Setelah makan Arthur pun langsung mengajak Alard menuju ke arena pacuan kuda di istana. Kebetulan Arthur sangat menyukai olahraga berkuda. Dan Arthur memiliki banyak kuda.
Ketika baru tiba disana, Alard pun langsung diajak berkeliling melihat-lihat kuda milik Arthur. Ia pun hanya mengikutinya. Hingga tiba di salah satu kandang kuda yang sangat berbeda dari kandang lainnya.
Kuda yang berada didalamnya pun besar, tinggi dan kekar. Kuda itu memiliki kulit dan rambut berwarna hitam. "Ini kuda kesayangan kakek, namanya Fros" ucap Arthur. Alard pun langsung mengelus kuda itu. Kuda itu merasa sangat nyaman ketika Alard mengelusnya.
Arnold dan Liam yang awalnya panik ketika Alard akan mengelus kuda itu pun langsung tenang. Namun mereka juga langsung takjub, karena Fros akan langsung mengamuk jika ada yang memegang badannya kecuali Arthur sendiri.
Dan sekarang kuda itu langsung jinak kepada Alard. Sementara Arthur ia pun langsung tersenyum senang. Ia ikut mengelus surai kuda itu. "Apa Alard mau menaikinya?" tanya Arthur. "Apa boleh?" tanya Alard kepada Arthur.
Namun belum sempat Arthur menjawabnya, Liam yang lebih dulu memotong ucapannya. "Jangan!" ucapnya dengan suara yang agak tinggi. Hal itu membuat Alard langsung tersentak kaget. Alard pun langsung menundukkan kepalanya, ia takut karena Liam terlihat marah. "Dasar bodoh, kau membuatnya takut!" ucap Arnold kepada Liam.
Liam pun langsung melihat kearah Alard, ia membenarkan apa yang diucapkan oleh Arnold kepada nya. Liam pun langsung mendekati Alard. "Alard" panggil Liam dengan suara lembut. Namun Alard sama sekali tidak bergeming, ia masih menundukkan kepalanya.
"Alard lihat ayah!" ucap Liam. Dengan takut-takut Alard pun mengangkat kepalanya. Namun setelah itu ia pun langsung menundukkan kepalanya lagi. Liam pun menghela nafasnya, ia sama sekali belum pernah menghadapi anak kecil seperti ini.
"Ayah tidak marah Alard, Ayah melarang kamu, karena ada alasannya. Ayah takut Alard terluka, Fros tidak suka jika ada yang menaikinya selain Raja Arthur. Ia akan mengamuk, karena itu Ayah takut kamu
terluka" ucap Liam. "Ayah sangat menyayangi kamu" lanjut Liam.Setelah mendengar ucapan Liam, Alard pun langsung mengangkat kepalanya. Melihat Liam yang tersenyum kepadanya membuat Alard langsung memeluk Liam. "Terimakasih sudah mau menjadi Ayah Alard" ucap Alard. Liam pun langsung menggendong tubuh Alard, sementara Alard ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Liam.
"Kenapa kamu tidak mengijinkan Alard saja, kan kamu lihat tadi Fros terlihat jinak di dekat Alard" ucap Arnold. Liam langsung menatap Arnold dengan tajam. "Aku tidak mau mengambil resiko" ucap Liam. Arthur pun langsung tersenyum, melihat betapa sayangnya Liam kepada Alard.
"Ya sudah, bagaimana jika kakek ajak kamu menaiki kuda yang lain?" tanya Arthur kepada Alard. Alard pun langsung mengangkat kepalanya melihat Arthur yang saat ini tengah tersenyum. Lalu Alard langsung mengalihkan tatapannya kepada Liam. "Apa boleh?" tanya Alard dengan hati-hati.
Melihat tatapan memohon dari Alard tentu saja Liam enggan menolaknya. "Boleh" jawab Liam. Mata Alard pun langsung berbinar, dia langsung mencium cepat pipi Liam. Dan langsung turun dari gendongan Liam.
Liam sempat terkejut ketika Alard yang tiba-tiba turun dari gendongannya. Namun ia tidak ingin memarahi Alard. Sementara Alard sendiri saat ini dia sedang berjalan dengan bergandengan tangan bersama Arthur. Mereka ingin mendatangi kandang kuda yang akan ditunggangi oleh mereka.
Kuda berwarna cokelat dengan tinggi yang tidak terlalu berbeda dengan dengan Fros pun menjadi pilihan Arthur. "Tolong siapkan peralatan berkuda untuk aku dan cucuku!" perintah Arthur kepada salah satu pengawal istana. Pengawal istana itu pun langsung menganggukkan kepalanya dan langsung melaksanakan perintah Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am The General Wife
RandomArilla adalah gadis yang memiliki kehidupan monoton. Lalu bagaimana jadinya jika Arilla mengalami transmigrasi. Dan dia menjadi seorang Agatha. Agatha sendiri merupakan seorang istri dari Liam Osmond yang merupakan seorang Jenderal, di suatu ker...