Part 6•||Istana||•

2.3K 179 4
                                    

Part 6 •|| Istana ||•

    "Nyonya Agatha!, bangun nyonya!" ucap seseorang mencoba membangunkan Agatha dari tidurnya. Agatha pun mulai membuka matanya, ia nampak tidak asing dengan suara orang yang memanggilnya.

     Ketika matanya sudah terbuka, ia pun terlihat sangat senang dan langsung memeluk orang itu. "Maura!" pekik nya histeris. "Maafkan aku, karena aku kamu jadi harus di hukum!" lanjutnya lagi sambil menunduk. Jujur ia sangat merasa bersalah pada Maura.

     Setelah tujuh hari di rawat di ruang kesehatan dikediaman Jenderal. Hari ini Maura tampak seperti biasa, ia sudah sembuh total karena obat yang diberikan oleh Liam.

     Liam sengaja mempercepat penyembuhan Maura, karena ia tahu jika Maura lah yang selalu menjadi teman Agatha.

      Bahkan ketika Liam mengusulkan pelayan pribadi yang baru untuk Agatha. Agatha menolaknya dengan sangat keras. Jadi selama tujuh hari ini pula Agatha di layani oleh kepala pelayan untuk sementara waktu.

    "Nona tidak perlu meminta maaf, apalagi terhadap pelayan seperti saya ini" ucap Maura sambil tersenyum. "Ish Maura jangan seperti itu, kamu udah aku anggap seperti saudara kandungku sendiri" ucap Agatha.

     Sementara Maura hanya tersenyum saja, baru kali ini ia mendapatkan majikan yang baik seperti Agatha.

    "Iya sudah saya minta maaf. Tapi sekarang nyonya Agatha harus segera bersiap-siap" ucap Maura. "Memang ada acara apa?" tanya Agatha bingung. Tidak biasanya ia di perintahkan untuk bersiap sepagi ini. "Memang tuanLiam belum memberitahu nyonyq, hari ini nyonya dan tuan Liam akan pergi ke istana" jawab Maura.

     Lalu Maura pun langsung membantu Agatha bersiap-siap. Ia memakaikan Agatha gaun biru dongker. Lalu rambutnya ia kepang hingga menyerupai bando. Setelah itu ia juga memakai sepatu yang sama dengan gaunnya.

      Setelah selesai, Agatha pun langsung makan terlebih dahulu. Maura membawakan Agatha makanan kedalam kamarnya.

     Setelah selesai makan dan bersiap, pintu Agatha pun terbuka dan menampilkan Liam. Liam pun langsung mengajak Agatha untuk segera pergi ke istana kaisar.

      Di perjalanan Agatha mencoba menyamakan langkah nya dengan Liam. Ia tidak bisa karena Liam memiliki kaki yang panjang selain itu Liam juga berjalan dengan cepat.

     "Tuan Jenderal, jangan cepat-cepat jalannya!" pekik Agatha. Namun Liam tidak menghentikan langkahnya, membuat Agatha menggerutu di sepanjang jalan.

      Agatha juga tidak sadar jika saat ini Liam sudah menghentikan langkahnya. Hingga membuat Agatha menambrak punggung Liam. Ia hampir saja terjatuh namun Liam menahan pinggang nya, hingga kepala Agatha membentur dada bidang Liam.

     "Kamu ini ceroboh, bagaimana kalo kamu terjatuh!" ucap Liam dingin. Agatha yang merasa di salah kan pun menatap Liam kesal.

     "Jenderal yang salah kenapa berhenti tiba-tiba. Tadi saja ketika saya memanggil Jenderal, Jenderal tetap berjalan!" ucap Agatha kesal.

     Melihat raut wajah Agatha yang terlihat kesal entah kenapa membuat Liam gemas. Ia perlahan tersenyum sangat tipis. Tiba-tiba Liam menggandeng tangan Agatha, lalu ia pun berjalan menuju ke mobil yang sudah terparkir di depan pintu.

     Sementara Agatha ia masih diam saja jujur ia sangat terkejut. Ketika sampai di sana sudah ada dua mobil mewah, dan juga ada Alex dan Maura. "Kenapa Maura ada di sini?" tanyanya. "Maura dan saya akan ikut ke istana nyonya" jawab Alex karena Liam seperti nya tidak berminat untuk menjawab pertanyaan Agatha.

      Tiba-tiba Liam langsung menarik tangan Agatha, menuju kearah salah satu kereta kuda. "Naik !" ucapnya. Agatha pun langsung naik ke dalam mobil. Dalam hati ia menggerutu karena Liam irit bicara dan selalu dingin.

I am The General WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang