Part 30•||Takut sendiri||•

276 16 0
                                    

Setelah dari cafe, Liam pun langsung melajukan mobilnya menuju ke villa. Di perjalanan Agatha terus menemani Liam menyetir. Beberapa jam kemudian mereka sampai di villa. Liam memarkirkan mobilnya di sebelah mobil milik Gery.

Ketika masuk ke dalam, keadaan ruang tengah sudah gelap gulita. Mereka berdua berpikir jika yang lain sudah tidur. Liam dan juga Agatha pun langsung pergi menuju ke kamar mereka. Tadi Gery sudah memberitahu Liam di mana letak kamar mereka.

"Apa Alard sudah tidur?" tanya Agatha kepada Liam. Liam pun menggelengkan kepalanya, ia tidak tahu. Melihat Liam Agatha pun langsung mendengar kesal. Lagi pula salahnya juga yang menanyakan keberadaan Alard kepada Liam. Padahal Agatha sendiri tahu jika sedari tadi Liam terus bersama dengannya.

Liam hanya mengikuti langkah kaki Agatha. Ketika membuka pintu kamar mereka, ternyata keadaan kamar gelap gulita. Samar mereka mendengar suara tangisan. Liam pun dengan segera langsung mencari saklar lampu. Ketika menemukan nya ia langsung menyalakan lampu nya.

Keadaan kamar pun menjadi terang, namun mereka mengernyitkan dahinya bingung ketika melihat buntalan di balik selimut. Dan suara tangisan yang semakin lama semakin jelas terdengar.

Liam pun segera menghampiri dan menyibakkan selimut. Alard yang berada di balik selimut pun langsung berteriak ketakutan. "Tolong!" jerit Alard. Agatha langsung memeluk tubuh Alard. "Alard tenang ya, ini Bunda" ucap Agatha dengan suara lembutnya.

Mendengar suara Agatha, Alard pun langsung mendongakkan kepalanya. Agatha dan Liam pun dapat melihat mata Alard yang membengkak sehabis menangis tadi. Alard pun langsung memeluk Agatha dengan erat. "Hiks jangan tinggalkan Alard sendiri, Alard takut" ucap Alard sambil menangis.

Mendengar ucapan dari Alard, perasaan bersalah pun langsung menyergap ke hati Agatha. "Maafkan Bunda ya, Bunda janji tidak akan meninggalkan Alard sendirian lagi" ucap Agatha.

Sebenarnya Liam merasa bingung, mengapa Alard bisa sendirian. Dan kemana semua orang, mengapa tidak ada yang menemani Alard. "Alard kenapa kamu bisa sendirian?" tanya Liam bingung. Alard pun langsung mengalihkan tatapannya kearah Liam.

"Tadi Alard tidak sendirian, ada Edward yang bermain bersama Alard. Tetapi tadi Edward terjatuh, dia menangis dan langsung pergi ke Paman dan juga Bibi" jawab Alard.

"Terus nenek dan kakek di mana?" tanya Agatha. Ia tahu kedua orang tuanya pasti tidak akan dengan sengaja meninggalkan Alard sendirian. Ia bisa melihat bagaimana rasa sayang kedua orang tuanya terhadap Alard.

"Tadi ketika kita sampai, kepala nenek sakit. Jadi kakek menemani nenek" jawab Alard. Liam dan Agatha menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ya sudah lebih baik sekarang Alard tidur" ucap Agatha. "Tapi Alard tidak mau sendiri" jawab Alard. Dapat terlihat tatapan Alard yang memandang kearah keduanya dengan satu. Agatha pun langsung tersenyum lebar kearah Alard.

"Baiklah, biar Ayah dan Bunda yang menemani Alard tidur" ucap Agatha dengan ceria. Liam pun langsung menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Agatha. Melihat orang tuanya yang sudah sepakat tidur bersamanya Alard pun langsung tersenyum senang.

Alard pun tidur di tengah-tengah Agatha dan juga Liam. Sebelum menutup matanya Alard pun mengucapkan beberapa kata yang membuat Liam dan juga Agatha senang. "Alard sayang Ayah dan Bunda" ucap nya. Setelah itu Alard pun langsung memejamkan mata nya dan tidak lama terdengar dengkuran halus dari Alard.

"Lebih baik kamu segera membersihkan diri, biar aku yang menjaga Alard" ucap Liam. Agatha pun langsung mengalihkan tatapannya ke arah Liam. Melihat tatapan Liam yang mencoba meyakinkan nya membuat Agatha pun tenang meninggalkan Liam dengan Alard.

Akhirnya Agatha memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Ia pun dengan segera menyelesaikan mandinya karena takut Alard akan mencarinya.

Setelah selesai mandi, Agatha menggantikan Liam untuk menjaga Alard. Namun karena kelelahan, akhirnya Agatha pun tertidur dengan memghadap kearah Alard.

Liam yang baru saja keluar dari kamar mandi pun langsung tersenyum melihat pemandangan ini. Ia merasa sangat senang, ia menghampiri keduanya dan menyelimuti mereka.

Setelah itu ia pun langsung mengambil posisi tidur di sebelah kanan Alard. Liam pun memejamkan matanya. Namun baru beberapa jam setelah ia menutup matanya, ia merasa ada yang mengusik tidurnya.

Alard tanpa bergerak resah di sampingnya, akhirnya Liam pun membuka matanya. Ia menatap kearah Alard yang ternyata sudah terbangun. "Ada apa Alard?" tanya Liam dengan mata sayu nya.

"Alard ingin buang air" jawab Alard. "Tapi Alard takut" lanjutnya lagi. Liam pun terkekeh geli mendengar ucapan putranya itu. "Biar Ayah yang antar" ucap Liam.

Alard pun langsung tersenyum senang, ia hampir saja memekik jika Liam tidak memberi nya isyarat untuk diam. "Jangan berisik, kasihan Bunda baru saja tertidur" ucap Liam. Alard pun langsung menganggukkan kepalanya. "Alard tidak akan berisik" jawab Alard dengan suara yang pelan.

Liam pun mengacak rambut Alard. "Anak pintar" ucap Liam. Lalu Liam pun membantu Alard untuk turun dari kasur. Ia dengan setia menemani Alard pergi ke toilet.

Setelah selesai dari toilet Liam membawa Alard untuk tidur. Namun Liam dibuat terkekeh ketika mendengar perut Alard yang berbunyi. "Alard lapar" ucap Alard sambil memegang perutnya dengan tangan.

"Baiklah mari kita lihat apakah ada makanan, biar Ayah bawakan untuk Alard" ucap Liam. "Alard ikut!" pinta nya. Liam pun menganggukkan kepalanya. Ia menuntun Alard di sepanjang lorong villa.

Hingga mereka sampai di dapur. Liam pun mendudukkan Alard diatas meja pantry. "Ia melihat adakah stok makanan di sini. Ternyata hanya ada bahan mentah, tidak ada makanan ringan ataupun roti.

Sebenarnya Liam sama sekali tidak bisa memasak, Liam terlihat kebingungan. Ia tidak mungkin membangunkan Agatha yang saat ini sedang tertidur. Ia juga tidak bisa membiarkan Alard kelaparan.

Akhirnya Liam memutuskan untuk mencoba memasak daging bakar. Jika ia sedang ada misi, dan terjebak di dalam hutan. Ia akan memasak hewan hasil buruan yang di dapat. Dan memanggang nya, ia sangat ahli memanggang.

Ya meskipun rasanya mungkin tidak seenak rasa masakan milik Agatha. Namun tetap saja makanan ini pasti masih layak untuk di makan.

Jika saja ada makanan instan mungkin ia akan memasak nya. Namun Agatha sangat menjaga makanan mereka, Agatha melarang mereka untuk memakan makanan instan.

🥀🥀🥀
Declairs
Minggu, 6 Agustus 2023

I am The General WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang