakan ia mengetahui isi pikiran Agatha. Setelah itu hening, hingga Liam pun langsung memberhentikan mobilnya di sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu. Rumah ini berdiri tepat di atas bukit. Walaupun kecil namun rumah ini tampak kokoh dan juga indah dengan lentera yang menerangi.
"Ini rumah siapa?" tanya Agatha kepada Liam. "Bisa disebut ini tempat untuk istirahat. Ini tempat rahasia, ketika ada masalah aku pasti akan datang ketempat ini. Tidak ada yang boleh masuk ketempat ini" jelas Liam panjang lebar. "Jadi kamu sengaja memasang tulisan dilarang masuk itu?" tanya Agatha sementara Liam ia hanya menganggukkan kepalanya.
Agatha pun dibuat terkejut, lalu Liam pun langsung melangkahkan kakinya. Ia langsung tidur dihamparan rumput sambil menatap kearah langit yang penuh bintang. Agatha pun langsung mengikuti apa yang dilakukan oleh Liam.
"Kamu tahu Agatha, disini adalah tempat yang paling bagus untuk melihat bintang" ucap Liam. Agatha pun menyetujui ucapan Liam. Mereka berdua sibuk menatap bintang hingga tanpa Agatha sadari ia tertidur.
Liam pun memperhatikan wajah Agatha yang sedang tertidur. "Cantik" ucap Liam. Setelah itu Liam pun langsung menggendong tubuh Agatha lalu ia langsung masuk kedalam rumah yang terbuat dari kayu itu. Ia langsung meletakkan tubuh Agatha diatas kasur. Lalu ia pun langsung ikut berbaring di sisi Agatha sambil memeluk nya. Ia pun mengecup dahi Agatha dan setelah itu ia pun langsung tertidur.
🥀🥀🥀
DeclairsSenin, 6 Juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
I am The General Wife
RandomArilla adalah gadis yang memiliki kehidupan monoton. Lalu bagaimana jadinya jika Arilla mengalami transmigrasi. Dan dia menjadi seorang Agatha. Agatha sendiri merupakan seorang istri dari Liam Osmond yang merupakan seorang Jenderal, di suatu ker...