Part 32 •||Pantai 2||•

146 10 0
                                    

Saat ini Agatha sedang duduk di sebuah kursi pantai. Ia terus memperhatikan Alard dan Edward yang masih asyik bermain. Mereka berdua sama sekali tidak ingin pergi.

Bahkan tadi Agatha sudah menyuruh mereka makan, namun kedua nya tidak mengindahkan ucapan Agatha. Agatha sudah merasa pasrah menyuruh kedua pergi membersihkan diri.

Untung nya tadi pagi kedua anak itu sudah sarapan. Liam pun menghampiri Agatha. Melihat Liam yang mendekat membuat Agatha tersenyum. "Liam!" panggil Agatha.

Liam langsung mengalihkan tatapannya kearah Agatha. "Ada apa?" tanya Liam. "Tolong bujuk Alard dan Edward menyudahi acara mainnya. Suruh mereka mandi" ucap Agatha.

"Biarkan saja mereka main Agatha, jarang sekali mereka bisa seriang ini" ucap Liam. Agatha pun tampak cemberut mendengar jawaban dari Liam yang tidak sesuai dengan keinginan nya.

"Bukan seperti itu Liam, mereka belum makan. Bahkan mereka terus bermain air, aku takut jika mereka nanti sakit " jelas Agatha. Liam paham kekhawatiran Agatha, namun ia merasa tidak tega membuat Alard sedih.

"Lebih baik kamu dulu yang membersihkan diri, nanti aku akan membujuk Alard " ucap Liam yang terlihat meyakinkan. Mendengar ucapan Liam yang terkesan meyakinkan nya membuat Agatha pun percaya.

"Baiklah, setelah itu suruh Alard mandi" nasihat Agatha sebelum pergi. Agatha pun langsung melangkahkan kakinya menuju ke villa yang berada di dekat pantai. Liam ternyata sudah menyewa villa ini.

Setelah kepergian Agatha, Liam malah ikut bergabung bermain bersama kedua anak itu. Ia benar-benar mengabaikan ucapan dari Agatha. Ketiganya sibuk membuat pasir, terkadang mengubur kaki mereka di bawah tumpukan pasir.

Tawa mereka pun terdengar sesekali, ke-tiga nya pun merasa senang. Tidak lama datang lah Blaire, ia tampak berkacak pinggang. "Sudah kalian sudahi acara mainnya. Ini sudah senja, dan Edward sekarang kamu mandi!" perintah Blaire tegas.

Edward tampak tidak terima, ia masih sangat ingin bermain. "Bunda sebentar lagi ya" pinta Edwar. Namun Blaire tidak menerima permintaan Edward. Ia menatap tajam Edward.

Hal itu membuat Edward mau tidak mau menuruti keinginan sang ibu. Ia melangkahkan kakinya dengan lesu. Setelah kepergian keduanya, Liam dan Alard pun kembali bermain.

"Ayah itu apa?" tanya Alard menunjuk kearah jetski. "Itu namanya jetski, Alard mau mencobanya?" jawab Liam sembari bertanya.

"Mau mau!" seru nta antusias. "Tapi memang nya boleh?" tanya Alard. Liam pun langsung tersenyum, ia mengusap kepala Alard. "Tentu saja boleh" jawab Liam.

Liam pun langsung berdiri, ia membersihkan pasir pantai dari celananya. "Mari!" ajak Liam sambil mengulurkan tangannya. Namun Agatha langsung menarik tangan Alard. "Dia masih terlalu kecil Liam!" sarkas Agatha.

Alard sedikit terkejut melihat Agatha yang tampak marah. Alard berniat menjauh, Agatha yang mulai menyadari kesalahannya pun langsung berlutut dihadapan Alard.

"Alard maafkan Bunda ya, Bunda tidak marah" ucap Agatha. Namun Alard malah menundukkan kepalanya, ia terlihat menghindari bertatapan langsung dengan Agatha.

"Kamu tahu Bunda khawatir sama Alard. Bunda takut jika Alard terluka. Apa Alard mau Bunda bersedih?" ucap Agatha sambil merubah raut wajahnya. Alard pun langsung menggelengkan kepalanya. Ia langsung memeluk Agatha.

"Bunda tidak boleh sedih" ucap Alard memeluk erat leher Agatha. "Alard janji tidak akan naik itu" lanjut Alard lagi.

Mendengar ucapan Alard Agatha pun langsung mencium pipi Alard. "Makasih sayang " ucap Agatha. Lalu Agatha langsung bangkit dari duduknya dan langsung menggandeng tangan Alard pergi.

Sebelum pergi Agatha menatap tajam kearah Liam. Liam pun hanya diam, dan tidak berani. Namun ia tetap menyusul keduanya.

Mereka bertiga pun mampir makan di restoran seafood yang ada disana. Sementara anggota keluarga yang lainnya seperti nya sudah pergi ke penginapan.

Agatha pun memesan banyak menu seafood. Ia juga tidak lupa memesan cumi-cumi, karena itu makanan kesukaan Liam. Setelah mencatat pesanan Agatha pelayan itu pun langsung pergi dari sana.

Setelah kepergian pelayan, Liam pun langsung berbicara. "Agatha maafkan aku" ucap Liam. Agatha sebenarnya mendengar nya, tapi ia masih kesal terhadap Liam. Jadi Agatha pun mengabaikan ucapan maaf dari Liam.

"Bunda, bukannya kata Bunda jika seseorang meminta maaf kita harus memaafkan nya" ucap Alard. Liam pun langsung tersenyum senang mendengar ucapan dari Alard.

"Benar itu Agatha, Alard pun tahu itu" ucap Liam sambil tersenyum. Namun senyuman Liam pun langsung luntur ketika Agatha menatap nya tajam. Melihat Alard yang memperhatikan mereka Agatha pun langsung tersenyum.

"Iya aku maafkan, tapi ingat jangan kamu ulangi lagi" ucap Agatha. Lagi pula tidak baik bukan jika ia marah terlalu lama terhadap Liam. "Makasih Agatha, aku janji" jawab Liam dengan tersenyum lebar.

"Aku tidak menyalahkan mu, hanya saja kedepannya jangan kamu terlalu menuruti keinginan Alard. Apalagi jika itu hal yang berbahaya" ucap Agatha.

Liam pun menganggukkan kepalanya. Ya memang, karena ingin membuat Alard senang, ia rela melakukan apapun. Tapi ia juga salah karena tidak memikirkan keselamatan Alard tadi.

Tidak lama, pelayan pun datang membawa berbagai makanan. Alard terlihat berbinar ketika melihat kepiting yang besar. "Kepiting nya besar sekali" pekiknya.

"Apa Alard ingin mencoba nya, ini enak sekali" ucap Liam. Alard pun menganggukkan kepalanya. "Mau!" pekik nya riang. Liam pun langsung memisahkan daging dari cangkang nya, ia dengan telaten menyuapi Alard.

"Ini enak sekali!" ucap Alard tidak jelas karena mulutnya penuh dengan makanan. Liam dan Agatha pun terkekeh melihat nya. "Jika ini enak, Alard harus makan yang banyak" ucap Agatha sambil mengusap rambut Alard.

Liam pun terus menyuapi Alard, melihat Liam yang belum makan. Akhirnya Agatha pun memutuskan menyuapi Liam makanan menggunakan tangan nya. "Kamu juga harus makan" ucap Agatha. Dengan tangan yang sudah berada tepat dihadapan Liam.

Liam pun langsung memakan makanan itu. Mereka pun makan dengan lahapnya. Bahkan Alard pun seperti nya terlihat kekenyangan. Ia menolak makanan yang di suapi oleh Liam. "Sudah Ayam, Alard sudah kenyang" ucap Alard.

Liam pun tidak memaksa Alard, karena memang Alard sudah makan banyak hari ini. Agatha pun langsung memberikan gelas berisi air. "Makasih" ucap Alard yang menerima gelas air.

Ia langsung meminum air nya, hingga tersisa setengahnya. Setelah makan, mereka pun memutuskan untuk kembali ke  penginapan. Rencananya mereka besok akan pulang. Karena ada pekerjaan penting yang tidak bisa Liam tinggalkan.

🥀🥀🥀
Declairs
Senin, 2 Oktober 2023

I am The General WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang