Part 41•||Mencari Bunda||•

157 11 0
                                    

Liam pun dengan segera langsung menuju ke kediaman nya. Ia mengumpulkan seluruh pegawai d rumah nya termasuk para pengawal. Para pekerja dan sebagian anggota militer pun langsung menundukkan kepalanya. Liam berdiri di depan mereka dengan tatapan andalan nya, wajah datar dan tegas.

Semua pekerja gemetar hingga tidak mau menatap ke arah Liam. Bagaimana tidak kemarahan Liam adalah suatu hal yang menakutkan untuk mereka. Apalagi ini merupakan kesalahan yang fatal. Yang paling gemetar tentu saja pengasuh dari Leon sendiri.

"Kamu kenapa tidak mengawasi Leon, kemana saja kalian!" bentak nya dengan nada keras. Setelah nya Liam pun langsung mengacak rambutnya dengan kasar. Ia khawatir dengan anaknya, ia tidak ingin kehilangan lagi. Apalagi ia sudah berjanji kepada Agatha untuk menjaga Leon.

Perawat Leon pun langsung menghampiri Liam, ia pun langsung bersujud dihadapan Liam dan terus mengucapkan kata maaf. Namun Liam seakan tidak peduli. "Mulai sekarang kamu saya pecat!" tegas nya. Ia pun hanya bisa menangis mendengar keputusan dari Liam.

Alex pun langsung menghampiri Liam. "Maaf tuan bukankah sebaiknya kita mencari keberadaan tuan muda. Mungkin dia tidak akan mungkin pergi terlalu jauh. Bagaimana pun Tuan muda anak kecil" ucap Alex.

Liam pun menganggukkan kepalanya, sementara Alard yang tadi memperhatikan ikut bersuara. "Aku juga ingin ikut mencari Leon!" serunya. Liam pun langsung mengalihkan tatapan nya kearah Alard.

"Alard kamu diam saja d kediaman, Ayah tidak ingin sesuatu terjadi juga kepada kamu" ucap Liam menolak. Namun seperti nya keputusan Alard sudah bulat dan tetap ingin ikut.

"Biar Alard ikut, Alard bersalah karena tidak mengawasi Leon hingga hilang. Alard sudah berjanji pada Bunda untuk menjaga adik Alard" ucap nya. Alard pun langsung merasa sedih mengingat momen kebersamaan nya bersama sang Bunda.

Ketika itu ia dan sang Bunda sedang berada di dalam kamar. Bunda nya pun sedang meminum susu. Ia pun melihat Bunda nya seperti meringis kesakitan. Ia pun langsung bertanya apa adiknya melukai sang Bunda. Namun Bunda nya langsung menggelengkan kepalanya dan langsung tersenyum kearahnya.

Bunda nya bilang jika adiknya itu tumbuh sehat, dan Bunda nya terlihat senang. Bunda nya bahkan menyuruhnya menyentuh perutnya. Hingga ia pun dapat merasakan pergerakan adiknya di dalam perut sang Bunda. Ia terlihat antusias saat itu. Dan disana lah ia berjanji jika ia akan menjadi kakak yang baik dan menjaga adiknya.

Alard pun dengan cepat langsung menghapus air matanya. Ia pun menatap kearah Liam dengan penuh permohonan. Liam pun menganggukkan kepalanya, membuat senyum tipis dari Alard terbit.

"Tapi ingat, jangan jauh-jauh dari para pengawal" ucap Liam yang langsung diangguki oleh Alard.

"Alex periksa seluruh cctv dikediaman ini, dan para pengawal cari Leon disekitar kediaman!" perintah Liam. Seluruh pengawal pun langsung menganggukkan kepalanya. Mereka mulai berpencar mencari keberadaan Leon.

Liam pun langsung menjauh dari mereka, ia pun langsung menghubungi pengawal bayangan nya. Ia meminta untuk mencari keberadaan nya. Tentu saja untuk Jenderal seperti Liam pasti mempunyai pasukan tersembunyi yang memang kemampuan nya jauh diatas pengawal biasa nya.

Ia pun memulai dengan membantu Alex mencari keberadaan anaknya lewat cctv. Semuanya pun sibuk dengan urusan masing-masing. Sementara Alard mengunjungi beberapa tempat disekitar kediaman yang sering dikunjungi Leon.

🥀🥀🥀

Leon pun menghabiskan waktunya dengan menangis dikamar. Ia memegang foto sang Bunda. "Ayah jahat, ayah bohongin Leon. Padahal Leon lihat Bunda. Kenapa Ayah larang Leon ketemu Bunda" ucap nya dengan menangis.

Lalu terlintas dipikiran Leon untuk mencari Bunda nya saja. Ia bisa menunjukkan kepada Ayah nya jika Bunda nya masih ada. Ia pun teringat jika ia pernah bertemu Bunda nya ketika berjalan-jalan di sekitar alun-alun kota.

Ia pun langsung turun dari atas kasur nya. Ia pun pergi dengan membawa foto Bunda nya. Ia memasukkan nya kedalam tasnya. Ia pun langsung melangkahkan kakinya sembunyi-sembunyi. Ia pun melihat ada sebuah roti di meja makan. Ia langsung mengambil tisu dan membungkusnya. Ia pun langsung memasukkan nya kedalam tas nya.

Ia mencoba keluar dari pintu depan tapi ia pun kembali berbalik. Karena disana sangat banyak penjaga. Ia juga tidak mungkin diijinkan keluar. Ia pun melangkahkan kakinya ke arah dapur. Dapur terlihat sepi karena para pegawai sudah selesai memasak. Biasanya para koki diberi waktu beristirahat.

Ia pun melihat sebuah pintu keluar dari arah dapur. Ia pun melihat ada mobil dengan banyak sayuran dan buah-buahan. Entah bagaimana ia pun memutuskan untuk menaiki mobil nya. Ia pun terlihat kesusahan karena kakinya yang pendek. Meskipun begitu ia pun akhirnya bisa naik keatas mobil itu.

Leon pun mendengar ada suara dua orang yang sedang berbicara. Ia pun langsung menyembunyikan diri di sudut yang tidak terlihat dengan menutupi dirinya dengan terpal.

Hingga terdengar mobil bak itu ditutup. Dan tidak lama mobil pun bergerak pergi. Leon pun terlihat antusias karena berhasil kabur dari kediaman nya.

Ia pun membuka terpal itu, ia menikmati perjalanan nya. Ia tidak takut, malah ia sangat terlihat antusias. Ia pun melihat ada buah apel. Buah apel adalah buah kesukaan nya. Ia pun langsung mengambil nya dan langsung memakan nya.

Disepanjang perjalanan ia pun sibuk memakan buah apel itu. Hingga tidak lama mobil pun berhenti. Leon menyimpan sisa buah apel yang dimakan nya di keranjang lagi. Sementara ia langsung menyembunyikan diri nya di balik terpal.

Terdengar suara orang berbicara. Hingga barang yang diturunkan. Ketika suara itu sudah menjauh. Leon membuka terpal itu, ia pun mengintip apakah masih ada orang atau tidak. Hingga dirasa aman ia membukanya. Ia pun keluar dari sana.

Ia pun bingung bagaimana ia turun. Hingga ia pun terpikir untuk meloncat. Akhirnya ia meloncat, tapi ia terjatuh. Lutut nya berdarah karena terkena kerikil. Leon pun merasa kesakitan, ia mulai meneteskan air matanya. Namun ia langsung menghapus nya dengan cepat.

"Jangan nangis, bagaimana jika bunda tidak suka anak cengeng" ucap Leon. Mendengar suara orang yang berbicara membuat Leon bangkit dan langsung berlari menjauh. Jika sampai ketahuan ia takut akan dibawa kembali menuju kediaman. Dan ia tidak bisa bertemu Bunda nya.

Sopir buah itu pun mengernyitkan dahinya melihat beberapa apel yang sudah habis termakan. Bahkan di keranjang nya ada satu apel yang terlihat masih utuh dan hanya terdapat satu gigitan di atasnya. Ia sempat bergidik ngeri dan membayangkan kearah hal-hal mistis. Ia pun langsung membuang bekas apel itu. Dan bergegas pergi dari sana.

🥀🥀🥀
Declairs
Senin, 30 September 2024

I am The General WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang