Alard pun mengejar satu persatu kelinci itu, ia bahkan terjatuh dan membuat celana yang dipakainya robek. Namun ia kembali lagi berdiri dan terus mengejar kelinci itu.
Ketika ia mendapatkan kelinci, ia langsung mengembalikan nya kembali menuju ke kandang. Ia pun merasa antusias mengejar kelinci-kelinci itu. Ia sama sekali tidak takut.
Di genggaman tangan nya saat ini terdapat dua kelinci. Ia membawanya dan memasukannya kembali. Setelah nya ia kembali menangkap kelinci yang lainnya.
Setelah di rasa semua kelinci sudah masuk kedalam kandangnya pun, Alard langsung kembali menghitung kelinci nya. Ia pun bingung karena ternyata kelinci nya itu kurang satu ekor.
Ia mengedarkan pandangannya kearah penjuru rumah. Hingga matanya pun langsung tertuju ke arah kelinci yang seperti nya lari menuju ke luar gerbang kediaman Maura.
Alard pun langsung mengejarnya, ia melupakan nasihat Agatha yang melarang nya untuk keluar dari pagar rumah. Namun baru saja selangkah ia keluar, Alard pun langsung mematung. Karena kini kelinci yang tadi dikejarnya sekarang sudah tertabrak oleh mobil.
Ia pun menghampiri kelinci itu, ia tidak mempedulikan klakson mobil yang memekakkan telinga nya. Sementara Alex dan Liam yang kebetulan saat ini menuju arah rumah Alex pun dibuat bingung dengan mobil di depannya yang sama sekali tidak maju.
Bahkan mobil itu terus menerus membunyikan klakson. Akhirnya Liam memutuskan untuk keluar dan melihatnya. Betapa terkejutnya ia melihat Alard yang berjongkok di depan jalan raya, dengan kelinci yang sudah mati di depannya.
"Alard" panggil Liam merasa terkejut. Mendengar ada yang memanggil nya Alard pun langsung mengalihkan tatapan nya. Ia langsung berlari ke arah Liam. "Ayah, kelinci nya mati" ucap Alard menangis histeris.
Pengendara di belakang mereka pun terus membunyikan klakson. Hingga Liam menyuruh sang supir mengurus bangkai kelinci itu. Liam pun langsung menggendong Alard, Alard terlihat sesenggukan menangisi kelinci nya.
Agatha yang sedang mengobrol dengan Maura pun langsung keluar karena mendengar suara tangisan Alard. Betapa terkejutnya ia yang juga melihat keberadaan Liam yang sedang menggendong Alard.
"Kapan kamu kesini?" tanyanya bingung. Liam pun mencoba memperbaiki posisi Alard, sebelum menjawab ucapan Agatha. "Baru saja aku datang" jawabnya.
Perhatian Agatha pun langsung teralihkan kearah Alard. "Alard kenapa saya, apa Alard jatuh?" tanya Agatha. "Hiks, gara-gara kelinci nya ketabrak mobil. Alard nakal buka kandang kelinci nya, jadi kelincinya kabur " jawabnya sembari sesenggukan.
Agatha sempat terkejut, ia merasa lalai mengawasi anaknya. Namun di sisi lain ia merasa bersyukur karena Alard tidak kenapa-kenapa.
"Maafin aku ya, karena lalai jaga Alard " ucap Agatha dari nada suara terdengar jika ia merasa sangat bersalah.
Liam pun tersenyum, tangan nya pun langsung menggenggam tangan Ola dan mengelus nya. "Tidak apa-apa ini bukan salah kamu" jawab Liam.
Melihat situasinya yang tidak kondusif membuat mereka berpamitan pulang. Sebelum pulang mereka meminta maaf perihal kelinci itu. Namun baik Maura dan Alex sama sekali tidak mempermasalahkan nya. Mereka juga sama-sama khawatir dengan kondisi Alard.
Setelah kepergian keluarga Liam, Maura dan Alex pun langsung masuk kedalam rumah mereka.
🥀🥀🥀
Sudah berhari-hari setelah kejadian itu, namun Alard terlihat masih murung. Mungkin ia masih merasa bersalah. Agatha pun mempunyai ide untuk mengajak Alard jalan-jalan.
"Alard mau ga anterin Bunda pergi membeli barang?" tanya Agatha. Melihat wajah Bunda nya yang seperti berharap, Alard pun langsung menganggukkan kepalanya. Agatha pun langsung terpekik mendengar jawaban sang anak.
Ia pun langsung menggandeng tangan Alard, ia menggantikan pakaian Alard dan langsung membawa nya menuju ke pusat perbelanjaan di kota.
Toko pertama yang Agatha kunjungi adalah toko pakaian anak. Ia pun membeli beberapa setel pakaian untuk Alard. Ia merasa senang, karena seperti ibu pada umumnya yang memilihkan pakaian untuk anaknya.
Setelah selesai mereka pun berjalan-jalan, membeli beberapa makanan ringan. Di seberang toko manisan saat ini, ada sebuah pet shop. Perhatian Alard langsung tertuju kearah sana.
Melihat anaknya yang seperti nya tertarik membuat Agatha menuntun Alard dan membawanya menuju toko hewan. "Alard mau membeli hewan peliharaan?" tanya Agatha.
Alard pun langsung menganggukkan kepalanya. Perhatian nya langsung tertuju ke arah kelinci. "Bunda bolehkah Alard membeli kelinci itu, Alard ingin mengganti kelinci milik bibi Maura?" tanyanya dengan suara pelan.
Mungkin Alard takut, jika Ola akan menolak keinginan nya. "Tentu saja boleh" jawab Ola. Hal itu membuat senyum Alard pun terbit.
"Alard tunggu di sini, jangan kemana-mana. Bunda mau membayar ini ya" ucap Ola. Alard pun mengangguk, setelah itu Ola langsung mengurus pembayaran bersama staf pet shop itu.
Alard pun berdiri di tempat tadi, sembari melihat-lihat kelinci disana. Tiba-tiba ada seekor anjing yang lepas, dan berlari kearah Alard. Ia pun malah berhenti dan mendusel-duselkan badannya di kaki Alard. Hal itu membuat Alard pun tertawa lepas. Ia langsung mengambil dan mengangkat anak anjing itu.
Dengan spontan anak anjing itu langsung menjilati pipi Alard. Alard tertawa, sementara Agatha yang baru datang merasa terkejut. Namun ia juga merasa lucu melihat tingkah Alard dengan anjing berwarna cokelat itu.
Anak anjing itu terlihat lucu dengan bulunya yang lebat. "Alard kamu dapat anak anjing nya dari mana?" tanya Agatha. Alard yang sedang main bersama dengan anak anjing itu pun langsung mengalihkan tatapan nya kearah Agatha.
"Alard tidak tahu, tiba-tiba anak anjing nya berlari kearah Alard" jawab Alard. Agatha pun menganggukkan kepalanya. Agatha berpikir jika hewan itu mungkin lari dari kandang nya.
"Baiklah mari kita kembalikan lagi anak anjing ini ketempat nya" ucap Agatha. Terlihat Alard masih tidak rela, namun ia tidak berani meminta Agatha untuk kembali membelikan nya binatang. Pasal nya tadi ia sudah membeli kelinci.
Agatha membawa Alard dan menemui staf toko, Agatha pun menjelaskan kronologi tentang anjing yang kabur itu. Para staf pet shop tentu saja langsung meminta maaf dengan kelalaian mereka. Mereka berpikir jika Agatha merasa terganggu.
Setelah anjing itu berada di pelukan staf, anjing itu terus menggonggong kearah Alard. Seperti nya anjing itu tidak rela berpisah dengan Alard begitu juga sebaliknya.
Sebelum pergi, Alard juga sempat melihat kebelakang. Agatha yang melihat Alard terus melihat kebelakang pun bertanya. "Ada apa Alard" tanyanya. Alard pun terlihat gugup dan hanya menggelengkan kepalanya saja.
Agatha yang sudah tahu gelagat sang anak berbohong pun langsung bertanya. "Jujur sama Bunda. Ada yang Alard mau?" tanya Agatha.
Alard pun langsung menundukkan kepalanya. "Bolehkah Alard pelihara anak anjing itu" cicitnya. Agatha pun melihat kearah belakang. Ia sebenarnya kurang setuju jika sang anak memelihara binatang. Bagaimana pun hewan merupakan makhluk hidup yang tentu saja harus di rawat.
"Jika Alard ingin membelinya, Alard harus bisa bertanggung jawab menjaganya. Alard harus bisa memberinya makan dan minum. Dan juga harus memandikannya. Apakah Alard mau?" tanya Agatha. Alard pun langsung menganggukkan kepalanya.
Melihat anaknya yang seperti nya memang ingin memiliki hewan peliharaan membuat Agatha luluh. Mungkin ini lah saat nya ia mengajarkan arti tanggung jawab kepada sang anak.
Agatha membeli semua keperluan anjng itu. Sepanjang perjalanan Alard pun tersenyum senang dengan membawa kandang berisi anjing peliharaannya itu.
🥀🥀🥀
Declairs
Rabu, 26 Juni 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
I am The General Wife
RandomArilla adalah gadis yang memiliki kehidupan monoton. Lalu bagaimana jadinya jika Arilla mengalami transmigrasi. Dan dia menjadi seorang Agatha. Agatha sendiri merupakan seorang istri dari Liam Osmond yang merupakan seorang Jenderal, di suatu ker...