Part 3•||Hamil||•

3.1K 325 14
                                    

Part 3 •|| Hamil ||•

      Keesokan harinya, Maura dan Agatha pun langsung membeli beberapa kebutuhan seperti peralatan dan juga bahan-bahan untuk membuat roti dan kue. Mereka juga membeli beberapa perlengkapan untuk rumah, seperti kompor lemari, kasur dan sebagainya.

      Mereka pun langsung membereskan seluruh  peralatan memasak di dapur toko. Mereka juga menyimpan bahan-bahan untuk membuat roti dan kue di lemari khusus untuk menyimpan bahan makanan.   Bahkan Agatha juga mendesain toko kue nya, sementara Maura ia hanya mengikuti instruksi dari Agatha tentang letak meja dan kursinya. Setelah itu Agatha pun langsung memberikan instruksi kepada para pegawai tentang letak barang yang tadi di belinya. Seperti kasur dan lemari.

     Setelah selesai Agatha langsung duduk untuk istirahat. Entah mengapa Agatha merasa sangat lelah sekali, padahal ia hanya memberi instruksi saja. Maura pun langsung menyajikan minuman di atas meja. Agatha langsung meminum minuman yang dibawa oleh Maura, tidak lupa ia juga mengucapkan terima kasih.

    "Nyonya, anda tidak apa-apa. Wajah anda pucat sekali!" ucapnya khawatir. "Aku tidak apa-apa" jawabnya. Setelah selesai mereka langsung makan, setelah itu mereka langsung tidur.

      Keesokan harinya mereka bangun pagi, Maura membantu Agatha membuat berbagai roti. Hingga pukul sembilan mereka membuka toko rotinya.

      Ketika pertama buka, banyak orang yang membeli roti di tokonya. Mereka bilang roti disana sangat lezat dan juga banyak variannya. Seperti roti berbagai selai buah dan roti cokelat yang sebelumnya belum ada.

       Belum lagi kue brownies dan juga makaron. Setelah toko tutup Agatha pun langsung membereskan kursi-kursi. Namun entah kenapa kepalanya tiba-tiba pusing dan semuanya pun menjadi gelap.

      Hingga ketika ia tersadar ia sudah tertidur di atas kasur, dan sepertinya ada dokter yang sedang memeriksa nya.

      "Bagaimana keadaan nyonya Agatha?" tanya Maura pada dokter. Dokter itu pun langsung tersenyum. "Selamat nyonya saat ini sedang hamil. Harap di jaga kandungan nya jangan banyak pikiran dan melakukan pekerjaan berat" ucapnya membuat Agatha terkejut.

     Ia pun langsung memegangi perutnya, ada rasa bahagia dihatinya ketika mengetahui di dalam perutnya ada sebuah nyawa. Walaupun ini anak Agatha yang asli, namun sekarang ia yang berada di tubuh Agatha. Berarti anak yang berada di dalam perutnya ini, termasuk anaknya juga.

     "Terima kasih dokter, kalo begitu mari saya antar ke depan" ucap Maura sambil tersenyum. Ia pun mengantarkan dokter sampai depan pintu keluar.

      Setelah selesai ia pun langsung kembali melihat Agatha. "Selamat nyonya anda hamil, saya senang mendengarnya" ucap Maura antusias. "Iya makasih Maura, bagaimana kalo kita merayakan nya dengan makan-makan lezat di kedai sebelah" ucap Agatha antusias.

🥀🥀🥀

       Saat ini Alex sedang melaksanakan tugas, ia di perintahkan untuk memeriksa lewat mana Agatha melarikan diri. Menurut perkiraan, Agatha melarikan diri lewat gerbang belakang sebelah gudang kosong yang  jarang sekali dikunjungi.

     Alex diperintahkan untuk menutup pintu gerbang itu, dan menyuruh para prajurit berjaga di pintu gerbang itu agar kejadian ini tidak terulang kembali.

    Ketika ia melihat pintu gerbang itu, ia melihat jika pintu gerbang belakang ini sudah berkarat dan rusak. Hingga menyebabkan lubang di bagian bawahnya yang menyebabkan orang bisa keluar masuk dengan mudah. Alex pun meminta para prajurit untuk mengganti pintu gerbang itu.

     Ketika ia akan kembali, ia melewati gudang. Gudang ini tempat penyimpanan barang-barang yang sudah tidak terpakai. Seperti  guci dan juga lukisan-lukisan dan furniture lainnya. Samar-samar ia mendengar suara teriakan, seseorang meminta tolong.

     "Prajurit buka pintunya!" perintah Axel. Prajurit itu pun langsung melaksanakan tugas Axel, ia membuka pintu itu. Setelah terbuka Axel pun langsung masuk kedalamnya.

     Ketika sampai di dalam ia terkejut ketika melihat dokter Aziel, dimana kedua tangan dan kaki dokter Aziel diikat di sebuah kursi.  Axel pun langsung menolong dokter Aziel, ia melepaskan tali yang mengikat kedua tangan dan kaki dokter Aziel. Setelah selesai ia langsung membawa dokter itu ke kediaman Jenderal. Karena dokter itu bilang ada hal penting yang ingin ia bicarakan kepada Liam.

      Namun sebelum itu Axel meminta pelayan untuk mengambilkan air untuk dokter Aziel. Setelah selesai mereka langsung memasuki ruangan Liam.

    Setelah masuk mereka membungkukkan badannya pada Liam. "Mohon maaf Jenderal, saya membawa dokter Aziel. Ia ingin memberitahu keadaan nyonya Agatha sebelum ia menghilang" ucap Axel. Ketika menyebut nama Agatha, ia pun langsung mengangkat kepalanya dan mendengarkan apa yang di ucapkan dokter itu.

     "Mohon maaf Jenderal Liam saya akan menjelaskan kondisi nyonya Agatha selama koma. Ternyata yang membuat kondisi nya melemah itu karena faktor ia juga sedang mengandung" ucap dokter Aziel. Membuat Axel dan Liam tercengang.

     "Maksudnya hamil?" tanya Duke Liam. Tabib Aziel pun mengangguk. "Iya" jawabnya. "Mengapa kamu baru mengatakan nya sekarang!" bentak nya.

       Dokter Aziel pun langsung bersujud. "Maafkan saya tuan, tapi selama ini saya di kunci di dalam gudang. Ketika saya selesai memeriksa, saya memberitahukan kabar ini kepada prajurit dan pelayan pribadi yang berada di kediaman anda. Namun malah saya disekap ketika memberitahukan nya"ucap dokter Aziel bergetar.

     "Axel selidiki kasus ini, dan jangan lupa berikan bonus dokter Aziel karena sudah menyampaikan kabar bahagia!" ucapnya yang langsung di jawab anggukan kepala oleh Axel.

     Setelah kepergian Axel dan dokter itu, Liam pun langsung membuka laci. Disana ia melihat foto Agatha.

     "Kamu tidak bisa pergi dariku Agatha. Apalagi sampai membawa anakku. Kemana pun kamu pergi aku pasti akan menemukan mu sekalipun itu ke ujung dunia!" ucapnya sambil mengusap lembut lukisan itu dan menyeringai.

🥀🥀🥀
Declairs

Rabu, 1 Juni 2022

I am The General WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang